Aksi Mengemis Dua Anak di Pekanbaru: Ibu Tega Turunkan di Jalan

Mais Nurdin

17 Juni 2025

3
Min Read
Aksi Mengemis Dua Anak di Pekanbaru: Ibu Tega Turunkan di Jalan

Sebuah video berdurasi 48 detik yang beredar di media sosial telah menggegerkan publik. Video tersebut memperlihatkan seorang ibu yang tega menurunkan dua anak kecilnya di pinggir jalan untuk mengemis. Aksi ini direkam oleh pengguna TikTok @_wannurhaliza dan langsung viral, memicu kecaman luas dari warganet.

Dalam video tersebut, terlihat jelas seorang ibu yang mengendarai motor Yamaha NMax berhenti di Jalan Sumatera, Pekanbaru. Ia kemudian menurunkan dua anak, diduga anak kandungnya, di tengah lalu lintas yang ramai. Salah satu anak mengenakan kostum karakter kartun berwarna pink mencolok dan membawa bakul kecil, dengan jelas menunjukkan tujuannya untuk mengemis.

Setelah menurunkan anak-anaknya, ibu tersebut langsung pergi meninggalkan mereka. Tindakan ini menuai kecaman keras dari netizen yang menganggapnya sebagai eksploitasi anak yang terang-terangan dan sangat tidak manusiawi. Anak-anak tersebut dieksploitasi dan diletakkan dalam situasi yang sangat berbahaya.

Tanggapan Pemerintah dan Pihak Berwenang

Pemerintah Kota Pekanbaru merespon cepat kejadian ini. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru, Idrus, menyatakan akan menyelidiki kasus ini secara menyeluruh. Pihaknya menegaskan akan menjatuhkan sanksi tegas sesuai Undang-Undang Perlindungan Anak jika terbukti ibu tersebut sengaja mempekerjakan anak-anaknya untuk mengemis.

Dinsos Pekanbaru rutin melakukan patroli dan penertiban gepeng, terutama di area rawan seperti persimpangan lampu merah. Selain itu, Dinsos juga menyediakan layanan pengaduan 24 jam melalui layanan on call untuk masyarakat yang menemukan kasus serupa. Komitmen ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melindungi anak-anak dari eksploitasi.

Idrus menekankan bahwa eksploitasi anak dalam bentuk apapun tidak akan ditolerir. Praktik ini dinilai sangat berbahaya dan merusak masa depan anak-anak. Pihaknya juga menghimbau masyarakat untuk tidak memberikan uang kepada anak-anak yang mengemis di jalan raya, karena hal itu justru akan memperkuat siklus eksploitasi tersebut.

Dampak Sosial dan Isu Perlindungan Anak

Kasus ini menjadi sorotan utama dan memicu perdebatan panjang di media sosial mengenai perlindungan anak dan tanggung jawab orang tua. Identitas ibu dalam video tersebut belum diketahui, namun Dinsos dan kepolisian tengah bekerja sama untuk melacak keberadaannya dan memproses hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Netizen mengecam keras tindakan ibu tersebut. Banyak komentar yang mengekspresikan kemarahan dan keprihatinan atas tindakan yang dianggap kejam dan tidak berperasaan. Mereka menyoroti betapa rentannya anak-anak dalam situasi seperti ini, dan mendesak penegakan hukum yang tegas.

Komentar-komentar di media sosial seperti “Anaknya dandan lucu, tapi tujuannya buat ngemis? Ini bukan lucu, ini tragis!” mencerminkan rasa frustrasi dan keprihatinan publik terhadap maraknya eksploitasi anak di Indonesia. Kasus ini menyoroti kembali pentingnya edukasi dan pengawasan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.

Pentingnya Pencegahan dan Perlindungan Anak

Kejadian ini menunjukkan betapa seriusnya masalah eksploitasi anak di Indonesia. Meskipun sudah dilarang oleh hukum, praktik ini masih sering terjadi di berbagai kota besar. Perlu adanya upaya lebih besar dan komprehensif dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat luas untuk mencegah dan memberantas eksploitasi anak.

Beberapa upaya yang perlu dilakukan meliputi peningkatan pengawasan di ruang publik, peningkatan kesadaran masyarakat akan bahaya eksploitasi anak, dan penyediaan program perlindungan bagi anak-anak yang menjadi korban. Selain itu, perlu juga perhatian lebih terhadap faktor-faktor penyebab seperti kemiskinan dan kurangnya akses pendidikan bagi keluarga yang rentan.

Perlu juga dikaji lebih lanjut mengenai sistem perlindungan anak yang ada, apakah sudah efektif dalam mencegah dan menangani kasus eksploitasi anak. Pembenahan sistem dan peningkatan kerjasama antar lembaga terkait sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan dan eksploitasi.

Tinggalkan komentar

Related Post