Tragedi Sungai Songgon: Jenazah Remaja 16 Tahun Ditemukan di Pantai Badean

Mais Nurdin

30 Juni 2025

2
Min Read
Tragedi Sungai Songgon: Jenazah Remaja 16 Tahun Ditemukan di Pantai Badean

Tragedi hilangnya Syahril Hamdani (16), remaja asal Sumber Bulu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Setelah dua hari pencarian intensif oleh SAR gabungan, jenazah Syahril ditemukan di Pantai Badean, Minggu (29/6), sekitar 40 kilometer dari lokasi ia dilaporkan hanyut.

Penemuan jenazah berawal dari laporan seorang nelayan di Pantai Blimbingsari. Nelayan tersebut melihat sesosok mayat tersangkut di pesisir Pantai Badean. SAR gabungan segera menuju lokasi dan melakukan evakuasi sekitar pukul 13.50 WIB.

Setelah diidentifikasi oleh pihak keluarga, jenazah dipastikan milik Syahril. Jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Kronologi Kejadian dan Pencarian

Peristiwa nahas ini bermula saat Syahril dan ayahnya mengendarai sepeda motor melewati jalur tepian sungai di kawasan hutan pinus. Meningkatnya debit air sungai dan longsornya jalur tersebut menyebabkan kecelakaan. Sang ayah berhasil menyelamatkan diri, namun Syahril terseret arus yang deras.

Pencarian yang dilakukan sejak Sabtu (28/6) melibatkan dua Search and Rescue Unit (SRU). SRU pertama menyisir aliran sungai sejauh 3,1 kilometer, sementara SRU kedua menelusuri sejauh 3 kilometer. Kondisi medan yang sulit, berupa sungai dangkal penuh bebatuan dan arus deras, mengharuskan pencarian dilakukan secara manual tanpa bantuan perahu karet.

Selain pencarian darat, tim SAR juga berkoordinasi intensif dengan warga dan nelayan setempat. Upaya ini terbukti efektif karena informasi dari nelayan akhirnya mengarah pada penemuan jenazah Syahril.

Tim SAR Gabungan

Operasi pencarian melibatkan berbagai pihak, termasuk Pos SAR Banyuwangi, BPBD Banyuwangi, Satpolairud, Pos TNI AL Blimbingsari, Polsek dan Koramil Songgon, serta berbagai potensi SAR seperti TAGANA, 851 Rescue, DAMKAR, Rumah Koin Dhuafa, dan relawan setempat. Kerja sama dan koordinasi yang solid antar instansi dan relawan menjadi kunci keberhasilan operasi pencarian ini.

Analisa dan Pencegahan

Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi alam, terutama saat melewati jalur rawan bencana seperti tepian sungai. Peningkatan debit air sungai akibat curah hujan yang tinggi perlu diwaspadai. Papan peringatan dan edukasi bagi masyarakat mengenai bahaya jalur rawan longsor di sekitar sungai juga perlu ditingkatkan.

Selain itu, perlu adanya kajian lebih lanjut terkait keamanan jalur tersebut. Apakah perlu adanya jalur alternatif yang lebih aman atau penambahan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pemerintah daerah juga perlu meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan mitigasi bencana di wilayah rawan.

Kehilangan Syahril menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan dalam menghadapi kondisi alam yang dinamis. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk senantiasa berhati-hati dan mewaspadai potensi bahaya di sekitar kita.

Tinggalkan komentar

Related Post