Tabungan Warga Banten Tembus Rp110 Triliun: Dominasi Perorangan Mencengangkan

Bisnis3 Dilihat

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Banten mencatat pertumbuhan signifikan pada simpanan masyarakat di perbankan lokal hingga triwulan II 2024. Total dana tabungan mencapai angka fantastis, yaitu Rp 110,48 triliun, menunjukkan peningkatan kapasitas finansial masyarakat Banten. Pertumbuhan ini mencerminkan kekuatan ekonomi individu yang sangat besar di wilayah tersebut.

Kepala Kantor OJK Provinsi Banten, Adi Dharma, mengungkapkan bahwa separuh dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) di perbankan Banten, atau 50 persen, berasal dari simpanan perorangan. Ini menunjukkan tingginya kemampuan menabung masyarakat Banten. “Jadi, orang Banten ini sultan semua. Data menunjukkan di antara sekian banyak pemilik dana, 50 persen itu adalah perorangan. Ini menunjukkan kemampuan menabung masyarakat sangat kuat,” ujar Adi Dharma seperti dikutip dari Antara, Jumat (15/8).

Pertumbuhan simpanan tabungan mencapai 38,72 persen, melonjak dari periode sebelumnya menjadi Rp 110,48 triliun. Angka ini didorong oleh pertumbuhan simpanan deposito yang mencapai Rp 98,02 triliun dan simpanan giro yang juga tumbuh signifikan hingga Rp 80,41 triliun. Total DPK pada bank umum di Banten mencapai angka yang sangat besar, yaitu Rp 293,5 triliun.

Pertumbuhan ekonomi Banten yang solid, mencapai 5,33 persen, berkontribusi pada peningkatan simpanan ini. Sektor-sektor strategis seperti industri makanan dan minuman, pengolahan logam, elektronik, dan proyek konstruksi menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi tersebut. Kondisi ekonomi yang stabil ini memberikan kepercayaan diri bagi masyarakat untuk menabung dan berinvestasi.

Tingginya simpanan masyarakat juga tercermin dalam penyaluran pembiayaan perbankan. Kredit untuk pemilikan rumah tinggal mendominasi dengan porsi 31,85 persen, menunjukkan daya beli dan minat investasi yang tinggi di sektor properti. Hal ini mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang merata dan berdampak positif pada berbagai sektor.

Kondisi sektor perbankan di Banten juga terpantau sehat. Total aset bank umum mencapai Rp 214 triliun, menunjukkan kekuatan dan stabilitas sistem perbankan. Rasio kredit bermasalah (NPL) terkendali di level 2,81 persen, jauh di bawah angka kritis, menandakan pengelolaan risiko yang baik oleh lembaga perbankan.

Data ini menunjukkan potensi ekonomi Banten yang besar dan menjanjikan. Pertumbuhan ekonomi yang stabil, diimbangi dengan kemampuan menabung masyarakat yang tinggi dan sektor perbankan yang sehat, menjadi kunci kesuksesan ekonomi Banten. Hal ini juga membuka peluang investasi yang lebih besar dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa mendatang.

Lebih lanjut, perlu diteliti faktor-faktor lain yang mendorong tingginya kemampuan menabung masyarakat Banten. Apakah karena upah minimum yang tinggi, tingkat pengangguran yang rendah, atau adanya program pemerintah yang mendorong peningkatan tabungan masyarakat? Analisis lebih mendalam terhadap faktor-faktor ini akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kondisi ekonomi Banten.

Penting juga untuk memantau secara berkelanjutan pertumbuhan simpanan masyarakat dan perkembangan sektor perbankan di Banten. Monitoring yang ketat akan membantu mengantisipasi potensi risiko dan memastikan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi yang positif. Dengan begitu, potensi ekonomi Banten dapat terus dioptimalkan dan kesejahteraan masyarakat dapat terus ditingkatkan.

Komentar