Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Mabar Kriminal
Mabar Kriminal
News

121 Guru Besar FKUI Desak Kemenkes Pulihkan Kemitraan Sehat

Avatar of Mais Nurdin
5
×

121 Guru Besar FKUI Desak Kemenkes Pulihkan Kemitraan Sehat

Sebarkan artikel ini
121 Guru Besar FKUI Desak Kemenkes Pulihkan Kemitraan Sehat

Seratus dua puluh satu guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) menyampaikan keprihatinan mendalam terkait sistem pendidikan kedokteran dan kesehatan di Indonesia melalui surat terbuka kepada Presiden. Mereka, para pendidik dan praktisi berpengalaman, menganggap penting untuk menyuarakan beberapa isu krusial demi masa depan layanan kesehatan masyarakat Indonesia.

Surat tersebut menyorot lima poin utama. Yang pertama adalah perubahan tata kelola Kolegium Kedokteran Indonesia yang kini berada di bawah Kementerian Kesehatan, berdasarkan UU Kesehatan No. 17 Tahun 2023 dan PP No. 28 Tahun 2024. Para guru besar khawatir hal ini akan mengurangi independensi dan objektivitas Kolegium dalam menetapkan standar pendidikan dan kompetensi profesi kedokteran.

SCROLL KEBAWAH UNTUK MEMBACA
IKLAN%20PT.%20PENA%20DATA%20MEDIA
Advertisment

Mereka menekankan bahwa selama puluhan tahun, kerja sama yang harmonis antara Kolegium, Fakultas Kedokteran, dan Rumah Sakit Pendidikan telah menghasilkan lebih dari 170.000 dokter dan dokter spesialis yang diakui secara internasional. Sistem ini terbukti efektif dan telah menghasilkan lulusan berkualitas tinggi, dibuktikan dengan masuknya beberapa fakultas kedokteran Indonesia dalam peringkat universitas dunia.

Kekhawatiran Guru Besar FK UI:

Poin kedua yang disoroti adalah disintegrasi antara rumah sakit pendidikan dan fakultas kedokteran. Mutasi mendadak sejumlah staf medis yang juga bertugas sebagai dosen dinilai mengganggu kesinambungan pendidikan dokter spesialis dan subspesialis. Hal ini berpotensi menurunkan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan nasional secara keseluruhan.

Ketiga, narasi negatif yang disebarluaskan oleh pejabat publik di berbagai media, termasuk media sosial, dinilai telah mencederai profesi dokter dan tenaga kesehatan. Hal ini berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap para profesional medis, yang sudah bekerja keras di tengah berbagai tantangan.

Keempat, para guru besar menekankan pentingnya kemitraan yang sehat antar Kementerian Kesehatan, rumah sakit, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Fakultas Kedokteran, dan Kolegium. Kemitraan yang kuat sangat dibutuhkan untuk menjaga mutu dan kelangsungan pendidikan kedokteran di Indonesia.

Kelima, mereka menyerukan agar profesi tenaga kesehatan dihargai dan ditempatkan secara proporsional, adil, dan terhormat sesuai peran strategisnya dalam pembangunan kesehatan nasional. Hal ini penting untuk menarik dan mempertahankan tenaga kesehatan berkualitas.

Tuntutan dan Rekomendasi Guru Besar FK UI:

Surat terbuka tersebut diakhiri dengan beberapa tuntutan dan rekomendasi konkret. Mereka meminta pemerintah mengembalikan fungsi Kolegium kepada para ahli di bidangnya, agar independensi dan profesionalisme dapat terjaga. Proses pengambilan keputusan terkait standar pendidikan dan kompetensi profesi perlu kembali dijalankan secara transparan dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.

Guru besar FK UI juga mendesak pemerintah untuk membangun kembali kemitraan yang sehat di antara berbagai stakeholder terkait. Kolaborasi yang solid sangat penting untuk menjaga kualitas pendidikan kedokteran dan memastikan keberlanjutannya. Hal ini juga mencakup peningkatan komunikasi dan dialog yang konstruktif di antara semua pihak.

Mereka menekankan pentingnya menempatkan profesi tenaga kesehatan secara proporsional, adil, dan terhormat. Hal ini meliputi pemberian penghargaan yang layak, penghormatan atas kerja keras mereka, dan perlindungan dari narasi negatif yang tidak berdasar. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan merupakan langkah penting untuk memastikan keberlanjutan layanan kesehatan yang berkualitas.

Terakhir, guru besar FK UI mengajak semua pihak untuk menjaga ruang dialog, etika komunikasi, dan iklim akademik yang sehat. Suasana yang kondusif sangat penting untuk perbaikan berkelanjutan dalam sistem pendidikan kedokteran Indonesia. Hanya dengan kolaborasi dan komunikasi yang baik, Indonesia dapat memiliki sistem kesehatan yang berkualitas dan handal.

Perlu diingat bahwa kualitas pendidikan kedokteran dan kesehatan yang baik adalah kunci untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara dengan sistem kesehatan yang kuat dan mampu melayani seluruh rakyatnya. Tuntutan dari para guru besar FK UI ini patut menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan semua pihak yang berkepentingan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita Penadata.com dengan cepat di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Va9zUSzF6sn6FmtJPc1m. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *