Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, telah secara konsisten menyatakan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina berdasarkan solusi dua negara (two-state solution). Hal ini ditegaskan kembali oleh Presiden Prabowo Subianto dalam beberapa kesempatan, menekankan bahwa hanya solusi dua negara yang dapat mengakhiri konflik Palestina-Israel secara adil dan berkelanjutan.
Dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Malaysia Dato’ Sri Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat lalu, Presiden Prabowo menyatakan, “Mengenai Palestina, kita tetap mendukung kemerdekaan Palestina. Hanya two-state solution yang bisa mengakhiri pertikaian tersebut.” Pernyataan ini menegaskan komitmen Indonesia yang tak tergoyahkan terhadap penyelesaian konflik tersebut melalui jalur damai.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kerja sama global dalam menyelesaikan konflik ini. Ia menambahkan bahwa Indonesia dan Malaysia memiliki pandangan yang sejalan, yaitu mendorong penyelesaian konflik melalui upaya kolektif dunia. “Indonesia dan Malaysia memandang perlu suatu upaya kolektif global untuk mendorong penyelesaian konflik secara damai,” tegas Presiden Prabowo.
Dukungan Indonesia terhadap Solusi Dua Negara
Dukungan Indonesia terhadap solusi dua negara bukan hanya sekadar pernyataan diplomatik. Indonesia telah secara aktif berkontribusi dalam berbagai forum internasional untuk mendorong terwujudnya solusi ini. Indonesia telah menjadi pendukung kuat Palestina di berbagai organisasi internasional, termasuk PBB.
Selain itu, Indonesia juga secara aktif terlibat dalam berbagai inisiatif perdamaian yang diprakarsai oleh berbagai negara dan organisasi internasional. Partisipasi aktif Indonesia ini menunjukkan komitmen nyata negara dalam menciptakan perdamaian di kawasan tersebut.
Komitmen Indonesia ini sejalan dengan amanat konstitusi, khususnya dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang menekankan komitmen bangsa Indonesia untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Langkah-langkah Konkret Indonesia
Lebih lanjut, Presiden Prabowo Subianto, dalam pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Rabu (28/5), menyerukan agar Israel segera mengakui kedaulatan negara Palestina. “Indonesia sudah menyampaikan begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel dan kita siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Kami juga menyampaikan bahwa Indonesia siap untuk menyumbang pasukan perdamaian di kawasan tersebut,” ucapnya.
Pernyataan ini menunjukkan kesiapan Indonesia untuk mengambil peran yang lebih aktif dalam proses perdamaian, termasuk melalui kontribusi pasukan perdamaian. Namun, pengakuan kedaulatan Palestina oleh Israel menjadi prasyarat utama bagi langkah-langkah selanjutnya.
Indonesia juga aktif memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina yang tengah menghadapi berbagai tantangan, termasuk konflik dan krisis kemanusiaan. Bantuan ini meliputi bidang kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
Tantangan dan Harapan
Meskipun Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat, mencapai solusi dua negara tetap menghadapi banyak tantangan. Perbedaan pandangan antara Palestina dan Israel, serta dinamika politik regional, membuat proses perdamaian menjadi kompleks dan memerlukan upaya yang gigih dan berkelanjutan dari berbagai pihak.
Indonesia berharap agar komunitas internasional dapat bersatu dan memainkan peran yang lebih aktif dalam mendorong perdamaian di Palestina-Israel. Dukungan dan tekanan internasional yang kuat sangat dibutuhkan untuk mendorong kedua belah pihak untuk kembali ke meja perundingan dan berkomitmen pada solusi damai yang adil dan berkelanjutan.
Keberhasilan penyelesaian konflik Palestina-Israel tidak hanya akan memberikan keadilan bagi rakyat Palestina, tetapi juga akan berkontribusi pada stabilitas dan perdamaian regional yang lebih luas. Indonesia berharap perdamaian abadi di kawasan tersebut dapat segera terwujud.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Tinggalkan komentar