Gunung Raung, yang terletak di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada Senin pagi, pukul 05.23 WIB, gunung tersebut mengalami erupsi dengan tinggi kolom letusan mencapai 600 meter di atas puncak, atau setinggi 3.932 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Petugas Pos Pengamatan Gunung Raung, Agung Tri Subekti, melaporkan hal tersebut dalam laporannya. Kolom abu vulkanik yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang, bergerak menuju arah barat daya dan barat. Saat laporan dibuat, erupsi masih berlangsung.
Aktivitas Gunung Raung memang cenderung fluktuatif. Gunung setinggi 3.332 mdpl ini hampir setiap hari mengalami erupsi, dengan tinggi letusan bervariasi antara 300 hingga 2.000 meter di atas puncak. Variasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk tekanan magma di dalam perut gunung dan kondisi geologi di sekitarnya.
Erupsi Gunung Raung, meskipun tergolong kecil, terkadang menimbulkan hujan abu vulkanik di beberapa desa di Kabupaten Jember. Sebagai antisipasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember telah mendistribusikan masker kepada warga yang terdampak untuk mengurangi risiko gangguan pernapasan akibat paparan abu vulkanik.
Status Gunung Raung dan Rekomendasi PVMBG
Saat ini, Gunung Raung berada pada Status Level II (Waspada). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar masyarakat dan wisatawan menjauhi radius tiga kilometer dari pusat erupsi di kawah puncak. Masyarakat juga diimbau untuk tidak menuruni kaldera dan bermalam di kawasan kawah.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid, sebelumnya menyatakan bahwa aktivitas Gunung Raung tetap pada status Waspada (Level II), meskipun erupsi terjadi secara terus-menerus. Hal ini menunjukkan pentingnya pemantauan dan kewaspadaan yang berkelanjutan terhadap aktivitas gunung berapi tersebut.
Mengenal Gunung Raung Lebih Dekat
Gunung Raung merupakan gunung berapi stratovolcano yang memiliki kaldera luas di puncaknya. Bentuk kalderanya yang unik dan pemandangan alam di sekitarnya menjadikannya destinasi wisata yang populer, meskipun aktivitas vulkaniknya perlu diwaspadai.
Aktivitas Gunung Raung telah terjadi sejak lama, dan sejarahnya mencatat beberapa kali erupsi besar yang berdampak signifikan pada lingkungan sekitar. Pemahaman mengenai sejarah erupsi ini sangat penting dalam upaya mitigasi bencana di masa mendatang.
Penting bagi masyarakat untuk selalu mengikuti arahan dan informasi resmi dari PVMBG dan BPBD setempat. Informasi yang valid dan terpercaya dapat membantu dalam mengurangi risiko dan dampak dari erupsi Gunung Raung.
Tips Keselamatan Saat Terjadi Erupsi Gunung Berapi
“Terjadi erupsi Gunung Raung pada hari ini pukul 05.23 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau 3.932 meter di atas permukaan laut (mdpl),” kata Agung Tri Subekti.
Meskipun aktivitas erupsi Gunung Raung terus berlanjut, tingkat kewaspadaan tetap pada Level II (Waspada). Pemantauan dan kesiapsiagaan tetap penting untuk memastikan keselamatan masyarakat di sekitar Gunung Raung.
Tinggalkan komentar