News  

Gubernur Khofifah Tawarkan Potensi Investasi Jawa Timur ke 17 Negara

Avatar of Mais Nurdin
Gubernur Khofifah Tawarkan Potensi Investasi Jawa Timur ke 17 Negara

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, baru-baru ini mempresentasikan keunggulan Jawa Timur sebagai pusat gravitasi (Center of Gravity) kepada atase pertahanan dari 17 negara sahabat. Acara yang berlangsung di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, ini dihadiri pula oleh perwakilan Kementerian Pertahanan RI. Presentasi tersebut menyoroti potensi strategis Jawa Timur di berbagai sektor, menunjukkan provinsi ini sebagai wilayah yang vital bagi Indonesia.

Khofifah memaparkan potensi Jawa Timur secara rinci, mulai dari aspek geografis hingga budaya. Dengan luas wilayah mencapai 36,75 persen dari Pulau Jawa dan populasi 41,31 juta jiwa, Jawa Timur berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. “Jawa Timur memiliki luas wilayah 36,75 persen dari Pulau Jawa dan populasi mencapai 41,31 juta jiwa. Provinsi ini juga menyumbang 12,10 persen terhadap sektor pertanian nasional,” ujar Khofifah.

Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang mengesankan. Pada triwulan I 2025, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur mencapai sekitar 5 persen, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor industri, perdagangan, dan pertanian menjadi kontributor utama pertumbuhan ini. “Jatim merupakan penyumbang terbesar kedua bagi perekonomian nasional, sekitar 14,42 persen,” katanya. Pertumbuhan ini menunjukkan daya tahan dan potensi besar ekonomi Jawa Timur.

Potensi Strategis Jawa Timur di Berbagai Sektor

Potensi Jawa Timur tidak hanya terletak pada sektor ekonomi. Posisi geografisnya yang strategis juga berperan penting. Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, misalnya, menjadi jalur utama logistik menuju Kawasan Indonesia Timur. Dari total 39 alur laut, 19 di antaranya dilayani melalui pelabuhan ini. “Artinya, sekitar 80 persen logistik untuk 20 provinsi di Indonesia Timur disuplai dari Jatim,” ucap Khofifah. Hal ini menjadikan Jawa Timur sebagai simpul penting dalam konektivitas nasional.

Sektor Logistik dan Pertahanan

Sebagai penopang utama logistik Indonesia Timur, Pelabuhan Tanjung Perak berperan krusial dalam menjamin kelancaran distribusi barang dan jasa. Keberadaan dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Gresik dan Singhasari, serta 13 kawasan industri termasuk satu kawasan industri halal, menunjukkan komitmen Jawa Timur dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Potensi ini perlu terus dikembangkan untuk menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja.

Sektor Pertanian

Kontribusi Jawa Timur pada sektor pertanian nasional juga patut diacungi jempol. Dengan sumbangsih sebesar 12,10 persen, Jawa Timur menunjukkan kapasitasnya dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional. Keberhasilan ini perlu didukung dengan inovasi dan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.

Sektor Budaya dan Pariwisata

Kekayaan budaya Jawa Timur yang beragam, meliputi budaya Arek, Osing, Tengger, Madura, Pantura, dan Mataraman, menjadi daya tarik tersendiri. Destinasi wisata unggulan seperti Air Terjun Madakaripura, Tumpak Sewu, dan kawasan Bromo Tengger Semeru, menawarkan keindahan alam yang memikat wisatawan domestik maupun mancanegara. Potensi ini harus dikelola secara berkelanjutan untuk meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Apresiasi dan Kolaborasi Internasional

Khofifah mengapresiasi antusiasme atase pertahanan Serbia, Colonel Miloje Zdarvkovic, yang memahami dan melafalkan motto Jawa Timur, “Jer Basuki Mawa Beya”. “Tidak ada hasil tanpa kerja keras. Motto ini kami pegang dalam membangun Jawa Timur,” tuturnya. Hal ini menunjukkan adanya apresiasi terhadap nilai-nilai budaya lokal dan kerja keras dalam pembangunan Jawa Timur.

Kolonel Czi Sugeng Haryadi Yogopranowo dari Kementerian Pertahanan RI menjelaskan tujuan kunjungan tersebut adalah untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan atase pertahanan negara sahabat. Delegasi pertahanan yang hadir berasal dari berbagai negara, termasuk Serbia, Australia, Brasil, Kamboja, Kanada, Jerman, Kenya, Laos, Myanmar, Belanda, Selandia Baru, Qatar, Rusia, Sri Lanka, UEA, Inggris, dan Amerika Serikat. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk pertahanan dan keamanan.

Kesimpulannya, presentasi Gubernur Khofifah Indar Parawansa berhasil menunjukkan potensi Jawa Timur sebagai pusat gravitasi yang memiliki kekuatan ekonomi, geografis, dan budaya yang signifikan. Kerja sama internasional yang terjalin diharapkan dapat memperkuat posisi Jawa Timur di kancah nasional dan internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *