Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Pakta Global PBB (UNGC) dan Tiongkok resmi meluncurkan pernyataan bersama yang membentuk platform aksi “Infrastruktur Berkelanjutan untuk Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI)”. Platform ini bertujuan untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia dan Tiongkok. Peluncuran dilakukan pada forum bisnis internasional “Inaugural Global Business Summit on Belt and Road Infrastructure Investment for Better Business Better World and Sustainable Development Goals” yang diselenggarakan oleh Tri Hita Karana Forum Sustainable Development di Jakarta, Minggu lalu.
Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) sendiri merupakan proyek infrastruktur ambisius Tiongkok yang bertujuan meningkatkan perdagangan dan konektivitas global. Proyek ini mencakup pembangunan infrastruktur yang luas, mulai dari jalan raya dan jalur kereta api hingga pelabuhan dan jaringan telekomunikasi, melintasi Asia, Eropa, dan Afrika. Skala proyek ini sangat besar dan berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian global.
Pernyataan bersama tersebut menekankan komitmen untuk mendorong pelaku bisnis global agar memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan mengikuti prinsip-prinsip UNGC dalam proyek-proyek BRI. Hal ini merupakan respon terhadap “Seruan” yang disampaikan dalam “Joint Committee of the Leaders Roundtable, the Second Belt and Road Forward for International Cooperation” di Beijing pada 27 April 2019. “Seruan ini menekankan bahwa semua pelaku pasar dalam kerja sama BRI harus memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan mereka dan mengikuti prinsip-prinsip United Nations Global Compact,” demikian kutipan dari pernyataan bersama tersebut.
Prinsip-Prinsip UNGC dalam Proyek BRI
UNGC percaya bahwa sepuluh prinsipnya menyediakan panduan penting bagi bisnis untuk mengintegrasikan tanggung jawab sosial ke dalam proyek infrastruktur BRI. Prinsip-prinsip ini mencakup hak asasi manusia, standar kerja, lingkungan, dan anti-korupsi. Penerapan prinsip-prinsip ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi global yang hijau, inklusif, dan adil. Penerapan prinsip-prinsip UNGC juga diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif dari proyek-proyek infrastruktur berskala besar terhadap lingkungan dan masyarakat setempat.
Implementasi Konkret Prinsip UNGC
Implementasi prinsip UNGC dalam proyek BRI dapat mencakup berbagai aspek, misalnya memastikan keterlibatan masyarakat setempat dalam proses pengambilan keputusan, penggunaan teknologi ramah lingkungan, dan penghormatan terhadap hak-hak pekerja. Hal ini juga meliputi transparansi dalam pengelolaan keuangan dan pengadaan barang serta jasa. Pemantauan dan evaluasi yang ketat juga diperlukan untuk memastikan bahwa komitmen terhadap prinsip-prinsip UNGC dijalankan secara konsisten.
Pernyataan bersama tersebut secara penuh mendukung dan mendorong partisipasi aktif pelaku bisnis global dalam proyek infrastruktur BRI. Kerja sama lintas negara diharapkan dapat memperkuat kemitraan dan membangun infrastruktur yang hijau, inklusif, dan berkelanjutan. “Melalui inisiatif Infrastruktur Berkelanjutan untuk BRI guna mempercepat platform Aksi SDGs, kami berkomitmen untuk membina kolaborasi yang lebih mendalam di seluruh komunitas bisnis global dalam infrastruktur berkelanjutan dan mempercepat realisasi SDGs untuk kesejahteraan seluruh umat manusia,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Tantangan dan Peluang
Meskipun menawarkan potensi besar bagi pembangunan berkelanjutan, proyek BRI juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utamanya adalah memastikan bahwa proyek-proyek tersebut dilaksanakan dengan cara yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Tantangan lain termasuk potensi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti deforestasi dan polusi, serta potensi pelanggaran hak asasi manusia. Mengatasi tantangan ini memerlukan kolaborasi yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil.
Di sisi lain, inisiatif ini juga membuka peluang besar bagi kerjasama internasional dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip UNGC dan berkomitmen pada SDGs, proyek BRI dapat menjadi contoh bagi proyek-proyek infrastruktur lainnya di seluruh dunia. Keberhasilan proyek ini akan berdampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di negara-negara yang terlibat.
Kesimpulannya, peluncuran pernyataan bersama ini menandai langkah penting dalam upaya untuk memastikan bahwa proyek BRI berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Penerapan prinsip-prinsip UNGC dan komitmen terhadap SDGs akan menjadi kunci keberhasilan inisiatif ini dalam mencapai tujuannya untuk membangun infrastruktur yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Tinggalkan komentar