Tantrum merupakan bagian normal dari perkembangan anak, khususnya balita. Ini adalah momen ketika anak kehilangan kendali atas emosi dan perilakunya, sebuah fase penting dalam pembelajaran mereka untuk mengelola emosi sendiri. Memahami cara mengatasi tantrum anak sangat penting bagi orang tua.
Memahami Tantrum Anak
Sebelum membahas cara mengatasinya, penting untuk memahami apa itu tantrum. Tantrum bukan sekadar “ngambek”, tetapi merupakan ekspresi emosi yang kuat yang sulit dikendalikan anak. Biasanya, tantrum ditandai dengan tangisan, teriakan, tendangan, bahkan pukulan. Intensitas dan frekuensinya bervariasi tergantung usia dan kepribadian anak.
Penyebab tantrum beragam, mulai dari kelelahan fisik dan emosi, hingga rasa lapar, haus, atau ketidaknyamanan fisik seperti sakit kepala atau sakit perut. Faktor lingkungan juga berperan, seperti perubahan rutinitas, kurangnya tidur, atau lingkungan yang terlalu ramai dan penuh stimulasi.
Tantrum juga bisa menjadi cara anak untuk mendapatkan perhatian, menyatakan kebutuhannya yang belum terpenuhi, atau bahkan sebagai respons terhadap rasa frustrasi karena tidak bisa melakukan sesuatu yang diinginkannya. Penting bagi orangtua untuk mengenali pemicu tantrum pada anak masing-masing.
Cara Mengatasi Tantrum Anak
1. Tetap Tenang dan Sabar
Reaksi orangtua sangat memengaruhi situasi. Tetap tenang dan sabar adalah kunci utama. Hindari ikut emosi atau memarahinya, karena hal ini hanya akan memperburuk situasi dan membuat anak semakin frustasi. Beri anak ruang dan waktu untuk menenangkan diri.
2. Identifikasi Penyebab Tantrum
Coba amati situasi sebelum tantrum terjadi. Apakah anak lelah? Lapar? Sakit? Atau merasa frustrasi karena sesuatu? Memahami penyebabnya membantu Anda memberikan solusi yang tepat dan mencegah tantrum di masa depan.
3. Alihkan Perhatian Anak
Jika memungkinkan, alihkan perhatian anak dengan menawarkan mainan favorit, buku cerita, atau aktivitas lain yang disukainya. Seringkali, perubahan fokus dapat membantu meredakan emosi negatif.
4. Berikan Ruang dan Waktu untuk Meluapkan Emosi
Biarkan anak melampiaskan emosinya dengan aman. Penting untuk memastikan lingkungan aman dan jauhkan anak dari benda-benda berbahaya. Jangan paksa anak untuk berhenti menangis, tetapi dampingi dia dengan tenang.
5. Gunakan Strategi yang Tepat
Setiap anak berbeda, sehingga strategi yang efektif juga berbeda. Ada anak yang merespon baik dengan pelukan, ada yang lebih tenang dengan dibiarkan sendiri sebentar. Eksperimen dan temukan strategi terbaik untuk anak Anda.
6. Berikan Kenyamanan Fisik
Pelukan, usapan lembut, atau menggendong dapat memberikan rasa aman dan membantu menenangkan anak. Sentuhan fisik memberikan dukungan emosional yang penting bagi anak saat sedang mengalami tantrum.
Studi menunjukkan bahwa sentuhan fisik, seperti pelukan, melepaskan hormon oksitosin yang berperan dalam mengurangi stres dan meningkatkan ikatan antara orang tua dan anak. Ini membantu anak merasa lebih aman dan tenang.
7. Berbicara Setelah Tantrum Mereda
Setelah anak tenang, ajak bicara dengan lembut. Bicarakan apa yang terjadi dan bagaimana perasaan mereka. Ini membantu anak memahami emosinya dan belajar cara mengelola emosi di masa depan.
Ajukan pertanyaan terbuka seperti, “Kamu tadi sedih ya? Kenapa kamu sedih?”. Dengan begitu, anak akan merasa didengarkan dan dipahami. Ini juga membantu anak belajar mengekspresikan perasaannya dengan cara yang lebih sehat.
8. Konsistensi dan Kesabaran
Mengatasi tantrum membutuhkan konsistensi dan kesabaran. Tidak ada solusi instan, tetapi dengan konsistensi dalam menerapkan strategi yang tepat, Anda akan melihat perubahan positif pada perilaku anak.
9. Kapan Harus Meminta Bantuan Profesional?
Jika tantrum anak sangat sering, intens, dan berlangsung lama, atau jika diiringi tanda-tanda gangguan perkembangan lainnya, konsultasikan dengan dokter atau psikolog anak. Mereka dapat memberikan panduan dan intervensi yang tepat.
Kesimpulan
Tantrum merupakan bagian normal dari perkembangan anak. Meskipun menantang, dengan memahami penyebabnya dan menerapkan strategi yang tepat, orangtua dapat membantu anak belajar mengelola emosi dengan lebih baik. Tetap tenang, sabar, dan konsisten adalah kunci utama dalam mengatasi tantrum anak.
Tinggalkan komentar