Kasus seorang bocah tiga tahun di Jember yang ususnya dipenuhi cacing ascariasis menyoroti pentingnya kebersihan dan sanitasi lingkungan, terutama bagi anak-anak. Kondisi ini bukan kejadian tiba-tiba, melainkan akibat kebiasaan buruk yang dapat dicegah.
Menurut Dokter Bela Mayvani, Sp.BA, riwayat kebersihan pribadi yang buruk berperan besar. Anak tersebut sering bermain di lingkungan kotor, tanpa alas kaki, bahkan di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kurangnya kebersihan ini membuka jalan bagi infeksi parasit.
Selain itu, kebiasaan mengonsumsi air yang tidak direbus juga menjadi faktor risiko utama. Air yang tercemar telur cacing dapat menjadi media penularan yang efektif. Telur cacing ascariasis, yang ditemukan pada anak tersebut, umumnya berasal dari tanah yang terkontaminasi.
Faktor Risiko Infeksi Cacing Ascariasis
Beberapa faktor lingkungan dan kebiasaan meningkatkan risiko infeksi cacing ascariasis. Sanitasi yang buruk, seperti kurangnya akses air bersih dan toilet yang layak, merupakan faktor utama penyebaran telur cacing.
Kondisi lingkungan yang lembap dan hangat juga mendukung pertumbuhan telur cacing di tanah. Daerah pedesaan atau lingkungan padat penduduk dengan sanitasi buruk, seperti yang ada di beberapa wilayah Jember dan Bali, memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi.
Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko
Telur cacing ascariasis dapat bertahan hidup di lingkungan eksternal untuk waktu yang lama, sehingga meningkatkan potensi penularan. Ketika tertelan, telur akan menetas di dalam usus dan larva cacing akan tumbuh, berkembang biak, dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Gejala dan Pencegahan Infeksi Cacing Ascariasis
Gejala infeksi cacing ascariasis dapat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat. Gejala ringan meliputi nyeri perut, mual, muntah, diare, dan penurunan berat badan. Pada kasus yang lebih parah, dapat terjadi penyumbatan usus, malnutrisi, dan bahkan kematian.
Pencegahan infeksi sangat penting. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan merupakan langkah utama. Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air bersih, terutama sebelum makan dan setelah buang air, sangat dianjurkan. Memasak makanan dan air minum hingga matang juga sangat penting.
Pemberian obat cacing secara berkala, terutama pada anak-anak di daerah endemis, dapat membantu mencegah dan mengendalikan infeksi. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang jenis obat cacing yang tepat dan jadwal pemberiannya.
Kasus bocah di Jember ini menjadi pengingat pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mempraktikkan kebiasaan hidup sehat. Pencegahan sejak dini jauh lebih efektif dan ekonomis daripada pengobatan.
Orang tua harus waspada terhadap tanda-tanda infeksi cacing, seperti perut buncit yang tidak biasa, sulit buang air besar, dan penurunan berat badan. Segera konsultasikan ke dokter jika mencurigai adanya infeksi.
Melalui edukasi kesehatan masyarakat dan perbaikan sanitasi, kita dapat mengurangi prevalensi infeksi cacing ascariasis dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi anak-anak.