Bank Mandiri berkomitmen mendukung ketahanan pangan nasional dengan memberdayakan petani Indonesia. Program Kewirausahaan Petani mereka fokus pada peningkatan produktivitas dan efisiensi pertanian dari hulu hingga hilir, memanfaatkan teknologi modern yang ramah lingkungan.
Sebagai contoh nyata, Bank Mandiri berkolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam sebuah proyek percontohan di Desa Gondanglegi, Kebumen. Program Tanam Bersama Pembinaan Petani Kebumen ini melibatkan 30 petani dan fokus pada peningkatan mutu dan efisiensi produksi beras premium.
Program ini mencakup pendampingan intensif selama masa pra tanam, tanam, dan panen. Petani mendapatkan pelatihan dan dukungan teknis untuk menerapkan praktik pertanian berkelanjutan, meningkatkan kualitas hasil panen, dan memaksimalkan hasil.
Hendrianto Setiawan, Senior Vice President Government Project Bank Mandiri, menjelaskan bahwa sinergi dengan UGM akan berlanjut hingga masa tanam ketiga tahun 2025. “Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan dan memperkuat posisi petani dalam rantai pasok,” ujarnya.
Program tersebut memperkenalkan inovasi teknologi pertanian seperti varietas padi unggul Gamagora 7, metode irigasi hemat air Alternate Wetting and Drying (AWD), pemanfaatan biochar untuk memperbaiki kualitas tanah, dan strategi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) menggunakan agensi hayati.
“Langkah strategis ini merupakan komitmen Bank Mandiri untuk menjadi bagian dari solusi menuju kemandirian pangan Indonesia,” tambah Hendrianto, menekankan pentingnya program ini dalam konteks pembangunan nasional dan cita-cita ketahanan pangan. Hal ini juga selaras dengan semangat HUT ke-78 Kemerdekaan RI.
Sebelum masa tanam, Bank Mandiri telah memberikan pelatihan kepada para petani terkait pembuatan booster pengembangan bacillus, metode AWD, dan pembuatan pupuk organik biochar. Hal ini memastikan petani siap menerapkan teknologi baru dan mendapatkan hasil maksimal.
Setelah panen, gabah akan langsung diserap oleh PT Mitra Desa Kebumen (MDK), pengelola Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) Kebumen. SPBT Kebumen, hasil kolaborasi TJSL Bank Mandiri dan Pertamina sejak 2021, memastikan efisiensi distribusi dan peningkatan nilai jual hasil panen.
Keberadaan SPBT sangat penting karena memungkinkan penyerapan langsung gabah dari petani, sehingga menghilangkan perantara dan meningkatkan pendapatan petani. Sistem ini menciptakan rantai pasok yang lebih efisien dan menguntungkan bagi semua pihak.
Bank Mandiri yakin bahwa pertanian modern, inovatif, dan terintegrasi merupakan kunci ketahanan pangan. Kolaborasi antara Bank Mandiri, UGM, pemerintah daerah, dan petani sendiri menunjukkan komitmen kuat untuk membangun sektor pertanian yang berkelanjutan dan produktif.
“Melalui pembinaan petani ini, Bank Mandiri kembali menunjukkan peran aktifnya dalam memperkuat sektor pertanian nasional melalui sinergi antara dunia usaha, akademisi, pemerintah daerah, dan para petani di lapangan,” tegas Hendrianto, menyimpulkan pentingnya kemitraan dalam mencapai tujuan ketahanan pangan.
Lebih lanjut, Bank Mandiri juga dapat mempertimbangkan untuk memperluas program ini ke daerah lain di Indonesia, menyesuaikan pendekatan dengan karakteristik pertanian lokal masing-masing wilayah. Riset lebih lanjut terkait jenis tanaman dan teknologi yang paling tepat juga akan sangat membantu keberhasilan program ini di masa mendatang. Pemberdayaan petani tidak hanya berhenti pada peningkatan hasil panen, namun juga mencakup aspek pemasaran dan akses ke pasar yang lebih luas.
Evaluasi berkala terhadap program ini juga penting untuk mengukur keberhasilannya dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Data yang terukur akan menjadi kunci untuk memastikan efektivitas program dan memastikan keberlanjutannya dalam jangka panjang. Pemantauan dampak program terhadap kesejahteraan petani juga perlu dilakukan untuk memastikan dampak positif yang nyata bagi mereka.
Komentar