Rinov/Pitha: Pelajaran Singapura, Tekad Baru Juara Istora

Mais Nurdin

28 Mei 2025

3
Min Read
Rinov/Pitha: Pelajaran Singapura, Tekad Baru Juara Istora

Ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, harus mengakui kekalahan di babak pertama Singapore Open 2025. Mereka takluk dari pasangan Skotlandia, Alexander Dunn/Julie Macpherson, dengan skor 16-21, 17-21 dalam pertandingan yang berlangsung selama 37 menit di Singapore Indoor Stadium, Rabu lalu.

Kekalahan ini menjadi bahan evaluasi bagi pasangan peringkat 38 dunia tersebut. Mereka akan menatap Indonesia Open 2025 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, pekan depan dengan tekad untuk memperbaiki performa. “Hasil hari ini memang belum cukup baik. Kami akan coba lagi minggu depan di Indonesia Open,” ungkap Rinov dalam keterangan tertulis PP PBSI.

Analisis Pertandingan: Rinov/Pitha sebenarnya sempat unggul di awal gim pertama. Namun, sejumlah kesalahan sendiri membuat mereka kehilangan momentum. Meskipun Rinov mendapat dua kali fault servis dari wasit, ia menegaskan hal tersebut bukanlah penyebab utama kekalahan mereka. “Memang cukup berpengaruh ketika dua servis saya difault, tapi itu bukan faktor utama. Banyak faktor lain yang membuat kami kalah, dan itu yang akan kami evaluasi,” jelas Rinov.

Pitha menambahkan, persiapan mereka sebenarnya sudah cukup matang. Mereka telah melakukan sesi latihan dan uji coba lapangan sehari sebelum pertandingan. Namun, kondisi pertandingan yang berbeda membuat mereka kesulitan beradaptasi. “Kami sudah mencoba memperbaiki, mengevaluasi yang kurang dan menambah yang sudah bagus. Kemarin saat mencoba lapangan rasanya cukup nyaman. Tapi saat pertandingan, sangat berbeda,” kata Pitha.

Faktor Penyebab Kekalahan dan Rencana Perbaikan

Beberapa faktor mungkin berkontribusi terhadap kekalahan Rinov/Pitha. Selain kesalahan sendiri, perbedaan kondisi lapangan antara sesi latihan dan pertandingan mungkin menjadi kendala. Adaptasi strategi dan taktik di tengah tekanan pertandingan juga perlu dievaluasi. Apakah mereka mampu membaca permainan lawan dengan baik? Analisis video pertandingan dan latihan strategi menghadapi berbagai tipe pemain mungkin perlu dilakukan.

Ke depannya, Rinov/Pitha perlu fokus meningkatkan konsistensi permainan. Minimisasi kesalahan sendiri, terutama pada poin-poin krusial, akan sangat penting. Mereka juga perlu meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap berbagai kondisi lapangan dan tekanan pertandingan. Peningkatan stamina dan fisik juga perlu diperhatikan agar mampu bermain maksimal selama pertandingan.

Perbandingan dengan Pasangan Lain

Kekalahan Rinov/Pitha berkontras dengan keberhasilan pasangan muda Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu yang melaju ke babak 16 besar Singapore Open 2025. Jafar/Felisha menang meyakinkan dua gim langsung 21-16, 21-12 atas pasangan Taiwan Ming Che Lu/Hung En-Tzu. Perbedaan performa ini menunjukan perlunya Rinov/Pitha untuk belajar dari keberhasilan pasangan lain.

Perbedaan pengalaman dan mentalitas pertandingan mungkin menjadi faktor pembeda. Jafar/Felisha mungkin lebih mampu mengendalikan tekanan dan emosi selama pertandingan. Rinov/Pitha perlu menganalisis gaya bermain Jafar/Felisha dan mencari inspirasi untuk meningkatkan kemampuan mereka sendiri.

Target Indonesia Open 2025

Meskipun mengalami kekalahan di Singapore Open 2025, Rinov/Pitha tetap optimis menatap Indonesia Open 2025. Indonesia Open merupakan turnamen level tertinggi di dunia, dan tentunya persaingan akan semakin ketat. Mereka bertekad untuk memberikan penampilan terbaik dan memperbaiki kesalahan di turnamen sebelumnya. Mereka akan memanfaatkan waktu yang tersisa untuk berlatih dan mempersiapkan diri secara matang.

Dukungan penuh dari tim pelatih dan pendukung diharapkan dapat memberikan semangat tambahan bagi Rinov/Pitha. Semoga evaluasi yang dilakukan dapat menghasilkan peningkatan performa yang signifikan di Indonesia Open 2025. Kesuksesan di turnamen ini akan menjadi bukti nyata peningkatan kualitas permainan mereka.

Tinggalkan komentar

Related Post