Sebuah pesawat Saudia Airlines yang membawa 442 jamaah haji Kloter 12 JKS asal Kota Depok melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara pada Selasa, 17 Juni. Penerbangan SV 5276 dengan rute Jeddah-Jakarta dialihkan karena menerima ancaman bom.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, mengkonfirmasi kejadian ini setelah menerima laporan dari PT Angkasa Pura Indonesia. Ia menjelaskan bahwa pesawat tersebut mengangkut 207 jamaah haji laki-laki dan 235 jamaah haji perempuan. Seluruh penumpang dilaporkan dalam keadaan selamat.
Informasi tentang Kloter 12 JKS dan rencana penyambutan jamaah haji di Kota Depok juga dikonfirmasi melalui unggahan Instagram resmi Kemenag Kota Depok, @KemenagKotaDepok. Unggahan tersebut menyebutkan bahwa para jamaah haji akan disambut di halaman Kantor Balai Kota Depok.
Kronologi Kejadian
PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menyatakan bahwa pilot pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu karena adanya ancaman bom. Keputusan ini diambil demi keamanan dan keselamatan seluruh penumpang.
Anak Agung Ngurah Pranajaya, PGS. Corporate Secretary Group Head InJourney Airports, menjelaskan bahwa prosedur standar keamanan penerbangan diaktifkan setelah ancaman tersebut diterima. Penyelidikan lebih lanjut mengenai asal usul ancaman bom sedang dilakukan oleh pihak berwenang.
Prosedur Keamanan Penerbangan
Pendaratan darurat ini memicu aktivasi protokol keamanan bandara secara penuh. Tim keamanan bandara, kepolisian, dan otoritas terkait lainnya segera merespon insiden ini dengan melakukan evakuasi penumpang dan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat.
Prosedur pengamanan yang ketat diterapkan untuk memastikan tidak ada ancaman yang tersisa dan untuk menjamin keselamatan seluruh penumpang dan petugas bandara. Proses pemeriksaan ini memakan waktu dan dilakukan secara detail.
Dampak dan Tindak Lanjut
Pendaratan darurat ini menyebabkan keterlambatan bagi para jamaah haji Kloter 12 JKS untuk tiba di Jakarta. Pihak Saudia Airlines dan otoritas terkait bekerja sama untuk memastikan para jamaah haji dapat melanjutkan perjalanan mereka ke Jakarta secepatnya dan terjamin keselamatannya.
Investigasi menyeluruh akan dilakukan untuk mengidentifikasi sumber ancaman bom dan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Kerja sama internasional mungkin diperlukan untuk menyelidiki lebih dalam mengenai asal-usul ancaman ini.
Kejadian ini menyoroti pentingnya keamanan penerbangan dan kewaspadaan terhadap segala bentuk ancaman. Otoritas penerbangan sipil perlu terus meningkatkan sistem keamanan dan pelatihan personel untuk menghadapi berbagai skenario darurat.
Kesimpulan
Pendaratan darurat pesawat Saudia Airlines di Bandara Kualanamu akibat ancaman bom merupakan insiden serius yang mengharuskan respons cepat dan terkoordinasi dari berbagai pihak. Keberhasilan evakuasi seluruh penumpang tanpa korban jiwa patut diapresiasi, namun kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya keamanan dan kewaspadaan di sektor penerbangan.
Proses penyelidikan yang menyeluruh sangat penting untuk mengungkap pelaku di balik ancaman tersebut dan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Semoga para jamaah haji dapat segera melanjutkan perjalanan mereka dan sampai di rumah dengan selamat.
Tinggalkan komentar