Bank Rakyat Indonesia (BRI) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan ekonomi kerakyatan melalui partisipasinya dalam Program Makanan Bergizi Gratis (MBG). BRI bukan hanya berperan sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai mitra pemerintah yang aktif menyalurkan pembiayaan kepada UMKM yang terlibat dalam program MBG, termasuk di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Salah satu penerima manfaat yang merasakan dampak positif program ini adalah Engga, seorang pengusaha ikan di Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Kisah suksesnya menjadi contoh nyata bagaimana program MBG dan dukungan BRI dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Perjalanan Bisnis Engga: Dari Pedagang Kecil Hingga Pemasok Ratusan Kilogram Ikan
Sejak tahun 2015, Engga memulai usahanya sebagai pemasok ikan di Pasar Kayu Agung. Awalnya, ia hanya melayani beberapa pedagang. Namun, berkat kerja keras dan kualitas ikan yang terjaga, bisnisnya berkembang pesat. Pelanggannya pun semakin bertambah.
Kini, Engga mampu memasok lebih dari 700 kilogram ikan patin setiap harinya, menjadikannya produk terlaris. Ikan nila juga menjadi komoditas unggulan dalam bisnisnya. Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki UMKM di daerah jika mendapat dukungan yang tepat.
Program MBG: Pendorong Pertumbuhan Bisnis Engga
Program MBG menjadi momentum penting bagi perkembangan usaha Engga. Beberapa katering yang menjadi pelanggan tetapnya ternyata terlibat sebagai vendor MBG. Hal ini berdampak signifikan terhadap peningkatan pesanan yang diterimanya.
Pesanan bahkan mencapai 100 kg ikan per sekali permintaan. Ini menunjukkan betapa program MBG tidak hanya berdampak positif pada gizi anak, tetapi juga memberikan dampak ekonomi riil bagi pelaku usaha lokal seperti Engga.
Mengatasi Tantangan Permodalan dengan KUR BRI
Seperti banyak pelaku usaha lainnya, Engga menghadapi tantangan dalam hal permodalan. Untuk memenuhi kebutuhan stok, ia seringkali harus berhutang dan membayarnya beberapa hari kemudian. Situasi ini tentu saja menghambat pertumbuhan bisnisnya.
Namun, kesulitan tersebut teratasi setelah Engga mendapatkan informasi tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI. Sejak tahun 2021, ia telah dua kali menerima pembiayaan KUR BRI.
Engga memanfaatkan dana KUR BRI untuk menambah modal usaha, memperbesar stok ikan, dan meningkatkan kapasitas bisnisnya. Proses pengajuan KUR BRI yang mudah dan suku bunga yang terjangkau menjadi faktor pendukung keberhasilannya.
Kemudahan Akses KUR BRI
Menurut Engga, persyaratan KUR BRI yang ringan sangat membantu pelaku usaha seperti dirinya yang memiliki kegiatan bisnis yang aktif dan jelas. Hal ini membuktikan bahwa BRI berkomitmen untuk memberikan akses pembiayaan yang mudah dijangkau oleh UMKM.
Pertumbuhan Bisnis dan Dampak Sosial
Berkat dukungan dari program MBG dan KUR BRI, bisnis Engga berkembang pesat. Ia kini mempekerjakan dua orang pegawai untuk membantu operasional hariannya. Ini adalah dampak positif yang nyata dari sinergi antara pemerintah dan sektor perbankan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kehadiran program MBG bukan hanya menyehatkan generasi muda, tetapi juga memberi dampak ekonomi nyata bagi pelaku usaha lokal sepertinya,” ujar Engga. Pernyataan ini menunjukkan rasa syukur dan apresiasi Engga terhadap program-program pemerintah yang memberdayakan UMKM.
Kesimpulan: Sinergi yang Membangun Ekonomi Kerakyatan
Direktur Mikro BRI, Akhmad Purwakajaya, menegaskan bahwa dukungan pembiayaan kepada UMKM dalam program MBG merupakan wujud sinergi antara sektor perbankan dan pemerintah. Sinergi ini menghasilkan dampak ekonomi dan sosial yang luas, mulai dari peningkatan gizi anak hingga penguatan usaha masyarakat.
Kisah sukses Engga menjadi bukti nyata bahwa dengan dukungan akses permodalan yang mudah dan program pemerintah yang tepat sasaran, UMKM dapat berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional. Model kolaborasi ini patut diapresiasi dan ditiru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.