Kurban Dorong Perekonomian Peternak: Harapan Said Abdullah dari PDIP

Mais Nurdin

7 Juni 2025

2
Min Read
Kurban Dorong Perekonomian Peternak: Harapan Said Abdullah dari PDIP

1446 Hijriah tidak hanya menjadi momen ritual keagamaan semata. Lebih dari itu, merupakan perwujudan pengorbanan tertinggi bagi Allah SWT dan sesama , sebagaimana ditegaskan Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah.

Said Abdullah menekankan bahwa semangat berkurban, seperti yang dicontohkan Nabi Ibrahim AS, merupakan ajaran penting dalam . Kisah Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan Nabi Ismail AS mengajarkan betapa besarnya nilai pengorbanan dalam menjalankan perintah Tuhan.

Lebih dari sekadar ritual, kurban menjadi pengingat akan pentingnya berbagi dan merasakan empati kepada sesama. Kesadaran untuk berkurban harus diiringi dengan keimanan yang kuat agar kita dapat berbagi nikmat dan kebahagiaan dengan mereka yang kurang beruntung.

Makna Kurban di Era Modern

Di era modern ini, makna kurban semakin luas. Tidak hanya terbatas pada penyembelihan hewan kurban, namun juga mencakup pengorbanan harta, tenaga, dan waktu untuk kepentingan orang lain. Ini sejalan dengan nilai-nilai dan keadilan .

Bahkan, semangat berkurban dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, misalnya dengan mendonasikan sebagian pendapatan untuk membantu korban bencana alam, membantu anak-anak kurang mampu, atau terlibat aktif dalam kegiatan kemasyarakatan lainnya.

Dampak Kurban

Momentum juga berdampak positif pada perekonomian masyarakat, khususnya para peternak. Peningkatan permintaan hewan kurban meningkatkan pendapatan para peternak dan menggerakkan roda perekonomian di pedesaan.

PDI Perjuangan , misalnya, menyalurkan 403 ekor sapi ke berbagai wilayah di melalui kantor-kantor DPC PDI Perjuangan, pesantren, , ormas keagamaan, dan tokoh masyarakat. Hal ini tidak hanya membantu masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga turut mendorong para peternak.

dan Kebersamaan

Di beberapa daerah, seperti Madura, Idul Adha dirayakan dengan khusus, seperti “toron” atau pulang kampung. Momen ini memperkuat ikatan keluarga dan mempererat silaturahmi antar anggota keluarga yang mungkin terpisah jarak dan waktu.

Tradisi seperti ini memperkaya makna Idul Adha, tidak hanya sebagai keagamaan, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat. Hal ini penting untuk menciptakan kehidupan sosial yang harmonis dan saling mendukung.

Kesimpulan

Idul Adha bukan hanya sekedar keagamaan, melainkan momentum untuk meningkatkan keimanan, berbagi kebahagiaan, dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Semangat berkurban yang dilandasi dengan keikhlasan dan empati akan membawa dampak positif bagi kehidupan bermasyarakat.

Dengan memahami makna kurban yang sesungguhnya, kita dapat menjadikan Idul Adha sebagai momentum untuk menumbuhkan nilai-nilai , kepedulian sosial, dan bersama.

Tinggalkan komentar

Related Post