Bisnis  

Bappenas Rilis Proyeksi Kependudukan Indonesia hingga 2045: Data Jadi Kunci

Avatar of Mais Nurdin
Bappenas Rilis Proyeksi Kependudukan Indonesia hingga 2045 Data Jadi Kunci scaled

Data kependudukan yang akurat dan komprehensif menjadi kunci keberhasilan pembangunan nasional. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, saat peluncuran Desain Besar Pembangunan Kependudukan 2025-2045 di Jakarta.

Rachmat menekankan pentingnya data akurat untuk perencanaan yang tepat sasaran. Tanpa data yang memadai, perencanaan pembangunan akan menjadi kurang efektif dan berpotensi tidak tepat sasaran.

“Data kependudukan yang tepat menjadi dasar bagi perencanaan yang tepat pula,” ujar Rachmat. Pernyataan ini menyoroti hubungan fundamental antara data dan perencanaan pembangunan yang efektif.

Perencanaan Pembangunan Berbasis Data Kependudukan

Perencanaan pembangunan nasional Indonesia, sejak era Repelita di Orde Baru, telah bergantung pada data kependudukan. Data ini digunakan untuk menghitung kebutuhan dasar rakyat, dari jumlah sekolah dan puskesmas hingga jumlah guru dan dokter yang dibutuhkan.

Penggunaan data kependudukan juga memungkinkan perencanaan yang terukur untuk layanan transportasi, pasar, dan fasilitas publik lainnya. Hal ini memastikan pemanfaatan sumber daya yang optimal dan terdistribusi secara merata.

“Sekolah-sekolah yang dibangun, pasar yang disiapkan, layanan angkutan kota, layanan-layanan lain itu hanya bisa direncanakan jika basisnya adalah data kependudukan yang tepat,” jelas Rachmat. Pernyataan ini menggambarkan betapa krusialnya data kependudukan dalam pembangunan infrastruktur.

Aspek Penting Data Kependudukan

Data kependudukan yang ideal mencakup tiga aspek penting: jumlah, mutu, dan distribusi penduduk. Ketiga aspek ini saling berkaitan dan harus dipertimbangkan secara komprehensif dalam perencanaan pembangunan.

Pemahaman yang komprehensif tentang jumlah penduduk membantu dalam menentukan skala pembangunan. Kualitas penduduk, yang meliputi pendidikan, kesehatan, dan keterampilan, menentukan kapasitas SDM. Distribusi penduduk memungkinkan perencanaan pembangunan yang merata.

Dengan memahami ketiga aspek ini, pemerintah dapat merancang strategi pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif, menjangkau seluruh lapisan masyarakat di berbagai wilayah.

Pengakuan Internasional atas Keberhasilan Pembangunan Indonesia

Keberhasilan Indonesia dalam memanfaatkan data kependudukan untuk pembangunan telah mendapatkan pengakuan internasional. Salah satu contohnya adalah penghargaan Nobel Ekonomi 2019 yang diterima oleh Abhijit Banerjee dan Esther Duflo.

Penelitian mereka menggunakan data pembangunan Indonesia sebagai salah satu rujukan. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan berbasis data yang akurat dan komprehensif dapat menghasilkan dampak nyata bagi kemajuan suatu negara.

“Keberhasilan pembangunan Indonesia itu pernah dijadikan rujukan dunia. Itu membuktikan bahwa kebijakan berbasis data nyata bisa menghasilkan dampak nyata,” kata Rachmat. Pernyataan ini menegaskan pentingnya pembelajaran dari keberhasilan pembangunan berbasis data di Indonesia.

Desain Besar Pembangunan Kependudukan 2025-2045

Desain Besar Pembangunan Kependudukan 2025-2045 bertujuan untuk memaksimalkan bonus demografi Indonesia menuju Visi Indonesia Emas 2045. Program ini membutuhkan kerja sama lintas sektor dan komitmen dari berbagai pihak.

Bappenas mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun sistem data kependudukan yang terpadu, terbuka, dan mudah diakses. Sistem data yang baik akan memudahkan akses informasi dan pemantauan pembangunan.

“Desain besar ini tidak akan bermanfaat jika tidak dijalankan bersama. Diperlukan sinergi lintas lembaga dan komitmen kuat dari pusat hingga daerah agar pembangunan berbasis data benar-benar terwujud,” tutup Rachmat. Pernyataan ini menekankan pentingnya kolaborasi dan komitmen bersama untuk keberhasilan program ini.

Ke depannya, peningkatan kualitas data kependudukan harus terus menjadi prioritas. Investasi dalam teknologi informasi dan pelatihan SDM sangat penting untuk mendukung pengelolaan data yang efektif dan efisien. Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi secara optimal dan mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *