Jetstar Asia Tutup Operasi, 500 Karyawan Terdampak PHK Massal

oleh -41 Dilihat

Jetstar Asia, maskapai penerbangan berbiaya rendah asal Singapura yang merupakan anak perusahaan Qantas Airways, resmi mengakhiri operasinya pada 31 Juli 2024. Penutupan ini merupakan bagian dari restrukturisasi strategis Qantas, yang berdampak signifikan pada industri penerbangan di Asia Tenggara.

Lebih dari 500 karyawan Jetstar Asia di Singapura terdampak langsung dengan kehilangan pekerjaan. Qantas menjamin akan memberikan dukungan berupa pesangon dan bantuan pencarian kerja, baik di dalam grup Qantas maupun di perusahaan lain. Namun, skala bantuan dan keberhasilan pencarian kerja baru akan terlihat dalam beberapa bulan mendatang. Kepastian akan masa depan para karyawan ini merupakan poin penting yang perlu diperhatikan.

Pengumuman penutupan Jetstar Asia disampaikan pada 11 Juni 2024. Maskapai tersebut memberikan waktu tujuh minggu untuk pengurangan bertahap jadwal penerbangan hingga akhirnya berhenti beroperasi. Langkah ini memberikan waktu bagi penumpang untuk mengatur ulang rencana perjalanan mereka.

Dampak Penutupan Terhadap Rute Penerbangan

Penutupan Jetstar Asia berdampak pada 16 rute penerbangan intra-Asia. Namun, Qantas memastikan bahwa layanan Jetstar Airways dan Jetstar Japan ke Asia tetap beroperasi normal. Begitu pula dengan layanan internasional Jetstar Airways dari dan ke Australia. Ini meminimalisir dampak yang lebih luas bagi penumpang rute penerbangan internasional.

Jetstar Asia sebelumnya melayani sejumlah rute penting di Asia Tenggara, termasuk Bangkok, Manila, Jakarta, Kuala Lumpur, Bali, Surabaya, dan Kolombo. Penghentian operasi ini akan menciptakan celah pasar yang perlu dipenuhi oleh maskapai lain. Persaingan antar maskapai penerbangan di wilayah tersebut diperkirakan akan semakin intensif.

Maskapai ini mengoperasikan sekitar 180 penerbangan mingguan di Bandara Changi, Singapura, dan mengangkut sekitar 2,3 juta penumpang pada tahun 2024. Penutupan ini akan memengaruhi volume penumpang di Bandara Changi, meskipun persentasenya relatif kecil, sekitar 3% dari total lalu lintas bandara.

Dukungan untuk Penumpang

Penumpang yang terdampak oleh penutupan Jetstar Asia akan dihubungi langsung oleh pihak maskapai. Mereka akan diberikan pilihan pengembalian dana penuh atau alternatif penerbangan jika memungkinkan. Transparansi dan kemudahan proses pengembalian dana atau pengaturan ulang penerbangan sangat penting bagi menjaga kepercayaan pelanggan.

Sebuah halaman web khusus telah disiapkan oleh Jetstar Asia untuk memberikan informasi terbaru kepada para penumpang yang terkena dampak. Hal ini menunjukkan komitmen maskapai untuk memberikan informasi yang jelas dan mudah diakses. Namun, efektifitas situs web ini dalam mengelola pertanyaan dan keluhan dari sejumlah besar penumpang perlu dimonitor.

Faktor Keuangan yang Mempengaruhi Penutupan

Jetstar Asia telah mengalami kerugian keuangan selama beberapa tahun terakhir, seperti yang tercatat dalam laporan Otoritas Akuntansi dan Regulasi Perusahaan. Pada tahun fiskal yang berakhir pada 30 Juni 2021, mereka mengalami kerugian sebesar 165,4 juta dolar AS, dan 37,2 juta dolar AS pada tahun fiskal berikutnya, di tengah pandemi Covid-19.

Meskipun berhasil membukukan laba 12,5 juta dolar AS pada tahun 2023, Jetstar Asia kembali mengalami kerugian 7,1 juta dolar AS dalam 12 bulan yang berakhir pada Juni 2024. Ketidakmampuan untuk mencapai profitabilitas berkelanjutan menjadi faktor utama dalam keputusan penutupan ini.

Secara keseluruhan, penutupan Jetstar Asia merupakan peristiwa penting dalam industri penerbangan Asia Tenggara. Dampaknya terhadap pasar, karyawan, dan penumpang akan terus terpantau dalam beberapa waktu ke depan. Analisis lebih lanjut dibutuhkan untuk memahami pelajaran yang dapat dipetik dari peristiwa ini dan bagaimana hal tersebut dapat mencegah kejadian serupa di masa depan.

“Pelanggan dengan pemesanan yang terdampak oleh pengumuman ini akan dihubungi secara langsung, dengan pilihan pengembalian dana tunai penuh atau penerbangan alternatif jika memungkinkan.” – Pernyataan resmi Jetstar Asia.

Tentang Penulis: Mais Nurdin

Mais Nurdin, yang dikenal sebagai Bung Mais, adalah seorang SEO Specialis dan praktisi teknologi pendidikan di Indonesia. Ia aktif menyediakan sumber daya pendidikan melalui platform digital BungMais.com. Selain itu, Bung Mais juga memiliki kanal YouTube yang berfokus pada tutorial seputar Blogspot, WordPress, Google AdSense, YouTube, SEO, HTML, dan bisnis online. Melalui kanal ini, ia berbagi tips dan trik untuk membantu blogger pemula dan pelaku bisnis digital mengembangkan keterampilan mereka. Dengan pengalaman luas di bidang pendidikan dan literasi digital, Bung Mais berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi dan penyediaan materi pembelajaran yang mudah diakses.