Nickel Industries: ESG Komitmen, Ekonomi Sirkular, dan SDM Lokal Terkuat

Bisnis10 Dilihat

Nickel Industries Gelar Pelatihan Daur Ulang dan Berdayakan Mahasiswa Lokal

Nickel Industries, perusahaan yang bergerak di bidang nikel, menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan melalui dua program unggulan: pelatihan daur ulang sampah dan beasiswa untuk mahasiswa lokal. Program-program ini mencerminkan penerapan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG) secara terpadu.

Rabu, 13 Agustus 2024 lalu, Nickel Industries menyelenggarakan pelatihan daur ulang sampah bagi kelompok binaan, terutama ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam kader dan anggota bank sampah. Pelatihan ini merupakan bagian dari program Makarti Lestari Olah Sampah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan mengolah sampah anorganik menjadi produk bernilai jual, sekaligus mengurangi timbunan sampah dan menciptakan peluang usaha baru yang ramah lingkungan di tingkat desa.

“Kepedulian lingkungan tidak bisa dilepaskan dari pemberdayaan masyarakat. Melalui pelatihan daur ulang, kami tidak hanya membantu mengurangi beban lingkungan, tetapi juga membekali warga dengan keterampilan praktis yang mampu membuka peluang ekonomi baru,” ujar Chrisma Virginia, Industrial Process Sustainability Lead Nickel Industries. Ia menekankan bahwa pengelolaan sampah yang tepat dapat menjadi sumber ekonomi baru dan pemberdayaan komunitas lokal. Pendekatan ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mewujudkan keberlanjutan melalui ekonomi sirkular.

Lebih lanjut, Chrisma menjelaskan bahwa program ini dirancang tidak hanya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga untuk mengubah persepsi masyarakat terhadap sampah. Sampah, menurutnya, dapat menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi. Program ini merupakan salah satu program unggulan perusahaan yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.

Selain pelatihan daur ulang, Nickel Industries juga memberikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi di Universitas Hasanuddin (UNHAS), Sulawesi Tenggara. Sebanyak 20 penerima beasiswa dari Batch 1 dan Batch 2 (Angkatan Lentera Nusa 25) dari lima fakultas berbeda mendapatkan kesempatan ini.

Harry Cahyono, Mining Sustainability Lead PT Hengjaya Mineralindo, menjelaskan bahwa penerima beasiswa ini telah melalui seleksi yang ketat. Beasiswa ini merupakan investasi jangka panjang untuk melahirkan generasi muda Morowali yang berpendidikan tinggi, berkarakter kuat, dan memiliki daya saing global.

“Melalui kegiatan penyambutan yang diselenggarakan Nickel Industries, para penerima beasiswa diharapkan mendapatkan dorongan motivasi, kepercayaan diri, dan semangat belajar yang tinggi, sehingga kelak mereka kembali dengan membawa ilmu, pengalaman, serta tekad kuat untuk membangun daerah asal,” kata Harry Cahyono. Ia berharap kehadiran Angkatan Lentera Nusa 25 membawa harapan baru bagi masa depan Morowali yang lebih cerah dan berdaya saing.

Kedua program ini, pelatihan daur ulang dan beasiswa, menunjukkan komitmen nyata Nickel Industries dalam menjalankan prinsip ESG. Perusahaan tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga pada aspek sosial dan lingkungan. Dengan demikian, Nickel Industries berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di wilayah operasinya. Inisiatif ini juga menunjukkan bahwa keberhasilan bisnis dapat berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini menjadi contoh baik bagi perusahaan lain untuk menerapkan model bisnis berkelanjutan.

Komentar