Tottenham Hotspur mengakhiri puasa gelar selama 17 tahun dengan menjuarai Liga Europa UEFA musim 2024/25. Kemenangan dramatis 1-0 atas Manchester United di Stadion San Mamés, Bilbao, Spanyol, Kamis dini hari WIB (22/5), menjadi momen bersejarah bagi klub London Utara tersebut.
Gol tunggal Brennan Johnson di babak pertama, yang tercipta dari situasi kemelut di depan gawang Andre Onana, menjadi pembeda dalam pertandingan final yang menegangkan. Manchester United menguasai jalannya pertandingan di babak kedua, menciptakan sejumlah peluang emas, namun gagal mencetak gol penyama kedudukan.
Performa gemilang kiper Tottenham, Guglielmo Vicario, menjadi kunci kemenangan timnya. Ia melakukan beberapa penyelamatan krusial yang menggagalkan upaya Manchester United untuk menyamakan kedudukan. Kemenangan ini juga memastikan Spurs kembali berlaga di Liga Champions musim depan.
Analisis Pertandingan Final Liga Europa
Pertandingan final Liga Europa antara Tottenham dan Manchester United menyajikan laga yang penuh drama. Meskipun Manchester United mendominasi penguasaan bola, terutama di babak kedua, Tottenham tampil lebih efektif di depan gawang. Ketajaman Brennan Johnson dan solidnya pertahanan Spurs menjadi faktor kunci keberhasilan mereka.
Strategi Ange Postecoglou, pelatih Tottenham, terbukti ampuh dalam meredam serangan-serangan Manchester United. Disiplin dan kerja keras para pemain Tottenham patut diapresiasi. Mereka mampu mempertahankan keunggulan tipis hingga peluit panjang berbunyi.
Kekalahan ini tentu menjadi pil pahit bagi Manchester United. Meskipun menciptakan banyak peluang, mereka gagal memaksimalkannya. Ketajaman lini depan menjadi sorotan utama yang perlu dibenahi oleh Erik ten Hag untuk musim depan.
Dampak Kemenangan Bagi Tottenham Hotspur
Kemenangan di Liga Europa memiliki dampak signifikan bagi Tottenham Hotspur. Selain mengakhiri puasa gelar yang panjang, juara ini juga menjadi tiket otomatis untuk berpartisipasi di Liga Champions musim depan. Ini merupakan sebuah pencapaian luar biasa mengingat performa kurang konsisten mereka di Liga Inggris musim 2024/25 yang hanya berakhir di posisi ke-17.
Prestasi ini juga menjadi bukti kebangkitan Tottenham di bawah arahan Ange Postecoglou. Ia berhasil membangun tim yang solid dan kompetitif, meskipun harus menghadapi tantangan besar di awal musim. Kepercayaan diri pemain pun meningkat drastis setelah meraih trofi bergengsi ini.
Nasib Pemain Kunci Tottenham
Kemenangan ini menjadi momen spesial bagi Son Heung-min yang akhirnya berhasil mempersembahkan trofi untuk Tottenham setelah sekian lama. Ia telah sabar menunggu kesempatan ini dan akhirnya berhasil meraihnya. Kontribusi Son untuk tim sangat penting sepanjang musim.
Di sisi lain, Harry Kane harus gigit jari karena telah pindah ke Bayern Munich. Meskipun Kane meraih gelar di Bayern, ia mungkin menyesal meninggalkan Tottenham pada saat timnya meraih kesuksesan besar ini. Sementara itu, Christian Eriksen harus menerima kenyataan pahit kalah dari mantan timnya.
Kesimpulan
Kemenangan Tottenham Hotspur di Liga Europa 2024/25 merupakan sebuah pencapaian luar biasa. Gelar ini mengakhiri dahaga panjang akan trofi dan menjadi bukti kebangkitan klub di bawah kepemimpinan Ange Postecoglou. Meskipun finis di posisi yang mengecewakan di Liga Inggris, Tottenham berhasil menutup musim dengan manis dan menatap masa depan dengan penuh optimisme.
Keberhasilan ini juga menjadi pelajaran berharga bagi klub-klub lain. Konsistensi dan kerja keras merupakan kunci utama untuk meraih kesuksesan, meskipun harus menghadapi berbagai tantangan di sepanjang musim. Tottenham Hotspur telah membuktikannya dengan meraih trofi Liga Europa.
