Abrasi Kornea: Luka Mikro, Risiko Makro, Waspadalah!

Mais Nurdin

25 Mei 2025

3
Min Read
Abrasi Kornea: Luka Mikro, Risiko Makro, Waspadalah!

Abrasi kornea adalah luka gores pada kornea, lapisan bening di depan mata. Kondisi ini sering terjadi tiba-tiba, sebelum mekanisme pertahanan mata bereaksi, menyebabkan nyeri, silau, dan mata berair. Dalam beberapa kasus, abrasi kornea dapat menyebabkan infeksi serius.

Tubuh memiliki mekanisme pertahanan alami untuk melindungi mata dari . Kelopak mata menutup, bola mata bergerak ke atas, dan tubuh bereaksi untuk melindungi wajah. Namun, kornea tetap rentan karena ujung sarafnya yang terbuka membuat rasa sakit akibat cedera sangat intens.

Penyebab dan Faktor Risiko Abrasi Kornea

Abrasi kornea dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari benda terbang kecil hingga benda tajam. Cedera ini dapat terjadi kapan saja dan kepada siapa saja, baik saat berolahraga, berkebun, atau melakukan aktivitas sehari-hari.

Parahnya, banyak kasus abrasi disebabkan oleh tindakan kita sendiri, seperti terkena kuku, bulu mata palsu, ranting pohon, atau benda-benda lain yang dekat dengan mata. Bahkan penggunaan lensa kontak yang rusak atau tidak pas juga bisa menyebabkan abrasi.

Kornea terdiri dari lima lapisan, dengan lapisan terluar (epitel) paling mudah mengalami kerusakan. Benturan keras dapat melukai lapisan yang lebih dalam. Benda asing yang tersangkut antara kornea dan lensa kontak, atau di bawah kelopak mata atas, dapat menyebabkan gesekan setiap kali berkedip, meningkatkan risiko abrasi.

Gejala Abrasi Kornea

Penderita biasanya langsung merasakan ketidaknyamanan. Rasa sakit bervariasi, dari ringan hingga sangat tajam, seperti tertusuk. Penglihatan kabur, silau, dan air mata berlebihan juga merupakan gejala umum.

Beberapa penyakit kornea juga bisa dimulai dengan nyeri ringan yang memburuk seiring waktu. Oleh karena itu, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut.

Diagnosis Abrasi Kornea

Diagnosis sebaiknya dilakukan oleh dokter spesialis mata (oftalmologis) atau dokter optometri. Hindari pengobatan darurat di instalasi gawat darurat (IGD) kecuali tidak ada pilihan lain, karena sebagian besar IGD tidak memiliki peralatan lengkap untuk menangani cedera mata ringan.

Dokter mata akan memeriksa tingkat kerusakan kornea menggunakan biomikroskop dengan cahaya terang dan pewarna khusus untuk melihat luka secara detail. Pemeriksaan ini akan menentukan langkah pengobatan yang tepat.

Pengobatan Abrasi Kornea

Lapisan epitel kornea biasanya sembuh dengan cepat, dalam 24 hingga 48 jam. Dokter mungkin akan menutup mata dengan perban atau memberikan lensa kontak khusus untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi rasa sakit.

Antibiotik tetes mata atau salep biasanya diberikan untuk mencegah infeksi. Obat pereda nyeri dan air mata buatan dapat membantu meringankan ketidaknyamanan. Pasien disarankan untuk tidak mengucek mata dan melakukan kontrol ulang.

Abrasi kornea yang disebabkan oleh jaringan hidup (kuku, ranting) berisiko tinggi infeksi jamur. Infeksi ini mungkin tidak langsung muncul, tetapi jika rasa sakit kembali setelah luka tampak sembuh, segera konsultasikan ke dokter.

Abrasi yang tidak sembuh sempurna dapat berulang dan berlangsung lama, bahkan bertahun-tahun, membutuhkan pengobatan lanjutan dan kepatuhan pasien terhadap anjuran dokter.

Pencegahan Abrasi Kornea

Meskipun tubuh memiliki mekanisme perlindungan alami, cedera mata tetap dapat dicegah. Gunakan pelindung mata saat melakukan aktivitas berisiko, seperti berkebun, kontak, atau bekerja dengan benda tajam.

Kacamata pelindung sangat penting untuk dengan benda berkecepatan tinggi, seperti baseball, bulu tangkis, atau futsal. Bagi pengguna lensa kontak, segera lepaskan jika terasa tidak nyaman dan konsultasikan dengan dokter. Jangan pernah menggunakan lensa kontak yang tidak diresepkan.

Menjaga kebersihan tangan juga penting untuk mencegah kontaminasi yang dapat menyebabkan infeksi. Hindari mengucek mata secara berlebihan, karena dapat memperparah luka atau menyebabkan abrasi baru.

Perawatan mata yang baik, termasuk mencuci mata dengan air bersih, dapat membantu mencegah berbagai masalah mata, termasuk abrasi kornea. Konsultasikan dengan dokter mata secara rutin untuk pemeriksaan kesehatan mata, terutama jika Anda memiliki riwayat masalah mata.

Tinggalkan komentar

Related Post