Mabar Kriminal
Mabar Kriminal
Kesehatan

Gen Z Waspadai! Kanker Kolorektal Meningkat, Gaya Hidup Tak Sehat Jadi Biang Kerok

Avatar of Mais Nurdin
×

Gen Z Waspadai! Kanker Kolorektal Meningkat, Gaya Hidup Tak Sehat Jadi Biang Kerok

Sebarkan artikel ini
Gen Z Waspadai Kanker Kolorektal Meningkat Gaya Hidup Tak Sehat Jadi Biang Kerok

Peningkatan kasus kanker kolorektal pada usia muda, termasuk generasi Z, menjadi perhatian serius. Faktor genetik dan gaya hidup tak sehat menjadi penyebab utamanya. Pentingnya deteksi dini dan perubahan gaya hidup untuk mencegahnya semakin ditekankan.

Menurut dr. Sulpiana, M.Biomed, dosen Fakultas Kedokteran IPB University, riwayat keluarga yang menderita kanker kolorektal meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya. Ini menunjukkan peran penting faktor genetik dalam perkembangan penyakit tersebut. Namun, faktor genetik bukanlah satu-satunya penyebab.

SCROLL KEBAWAH UNTUK MEMBACA
IKLAN%20PT.%20PENA%20DATA%20MEDIA
Advertisment

Gaya hidup yang buruk, seperti kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak sehat, juga berkontribusi signifikan. Konsumsi makanan tinggi lemak, daging merah olahan, dan rendah serat secara konsisten dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal. Sebaliknya, pola makan kaya buah, sayur, dan serat dapat melindungi dari penyakit ini.

Gejala Awal Kanker Kolorrektal yang Perlu Diwaspadai

Mendeteksi kanker kolorektal sejak dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala awalnya. Gejala awal mungkin tidak selalu mudah dikenali, dan beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala sama sekali hingga penyakit tersebut sudah dalam stadium lanjut.

Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai meliputi perubahan pola buang air besar (diare, konstipasi, atau keduanya), darah dalam feses (yang mungkin tampak seperti darah merah terang atau gelap), nyeri atau kram perut, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, dan kelelahan yang terus-menerus.

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter. Jangan menunda pemeriksaan, karena diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk hasil yang baik.

Pentingnya Deteksi Dini dan Pencegahan

Skrining kanker kolorektal direkomendasikan untuk deteksi dini, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker kolorektal atau menderita Irritable Bowel Syndrome (IBS). Kolonoskopi adalah prosedur skrining yang efektif untuk mendeteksi polip dan kanker kolorektal pada tahap awal.

Meskipun skrining sangat penting, pencegahan tetap menjadi langkah terbaik. Menerapkan gaya hidup sehat adalah kunci utama. Ini termasuk mengonsumsi makanan seimbang yang kaya buah, sayur, dan serat, mengurangi konsumsi daging merah dan makanan olahan, serta meningkatkan aktivitas fisik secara teratur. Menjaga berat badan ideal juga berperan penting.

Peran Teknologi dan Aplikasi Kesehatan

Teknologi dan aplikasi kesehatan menawarkan berbagai alat untuk memantau kesehatan dan mendeteksi potensi risiko kanker kolorektal. Aplikasi ini dapat memberikan informasi tentang gejala, faktor risiko, dan panduan gaya hidup sehat. Namun, aplikasi ini tidak boleh menggantikan konsultasi dengan profesional medis.

Aplikasi kesehatan dapat menjadi alat bantu yang berguna, tetapi informasi yang diberikan harus selalu diverifikasi dengan dokter atau tenaga kesehatan profesional. Penggunaan aplikasi kesehatan sebaiknya dikombinasikan dengan pemeriksaan rutin dan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang komprehensif.

Profil dr. Sulpiana, M.Biomed

dr. Sulpiana, M.Biomed, adalah seorang akademisi dan praktisi di bidang medis yang saat ini bertugas sebagai dosen di Fakultas Kedokteran IPB University. Beliau memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang sains medis dari Universitas Hasanuddin dan gelar Magister Sains Biomedis dari Universitas Padjadjaran.

Sebelum berkarier di dunia akademik, dr. Sulpiana memiliki pengalaman sebagai dokter umum di RSIA Gebang Medika, Tangerang, dengan fokus pada pelayanan kesehatan primer. Keahliannya mencakup pengembangan kurikulum, manajemen program medis, edukasi pasien, dan penelitian di bidang kedokteran. Kombinasi pengalaman klinis dan akademisnya memberikan kontribusi berharga bagi pengembangan ilmu kesehatan dan pendidikan medis di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita Penadata.com dengan cepat di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Va9zUSzF6sn6FmtJPc1m. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *