Kecelakaan lalu lintas akibat rem blong merupakan masalah serius yang kerap terjadi dan mengakibatkan korban jiwa. Minimnya kesadaran pengemudi dan perawatan kendaraan yang buruk menjadi penyebab utama kecelakaan jenis ini. Untuk itu, langkah-langkah pencegahan perlu dilakukan secara intensif.
Salah satu upaya pencegahan yang efektif adalah dengan melakukan pemeriksaan rutin kendaraan setiap hari sebelum beroperasi. Hal ini ditekankan oleh Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI). Pemeriksaan meliputi sistem pengereman, mesin, dan suspensi untuk menjaga kestabilan kendaraan.
Pentingnya Pemeriksaan Rutin Sistem Pengereman
Pemeriksaan sistem pengereman harus dilakukan secara menyeluruh. Periksa kondisi kampas rem, minyak rem, selang rem, dan komponen lainnya. Jika ditemukan kerusakan atau keausan, segera lakukan perbaikan atau penggantian. Jangan abaikan tanda-tanda kerusakan sekecil apapun, karena hal ini dapat berakibat fatal.
Selain pemeriksaan rutin, penting juga untuk memperhatikan kapasitas muatan kendaraan. Membawa beban berlebih (overload) dapat meningkatkan beban kerja sistem pengereman dan meningkatkan risiko rem blong, terutama pada medan menurun. Hal ini diperparah jika kendaraan sudah dalam kondisi kurang terawat.
Pengaruh Beban Berlebih terhadap Sistem Pengereman
Beban berlebih atau kelebihan muatan (overload) memaksa sistem pengereman bekerja lebih keras dari kapasitasnya. Hal ini dapat menyebabkan overheating pada komponen rem, mengurangi efektivitas pengereman, dan meningkatkan risiko rem blong. Oleh karena itu, patuhi selalu batas muatan yang dianjurkan oleh pabrikan kendaraan.
Sebagai tindakan preventif, Sony Susmana menyarankan pengurangan muatan hingga 25% saat melewati medan yang menanjak atau menurun. Langkah ini sangat penting untuk menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan. Selain itu, pengemudi juga harus terampil dalam mengendalikan kendaraan di berbagai kondisi jalan.
Tips Mengurangi Risiko Rem Blong
Kejadian kecelakaan maut di Purworejo, Jawa Tengah, yang menewaskan 11 orang akibat rem blong pada truk tronton, menjadi bukti nyata betapa bahayanya mengabaikan perawatan dan kapasitas muatan kendaraan. Kecelakaan tersebut terjadi di jalan menurun, memperparah dampak rem blong. Truk tersebut berusaha mendahului minibus dan kehilangan kendali.
Kesimpulannya, pencegahan kecelakaan akibat rem blong membutuhkan komitmen bersama dari pemilik kendaraan, pengemudi, dan pihak berwenang. Perawatan kendaraan yang rutin, kepatuhan terhadap aturan muatan, dan peningkatan keterampilan mengemudi merupakan kunci utama dalam mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh rem blong.
Selain itu, edukasi dan sosialisasi kepada para pengemudi truk dan pemilik armada mengenai pentingnya perawatan kendaraan dan manajemen muatan harus ditingkatkan. Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas, khususnya overload, juga perlu dilakukan untuk menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman.