Mabar Kriminal
Mabar Kriminal
Sport

Simon Tahamata: Strategi Baru Bangun Timnas Indonesia yang Lebih Kompetitif

Avatar of Mais Nurdin
×

Simon Tahamata: Strategi Baru Bangun Timnas Indonesia yang Lebih Kompetitif

Sebarkan artikel ini
Simon Tahamata Strategi Baru Bangun Timnas Indonesia yang Lebih Kompetitif

Simon Melkianus Tahamata, mantan pemain sepak bola kenamaan asal Belanda, tengah menjadi sorotan setelah namanya mencuat sebagai kandidat kuat untuk mengisi posisi kepala pencari bakat (head of scouting) Timnas Indonesia. Nama ini semakin menguat seiring dengan bergabungnya Patrick Kluivert sebagai asisten pelatih kepala Timnas Indonesia. Pengalaman dan jejak karir Simon Tahamata yang gemilang di dunia sepak bola Eropa menjadi pertimbangan utama.

Profil dan biodata Simon Tahamata menggambarkan perjalanan karier yang luar biasa. Lahir di Vaught, Belanda, pada 26 Mei 1956, Simon memiliki tinggi badan 1,64 meter dan bermain sebagai sayap kiri. Meskipun lahir di Belanda, ia memilih untuk menjadi warga negara Belgia pada tahun 1990. Prestasi gemilangnya di lapangan hijau telah membawanya pada kesempatan bermain untuk tim nasional Belanda sebanyak 22 kali, mencetak 2 gol selama masa baktinya.

SCROLL KEBAWAH UNTUK MEMBACA
IKLAN%20PT.%20PENA%20DATA%20MEDIA
Advertisment

Karier Sepak Bola Simon Tahamata:

Sebelum berkiprah di level profesional, Simon memulai karier juniornya di klub Theole pada tahun 1967-1971. Setelah itu, bakatnya terpantau oleh Ajax Amsterdam, salah satu klub raksasa Belanda, dan ia bergabung dengan tim junior Ajax pada tahun 1971-1976. Ini menjadi titik awal perjalanan panjangnya di dunia sepak bola profesional.

Karier Senior:

Karier senior Simon Tahamata dimulai pada tahun 1976 hingga 1980 di Ajax Amsterdam. Selama periode tersebut, ia mencatatkan 149 penampilan dan mencetak 17 gol. Setelah Ajax, Simon melanjutkan kariernya ke luar negeri, bergabung dengan Standard Liege di Belgia (1980-1984), menorehkan 175 penampilan dan 54 gol. Keberhasilannya di Belgia ini membuktikan kualitas dan konsistensinya sebagai pemain sepak bola.

Selanjutnya, Simon bergabung dengan Feyenoord (1984-1987), salah satu klub besar Belanda lainnya, dengan torehan 97 penampilan dan 30 gol. Perjalanan kariernya berlanjut di Beerschot (1987-1990) dan Germinal Ekeren (1990-1996), keduanya klub Belgia, dengan total penampilan yang sangat impresif. Selama bermain di Belgia, Simon memperlihatkan konsistensi permainannya yang luar biasa. Total penampilannya mencapai ratusan kali, dengan angka gol yang signifikan.

Tim Nasional Belanda:

Selain berkarier di level klub, Simon Tahamata juga membela Tim Nasional Belanda dari tahun 1976 hingga 1986. Selama periode tersebut, ia memperoleh 22 caps dan mencetak 2 gol. Pengalamannya di level internasional ini menambah nilai dan kredibilitasnya di dunia sepak bola.

Karier Kepelatihan Simon Tahamata:

Setelah pensiun sebagai pemain, Simon Tahamata menjajaki karier kepelatihan. Ia memulai karier kepelatihannya di level junior, di berbagai klub ternama Eropa, termasuk Standard Liege (1996-2000), Germinal Berschoot (2000-2004), dan Ajax (2004-2009). Pengalamannya melatih di akademi klub-klub besar tersebut tentu akan sangat bermanfaat dalam pengembangan bakat muda.

Ia juga sempat melatih tim junior AL Ahli (2009-2014) dan kembali ke Ajax (2014-sekarang) untuk menangani tim junior. Pengalaman luasnya dalam pembinaan pemain muda ini menjadi aset berharga dalam perannya sebagai kandidat kepala pencari bakat Timnas Indonesia. Ia memahami seluk beluk pengembangan pemain muda, dari segi teknik hingga mentalitas.

Keputusan Ajax Amsterdam yang tidak merespons keinginannya untuk kembali melatih di akademi klub tersebut menjadi salah satu faktor yang mendorongnya untuk menerima tawaran dari PSSI. Ini bisa diartikan sebagai sebuah kesempatan baru dan tantangan yang menarik dalam karirnya. Semoga pengalaman panjangnya dapat membawa Timnas Indonesia ke arah yang lebih baik.

Dengan pengalaman yang begitu luas baik sebagai pemain maupun pelatih, Simon Tahamata diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam pencarian dan pengembangan bakat-bakat muda sepak bola Indonesia. Kemampuannya dalam mengidentifikasi dan membina pemain muda akan sangat dibutuhkan oleh Timnas Indonesia dalam upaya membangun tim yang kompetitif di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita Penadata.com dengan cepat di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Va9zUSzF6sn6FmtJPc1m. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *