Contoh RPP 1 Lembar Penjas SMP Kelas 9 Pencak Silat Panduan Efektif Pembelajaran

Contoh rpp 1 lembar penjas smp kelas 9 pencak silat – Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (Penjas) di jenjang SMP kini semakin efisien dengan

Mais Nurdin

Contoh rpp 1 lembar penjas smp kelas 9 pencak silat

Contoh rpp 1 lembar penjas smp kelas 9 pencak silat – Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (Penjas) di jenjang SMP kini semakin efisien dengan hadirnya contoh RPP 1 lembar. Khusus untuk kelas 9, contoh RPP ini mengintegrasikan materi pencak silat, sebuah seni bela diri tradisional Indonesia yang kaya akan nilai budaya dan manfaat kesehatan.

RPP 1 lembar dirancang untuk mempermudah guru dalam menyusun rencana pembelajaran yang ringkas, namun tetap komprehensif. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang bagaimana menyusun, mengadaptasi, dan memanfaatkan contoh RPP 1 lembar Penjas SMP kelas 9 untuk pencak silat, dari teknik dasar hingga evaluasi.

Pemahaman Dasar RPP 1 Lembar Penjas SMP Kelas 9 Pencak Silat

Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (Penjas) di tingkat SMP, khususnya kelas 9, kini semakin efisien dengan hadirnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 lembar. Pendekatan ini dirancang untuk menyederhanakan administrasi guru tanpa mengurangi kualitas pembelajaran. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai RPP 1 lembar, khususnya dalam konteks pembelajaran pencak silat.

Definisi RPP 1 Lembar

RPP 1 lembar adalah penyederhanaan dari format RPP konvensional. Tujuannya adalah untuk menyajikan rencana pembelajaran yang ringkas, namun tetap komprehensif. Efisiensi menjadi kunci utama, mempermudah guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran, serta memungkinkan fokus lebih besar pada interaksi dengan siswa.

Komponen Utama RPP 1 Lembar

RPP 1 lembar, meskipun ringkas, harus mencakup beberapa komponen penting. Komponen-komponen ini memastikan pembelajaran pencak silat terstruktur dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

  • Identitas Sekolah dan Mata Pelajaran: Berisi nama sekolah, kelas, semester, dan mata pelajaran (Penjas, Pencak Silat).
  • Tujuan Pembelajaran: Pernyataan yang jelas mengenai apa yang siswa diharapkan mampu lakukan setelah mengikuti pembelajaran.
  • Kegiatan Pembelajaran (Langkah-langkah): Rincian kegiatan yang akan dilakukan guru dan siswa, mulai dari pendahuluan, inti, hingga penutup.
  • Penilaian: Metode dan instrumen yang digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran (misalnya, observasi, tes praktik, atau penilaian portofolio).
  • Alokasi Waktu: Jumlah waktu yang dialokasikan untuk setiap kegiatan pembelajaran.
  • Media dan Alat: Daftar sumber daya yang digunakan dalam pembelajaran (misalnya, matras, pelindung tubuh, video demonstrasi).

Tujuan Pembelajaran Pencak Silat Kelas 9

Tujuan pembelajaran pencak silat di kelas 9 harus mencakup tiga aspek utama: keterampilan, pengetahuan, dan sikap. Pencapaian tujuan ini akan membekali siswa dengan kemampuan yang komprehensif.

  • Keterampilan: Siswa mampu mempraktikkan teknik dasar pencak silat (sikap, langkah, pukulan, tendangan, tangkisan) dengan baik dan benar, serta mampu mengaplikasikannya dalam bentuk rangkaian gerak atau jurus dasar. Contohnya, siswa dapat melakukan kombinasi pukulan dan tangkisan dengan koordinasi yang baik.
  • Pengetahuan: Siswa memahami sejarah singkat pencak silat, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya (sportivitas, disiplin, kerjasama), serta manfaat kesehatan dari latihan pencak silat. Contohnya, siswa dapat menjelaskan asal-usul pencak silat di Indonesia.
  • Sikap: Siswa menunjukkan sikap sportif, disiplin, kerjasama, percaya diri, dan menghargai perbedaan dalam latihan dan pertandingan. Contohnya, siswa menunjukkan sikap hormat kepada guru dan teman latihan.

Contoh Format Dasar RPP 1 Lembar

Format RPP 1 lembar bersifat fleksibel, memungkinkan guru untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan dan gaya mengajar masing-masing. Berikut adalah contoh format dasar yang dapat dijadikan panduan:

  1. Identitas: Nama Sekolah, Kelas/Semester, Mata Pelajaran, Materi Pokok, Alokasi Waktu.
  2. Tujuan Pembelajaran: (Berisi tujuan pembelajaran yang spesifik dan terukur, sesuai dengan materi pencak silat yang diajarkan).
  3. Kegiatan Pembelajaran:
    • Pendahuluan: (Berisi kegiatan pembuka, seperti berdoa, pemanasan, dan apersepsi).
    • Inti: (Berisi kegiatan inti, seperti demonstrasi teknik, latihan, dan umpan balik).
    • Penutup: (Berisi kegiatan penutup, seperti pendinginan, evaluasi, dan refleksi).
  4. Penilaian: Teknik Penilaian (observasi, unjuk kerja, dll) dan Instrumen Penilaian (rubrik, lembar observasi, dll).
  5. Media/Alat: (Daftar media dan alat yang digunakan dalam pembelajaran).

Manfaat Penggunaan RPP 1 Lembar

Penggunaan RPP 1 lembar memberikan sejumlah manfaat signifikan bagi guru dan siswa dalam pembelajaran pencak silat.

  • Bagi Guru:
    • Menghemat waktu dalam perencanaan pembelajaran.
    • Memudahkan fokus pada pelaksanaan pembelajaran di kelas.
    • Meningkatkan efisiensi administrasi.
    • Memungkinkan guru lebih fleksibel dalam menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan siswa.
  • Bagi Siswa:
    • Pembelajaran menjadi lebih terstruktur dan terarah.
    • Guru dapat memberikan umpan balik yang lebih cepat dan efektif.
    • Meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
    • Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pencak silat.

Materi Pembelajaran Pencak Silat Kelas 9

Pembelajaran pencak silat di kelas 9 bertujuan untuk menguatkan fondasi keterampilan siswa, mengembangkan kemampuan teknik yang lebih kompleks, dan meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai yang terkandung dalam pencak silat. Kurikulum yang dirancang harus mampu mengakomodasi berbagai tingkat kemampuan siswa, serta memberikan pengalaman belajar yang menarik dan relevan.

Teknik Dasar Pencak Silat yang Dikembangkan

Siswa kelas 9 akan memperdalam penguasaan teknik dasar pencak silat. Fokus utama adalah pada peningkatan kualitas gerakan, kecepatan, dan ketepatan. Materi mencakup berbagai aspek berikut:

  • Sikap dan Kuda-kuda: Latihan sikap tegak, sikap pasang, dan berbagai variasi kuda-kuda (kuda-kuda depan, kuda-kuda belakang, kuda-kuda samping) untuk meningkatkan keseimbangan, kekuatan, dan kelincahan. Contohnya, siswa berlatih berpindah dari kuda-kuda depan ke kuda-kuda belakang dengan cepat dan terkontrol.
  • Pukulan: Pengembangan teknik pukulan lurus, pukulan bandul, pukulan tegak, dan pukulan melingkar. Siswa dilatih untuk memukul dengan tenaga yang optimal, menjaga posisi tubuh yang benar, dan mengkoordinasikan gerakan dengan baik.
  • Tendangan: Penguasaan tendangan depan, tendangan samping, tendangan belakang, dan tendangan melingkar. Latihan difokuskan pada peningkatan kekuatan, kelenturan, dan akurasi tendangan.
  • Tangkisan: Latihan tangkisan atas, tangkisan bawah, tangkisan tengah, dan tangkisan samping. Siswa belajar untuk merespons serangan dengan cepat dan efektif.
  • Guntingan: Pengenalan dan latihan teknik guntingan kaki, baik untuk menyerang maupun bertahan.
  • Kembangan: Latihan gerakan kembangan sebagai bagian dari persiapan dan penutup dalam pertandingan atau demonstrasi. Kembangan membantu meningkatkan kelenturan, koordinasi, dan ekspresi diri.

Struktur Materi Pembelajaran yang Terstruktur

Pembelajaran pencak silat di kelas 9 harus disusun secara sistematis, dengan memperhatikan durasi waktu yang tersedia. Berikut adalah contoh struktur pembelajaran yang dapat diterapkan:

  • Pemanasan (10-15 menit): Peregangan dinamis untuk mempersiapkan otot dan sendi, serta latihan kardiovaskular ringan seperti jogging atau skipping.
  • Latihan Teknik Dasar (20-25 menit): Fokus pada pengulangan dan peningkatan kualitas teknik dasar, seperti pukulan, tendangan, dan tangkisan.
  • Latihan Jurus (20-25 menit): Pengenalan dan latihan jurus-jurus dasar, dengan fokus pada gerakan yang lebih kompleks dan koordinasi gerakan.
  • Latihan Kombinasi (15-20 menit): Latihan kombinasi teknik dasar, seperti kombinasi pukulan dan tendangan, atau kombinasi tangkisan dan serangan.
  • Pendinginan (10-15 menit): Peregangan statis untuk mengembalikan otot ke kondisi semula dan mencegah cedera.

Urutan Kegiatan Pembelajaran yang Efektif

Urutan kegiatan pembelajaran yang efektif mencakup berbagai elemen untuk memastikan siswa memahami materi dengan baik dan dapat mengaplikasikannya dalam latihan. Berikut adalah contoh urutan kegiatan:

  1. Penjelasan: Guru memberikan penjelasan singkat tentang teknik yang akan dipelajari, termasuk tujuan, manfaat, dan prinsip-prinsip dasar.
  2. Demonstrasi: Guru mendemonstrasikan teknik dengan jelas dan benar, dengan fokus pada gerakan yang tepat dan posisi tubuh yang benar.
  3. Latihan Terbimbing: Siswa berlatih teknik di bawah bimbingan guru, yang memberikan koreksi dan umpan balik secara individual.
  4. Latihan Mandiri: Siswa berlatih teknik secara mandiri, dengan tetap memperhatikan koreksi dari guru.
  5. Latihan Berpasangan: Siswa berlatih teknik dengan teman, dengan fokus pada aplikasi teknik dalam situasi yang lebih realistis.
  6. Evaluasi: Guru melakukan evaluasi terhadap kemampuan siswa, baik melalui pengamatan langsung maupun melalui tes keterampilan.

Sumber Belajar yang Relevan

Pemanfaatan sumber belajar yang beragam akan meningkatkan efektivitas pembelajaran pencak silat. Berikut adalah contoh sumber belajar yang dapat digunakan:

  • Buku Teks: Buku teks pencak silat yang sesuai dengan kurikulum, yang berisi penjelasan teknik dasar, jurus, dan sejarah pencak silat.
  • Video Pembelajaran: Video demonstrasi teknik dasar, jurus, dan latihan yang dapat diakses melalui internet atau platform pendidikan.
  • Sumber Daring: Artikel, video, dan materi pembelajaran lainnya yang tersedia di internet, seperti situs web perguruan pencak silat atau platform pendidikan.
  • Narasumber: Mengundang pelatih atau praktisi pencak silat untuk memberikan demonstrasi dan pelatihan tambahan.

Variasi Latihan dan Modifikasi Gerakan

Untuk mengakomodasi perbedaan kemampuan siswa, penting untuk menyediakan variasi latihan dan modifikasi gerakan. Berikut adalah contohnya:

  • Variasi Latihan:
    • Latihan dengan fokus pada kecepatan, kekuatan, atau ketepatan.
    • Latihan dengan menggunakan alat bantu, seperti samsak atau target.
    • Latihan dalam berbagai situasi, seperti latihan di tempat, latihan bergerak, atau latihan dalam simulasi pertandingan.
  • Modifikasi Gerakan:
    • Mengurangi intensitas gerakan untuk siswa yang baru belajar.
    • Mempermudah gerakan untuk siswa yang memiliki keterbatasan fisik.
    • Memberikan tantangan tambahan untuk siswa yang sudah mahir.

Metode dan Strategi Pembelajaran Pencak Silat

Contoh rpp 1 lembar penjas smp kelas 9 pencak silat

Source: tstatic.net

Pembelajaran pencak silat di tingkat SMP memerlukan pendekatan yang bervariasi untuk memastikan siswa memahami teknik dasar, mengembangkan keterampilan, dan mempertahankan minat mereka. Pemilihan metode dan strategi yang tepat adalah kunci untuk menciptakan pengalaman belajar yang efektif dan menyenangkan. Artikel ini akan menguraikan berbagai metode dan strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam RPP 1 lembar Penjas SMP kelas 9, dengan fokus pada peningkatan keterlibatan siswa dan pencapaian tujuan pembelajaran.

Metode Pembelajaran yang Efektif

Beberapa metode pembelajaran terbukti efektif dalam mengajarkan pencak silat. Kombinasi metode yang berbeda seringkali memberikan hasil terbaik, memungkinkan siswa untuk belajar melalui berbagai cara dan gaya belajar.

  • Demonstrasi: Guru mendemonstrasikan teknik dasar pencak silat, seperti kuda-kuda, pukulan, tendangan, dan tangkisan. Demonstrasi harus jelas, terstruktur, dan dilakukan secara bertahap. Siswa meniru gerakan yang diperagakan, dan guru memberikan umpan balik untuk memperbaiki teknik.
  • Latihan Kelompok: Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk berlatih teknik tertentu. Metode ini mendorong kolaborasi, komunikasi, dan pembelajaran dari teman sebaya. Guru dapat memberikan tugas yang berbeda untuk setiap kelompok, memungkinkan siswa untuk fokus pada aspek yang berbeda dari pencak silat.
  • Permainan: Menggunakan permainan yang melibatkan gerakan pencak silat, seperti sparring ringan, perebutan bendera, atau permainan “kucing-kucingan” yang dimodifikasi. Permainan membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan membantu siswa mengaplikasikan teknik dalam situasi yang lebih dinamis.

Strategi Pembelajaran untuk Meningkatkan Keterlibatan Siswa

Untuk meningkatkan keterlibatan siswa, strategi pembelajaran harus dirancang untuk menarik minat mereka dan membuat mereka merasa terlibat aktif dalam proses belajar. Penggunaan alat peraga, video, dan audio dapat menjadi cara yang efektif.

  • Penggunaan Alat Peraga: Menggunakan alat peraga seperti target pukulan, matras, atau pelindung tubuh untuk meningkatkan keamanan dan memberikan umpan balik visual dan taktil. Misalnya, target pukulan dapat membantu siswa mengukur kekuatan dan akurasi pukulan mereka.
  • Penggunaan Video: Menampilkan video demonstrasi teknik pencak silat dari pesilat profesional atau rekaman siswa lain. Video dapat memberikan perspektif yang berbeda dan membantu siswa memahami gerakan dengan lebih baik. Analisis video gerakan yang benar dan salah dapat meningkatkan pemahaman siswa.
  • Penggunaan Audio: Menggunakan musik atau audio untuk mengatur ritme latihan atau menciptakan suasana yang memotivasi. Misalnya, musik dengan tempo yang sesuai dapat digunakan saat latihan fisik atau untuk meningkatkan semangat siswa.

Perbandingan Metode Pembelajaran, Contoh rpp 1 lembar penjas smp kelas 9 pencak silat

Tabel berikut membandingkan berbagai metode pembelajaran pencak silat, dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya.

Metode Pembelajaran Kelebihan Kekurangan
Demonstrasi Menyediakan contoh visual yang jelas; Memudahkan pemahaman teknik dasar; Cocok untuk pemula. Membutuhkan guru yang terampil; Siswa mungkin kesulitan meniru gerakan jika tidak ada umpan balik; Kurang interaktif.
Latihan Kelompok Mendorong kolaborasi dan komunikasi; Memungkinkan pembelajaran dari teman sebaya; Meningkatkan rasa kebersamaan. Membutuhkan manajemen kelas yang baik; Beberapa siswa mungkin tidak aktif berpartisipasi; Perlu pengawasan untuk memastikan keselamatan.
Permainan Membuat pembelajaran lebih menyenangkan; Memotivasi siswa; Membantu mengaplikasikan teknik dalam situasi yang dinamis. Membutuhkan perencanaan yang matang; Perlu memastikan keamanan; Mungkin kurang fokus pada teknik dasar.

Skenario Pembelajaran Berbasis Proyek

Pendekatan berbasis proyek dapat digunakan untuk memungkinkan siswa menerapkan pengetahuan mereka dalam situasi nyata. Skenario berikut adalah contoh.

Proyek: “Pencak Silat dalam Kehidupan Sehari-hari.”

  1. Tahap 1 (Perencanaan): Siswa dibagi menjadi kelompok. Setiap kelompok memilih satu aspek pencak silat yang ingin mereka eksplorasi, seperti teknik bela diri untuk perlindungan diri, gerakan pencak silat dalam olahraga, atau sejarah dan budaya pencak silat.
  2. Tahap 2 (Pelaksanaan): Siswa melakukan riset, mewawancarai pesilat, membuat video demonstrasi, atau menyusun presentasi. Mereka juga dapat membuat poster, brosur, atau website tentang pencak silat.
  3. Tahap 3 (Presentasi): Setiap kelompok mempresentasikan hasil proyek mereka di depan kelas. Mereka menjelaskan temuan mereka, mendemonstrasikan teknik, dan menjawab pertanyaan dari teman-teman dan guru.
  4. Tahap 4 (Evaluasi): Guru memberikan umpan balik terhadap presentasi dan proyek siswa. Siswa juga dapat saling memberikan umpan balik.

Tips Memotivasi Siswa

Memotivasi siswa untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran pencak silat memerlukan kombinasi pendekatan yang berbeda.

Pemerintah terus berupaya menyederhanakan administrasi pendidikan, salah satunya melalui penerapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 lembar. Contohnya, untuk mata pelajaran Penjas SMP kelas 9 dengan materi pencak silat. Kebijakan ini juga berlaku untuk mata pelajaran lain, termasuk Pendidikan Agama Islam (PAI), di mana guru dapat mengakses contoh rpp 1 lembar pai smp sebagai referensi. Tujuannya, agar guru lebih fokus pada proses belajar mengajar dan implementasi kurikulum, tak terkecuali dalam penyusunan RPP 1 lembar untuk mata pelajaran Penjas, khususnya materi pencak silat di tingkat SMP.

  • Menciptakan Lingkungan yang Positif: Ciptakan suasana kelas yang mendukung, di mana siswa merasa aman untuk mencoba, melakukan kesalahan, dan belajar dari pengalaman.
  • Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif: Berikan umpan balik yang spesifik, positif, dan fokus pada perbaikan. Hindari kritik yang merendahkan.
  • Menghubungkan Pembelajaran dengan Kehidupan Nyata: Jelaskan bagaimana keterampilan pencak silat dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, seperti untuk perlindungan diri, kesehatan fisik, dan pengembangan karakter.
  • Menggunakan Variasi dalam Pembelajaran: Gunakan berbagai metode pembelajaran, seperti demonstrasi, latihan kelompok, dan permainan, untuk menjaga minat siswa.
  • Memberikan Pengakuan dan Penghargaan: Berikan pujian dan penghargaan atas usaha dan pencapaian siswa, baik secara individu maupun kelompok.

Penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran Pencak Silat

Penilaian dan evaluasi merupakan komponen krusial dalam pembelajaran pencak silat, berfungsi untuk mengukur pencapaian siswa, mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Proses ini tidak hanya berfokus pada aspek keterampilan fisik, tetapi juga mencakup pengetahuan, sikap, dan nilai-nilai yang terkandung dalam pencak silat. Melalui penilaian yang tepat, guru dapat memantau perkembangan siswa secara efektif dan menyesuaikan metode pengajaran untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

Jenis Penilaian dalam Pembelajaran Pencak Silat

Terdapat berbagai jenis penilaian yang dapat diterapkan dalam pembelajaran pencak silat, masing-masing dengan fokus dan metode yang berbeda. Pemilihan jenis penilaian yang tepat akan memberikan gambaran komprehensif mengenai kemampuan siswa.

  • Penilaian Kinerja: Penilaian kinerja melibatkan pengamatan langsung terhadap kemampuan siswa dalam mempraktikkan teknik-teknik pencak silat. Guru menilai kualitas gerakan, ketepatan, dan efisiensi teknik yang ditampilkan siswa. Contohnya, siswa dinilai saat melakukan pukulan, tendangan, tangkisan, atau rangkaian jurus.
  • Tes Keterampilan: Tes keterampilan dirancang untuk mengukur kemampuan siswa dalam melakukan gerakan atau teknik pencak silat tertentu dalam situasi yang terkontrol. Tes ini dapat berupa tes unjuk kerja, tes lisan, atau tes tertulis yang berkaitan dengan teknik dan taktik pencak silat. Contohnya, tes kecepatan pukulan, tes kekuatan tendangan, atau tes kemampuan merangkai jurus.
  • Observasi: Observasi dilakukan untuk mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran, termasuk sikap, disiplin, kerjasama, dan tanggung jawab. Guru mencatat perilaku siswa dalam jurnal observasi atau menggunakan lembar observasi dengan kriteria yang telah ditetapkan. Observasi dapat dilakukan selama latihan, pertandingan, atau kegiatan lainnya.

Contoh Instrumen Penilaian Komprehensif

Instrumen penilaian yang komprehensif harus mencakup aspek keterampilan, pengetahuan, dan sikap siswa. Berikut adalah contoh instrumen penilaian yang dapat digunakan:

  • Penilaian Keterampilan: Lembar penilaian keterampilan dengan kriteria yang jelas untuk setiap teknik, misalnya pukulan (kecepatan, kekuatan, ketepatan), tendangan (tinggi, kekuatan, teknik), tangkisan (kececepatan, efektivitas), dan jurus (kelancaran, keindahan, ketepatan).
  • Penilaian Pengetahuan: Tes tertulis atau lisan yang mencakup pengetahuan tentang sejarah pencak silat, filosofi, teknik dasar, istilah-istilah, dan aturan pertandingan. Soal dapat berupa pilihan ganda, uraian singkat, atau pertanyaan esai.
  • Penilaian Sikap: Lembar observasi untuk menilai sikap siswa selama pembelajaran, seperti disiplin, kerjasama, tanggung jawab, sportivitas, dan semangat belajar. Guru mengamati perilaku siswa dan memberikan skor berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

Rubrik Penilaian

Rubrik penilaian menyediakan kerangka kerja yang jelas dan terstruktur untuk menilai kinerja siswa. Rubrik harus mencakup kriteria penilaian yang spesifik dan skor untuk setiap tingkatan kinerja.

Contoh Rubrik Penilaian Keterampilan Pukulan:

Kriteria Skor 4 (Sangat Baik) Skor 3 (Baik) Skor 2 (Cukup) Skor 1 (Kurang)
Kecepatan Pukulan sangat cepat dan bertenaga Pukulan cepat dan bertenaga Pukulan cukup cepat dan bertenaga Pukulan lambat dan kurang bertenaga
Ketepatan Pukulan selalu tepat sasaran Pukulan sering tepat sasaran Pukulan kadang tepat sasaran Pukulan jarang tepat sasaran
Teknik Teknik pukulan sempurna Teknik pukulan baik Teknik pukulan cukup baik Teknik pukulan kurang baik

Umpan Balik yang Konstruktif

Umpan balik yang konstruktif sangat penting untuk membantu siswa meningkatkan kinerja mereka. Umpan balik harus spesifik, berfokus pada perilaku, dan memberikan saran konkret untuk perbaikan. Umpan balik dapat diberikan secara lisan, tertulis, atau melalui demonstrasi.

  • Contoh Umpan Balik: “Pukulanmu sudah cukup bertenaga, tetapi coba tingkatkan kecepatan dan ketepatan dengan fokus pada target. Perhatikan posisi tanganmu saat memukul, pastikan siku tidak terlalu terbuka.”
  • Hindari: “Pukulanmu jelek.”

Contoh Laporan Hasil Belajar Siswa

Laporan hasil belajar siswa harus mudah dipahami dan memberikan informasi yang relevan kepada orang tua. Laporan harus mencakup nilai siswa dalam aspek keterampilan, pengetahuan, dan sikap, serta komentar dari guru tentang perkembangan siswa.

Contoh Format Laporan:

  • Nama Siswa: [Nama Siswa]
  • Kelas: 9
  • Mata Pelajaran: Pencak Silat
  • Nilai Keterampilan: 85 (Baik)
    -Mampu melakukan teknik pukulan dan tendangan dengan baik.
  • Nilai Pengetahuan: 80 (Baik)
    -Memahami konsep dasar dan sejarah pencak silat.
  • Nilai Sikap: 90 (Sangat Baik)
    -Disiplin, kerjasama, dan semangat belajar yang tinggi.
  • Komentar Guru: [Siswa] menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan pencak silat. Teruslah berlatih dan tingkatkan kemampuanmu.

Pengembangan RPP 1 Lembar yang Efektif

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 lembar yang efektif menjadi krusial dalam efisiensi pembelajaran, terutama dalam konteks mata pelajaran Penjas SMP kelas 9, khususnya pencak silat. RPP 1 lembar, sebagai bentuk penyederhanaan, menuntut guru untuk merancang pembelajaran yang terstruktur, terukur, dan relevan dengan kebutuhan siswa. Artikel ini akan mengupas tuntas langkah-langkah praktis, tips penyesuaian, contoh konkret, tantangan yang mungkin dihadapi, serta format fleksibel untuk menyusun RPP 1 lembar yang optimal.

Langkah Praktis Menyusun RPP 1 Lembar

Menyusun RPP 1 lembar yang efektif membutuhkan pendekatan sistematis. Berikut adalah langkah-langkah praktis yang dapat diikuti:

  1. Identifikasi Tujuan Pembelajaran: Tentukan tujuan pembelajaran yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART). Tujuan ini harus selaras dengan Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang terdapat dalam kurikulum. Misalnya, tujuan pembelajaran untuk satu pertemuan pencak silat adalah siswa mampu mempraktikkan teknik dasar kuda-kuda dengan benar.
  2. Perumusan Materi Pembelajaran: Pilih materi yang relevan dengan tujuan pembelajaran. Materi dapat berupa teori singkat, contoh gerakan, atau video demonstrasi. Pastikan materi disajikan secara ringkas dan mudah dipahami.
  3. Pemilihan Metode Pembelajaran: Tentukan metode pembelajaran yang sesuai, seperti demonstrasi, praktik langsung, atau diskusi. Pertimbangkan karakteristik siswa dan sumber daya yang tersedia.
  4. Penyusunan Kegiatan Pembelajaran: Rancang kegiatan pembelajaran yang jelas dan terstruktur, meliputi kegiatan pendahuluan (apersepsi dan motivasi), kegiatan inti (penyampaian materi, latihan, dan umpan balik), dan kegiatan penutup (kesimpulan dan refleksi).
  5. Penetapan Penilaian: Tentukan jenis penilaian yang akan digunakan, seperti observasi, unjuk kerja, atau tes tertulis. Kembangkan instrumen penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  6. Penentuan Sumber Belajar: Identifikasi sumber belajar yang akan digunakan, seperti buku teks, video, atau alat peraga.
  7. Evaluasi: Lakukan evaluasi terhadap efektivitas RPP setelah pembelajaran. Identifikasi aspek yang perlu diperbaiki untuk pertemuan selanjutnya.

Tips Menyesuaikan RPP 1 Lembar dengan Karakteristik Siswa dan Sumber Daya

Menyesuaikan RPP 1 lembar dengan karakteristik siswa dan sumber daya adalah kunci keberhasilan pembelajaran. Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:

  • Kenali Karakteristik Siswa: Pahami gaya belajar, minat, dan kebutuhan siswa. Gunakan pendekatan pembelajaran yang beragam untuk mengakomodasi perbedaan tersebut.
  • Manfaatkan Sumber Daya yang Tersedia: Gunakan sumber daya yang ada secara optimal, seperti lapangan, peralatan, dan teknologi. Jika sumber daya terbatas, lakukan modifikasi kegiatan pembelajaran.
  • Sesuaikan Tingkat Kesulitan: Sesuaikan tingkat kesulitan materi dan kegiatan pembelajaran dengan kemampuan siswa. Berikan dukungan dan tantangan yang sesuai.
  • Berikan Umpan Balik: Berikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa secara berkala. Gunakan umpan balik untuk memotivasi dan memperbaiki pembelajaran.
  • Fleksibilitas: RPP 1 lembar harus fleksibel dan dapat disesuaikan jika diperlukan. Guru dapat mengubah kegiatan pembelajaran atau materi jika siswa mengalami kesulitan.

Contoh RPP 1 Lembar Pencak Silat (Satu Pertemuan)

Berikut adalah contoh RPP 1 lembar untuk satu pertemuan pembelajaran pencak silat:

Komponen Deskripsi
Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (Penjas)
Kelas/Semester IX/Ganjil
Materi Pokok Teknik Dasar Kuda-Kuda
Alokasi Waktu 2 x 40 menit (1 Pertemuan)
Tujuan Pembelajaran Siswa mampu mempraktikkan teknik dasar kuda-kuda depan, belakang, dan samping dengan benar.
Kegiatan Pembelajaran
  • Pendahuluan (10 menit):
    • Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa.
    • Guru melakukan apersepsi dengan bertanya tentang pengalaman siswa tentang pencak silat.
    • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
    • Siswa melakukan pemanasan dinamis.
  • Inti (60 menit):
    • Guru mendemonstrasikan teknik dasar kuda-kuda depan, belakang, dan samping.
    • Siswa mengamati demonstrasi.
    • Siswa berlatih teknik dasar kuda-kuda secara individu dan berpasangan.
    • Guru memberikan umpan balik dan koreksi.
  • Penutup (10 menit):
    • Siswa dan guru melakukan pendinginan.
    • Siswa dan guru melakukan refleksi pembelajaran.
    • Guru memberikan tugas untuk mempelajari teknik dasar lainnya.
Penilaian
  • Observasi: Guru mengamati keterampilan siswa dalam mempraktikkan teknik dasar kuda-kuda.
  • Unjuk Kerja: Siswa mempraktikkan teknik dasar kuda-kuda di depan kelas.
Sumber Belajar Buku teks Penjas kelas IX, video tutorial pencak silat.

Tantangan dan Solusi dalam Menyusun RPP 1 Lembar

Penyusunan RPP 1 lembar juga memiliki tantangan. Beberapa tantangan dan solusinya:

  • Keterbatasan Waktu: Menyusun RPP 1 lembar yang efektif membutuhkan waktu. Solusi: Manfaatkan contoh RPP yang sudah ada, bekerja dalam tim, dan prioritaskan komponen yang paling penting.
  • Keterbatasan Informasi: Guru mungkin kesulitan mendapatkan informasi yang cukup tentang materi pembelajaran. Solusi: Cari informasi dari berbagai sumber, seperti buku, internet, dan ahli pencak silat.
  • Perbedaan Kemampuan Siswa: Siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Solusi: Rancang kegiatan pembelajaran yang beragam dan berikan dukungan individual kepada siswa yang membutuhkan.
  • Kurangnya Sumber Daya: Keterbatasan sumber daya dapat menghambat pembelajaran. Solusi: Manfaatkan sumber daya yang ada secara optimal dan lakukan modifikasi kegiatan pembelajaran.
  • Perubahan Kurikulum: Kurikulum yang terus berubah memerlukan penyesuaian RPP. Solusi: Ikuti perkembangan kurikulum, lakukan revisi RPP secara berkala, dan fleksibel dalam menyesuaikan pembelajaran.

Format RPP 1 Lembar yang Fleksibel

Format RPP 1 lembar harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan guru dan siswa. Beberapa elemen yang perlu diperhatikan:

  • Judul: Tuliskan judul RPP yang jelas dan spesifik.
  • Identitas: Cantumkan mata pelajaran, kelas, semester, materi pokok, dan alokasi waktu.
  • Tujuan Pembelajaran: Rumuskan tujuan pembelajaran yang SMART.
  • Kegiatan Pembelajaran: Susun kegiatan pembelajaran secara terstruktur (pendahuluan, inti, penutup).
  • Penilaian: Tentukan jenis dan instrumen penilaian.
  • Sumber Belajar: Sebutkan sumber belajar yang digunakan.
  • Catatan: Sertakan catatan untuk refleksi guru.

Format RPP 1 lembar dapat berupa format tabel, bagan, atau format lainnya yang mudah dibaca dan dipahami. Guru dapat menyesuaikan format sesuai dengan kebutuhan dan gaya mengajarnya.

Pemerintah terus berupaya menyederhanakan administrasi pendidikan, salah satunya melalui penerapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 lembar. Contohnya, untuk mata pelajaran Penjas SMP kelas 9 dengan materi pencak silat. Kebijakan ini juga berlaku untuk mata pelajaran lain, termasuk Pendidikan Agama Islam (PAI), di mana guru dapat mengakses contoh rpp 1 lembar pai smp sebagai referensi. Tujuannya, agar guru lebih fokus pada proses belajar mengajar dan implementasi kurikulum, tak terkecuali dalam penyusunan RPP 1 lembar untuk mata pelajaran Penjas, khususnya materi pencak silat di tingkat SMP.

Adaptasi RPP untuk Perbedaan Siswa

Penerapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 lembar dalam pendidikan jasmani (penjas) kelas 9 pencak silat haruslah inklusif, mempertimbangkan keragaman kemampuan siswa. Adaptasi yang tepat memastikan semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, dapat berpartisipasi aktif dan mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatan ini menekankan pada fleksibilitas dan personalisasi pembelajaran.

Berikut adalah beberapa aspek penting dalam mengadaptasi RPP 1 lembar untuk mengakomodasi perbedaan siswa:

Modifikasi Materi Pembelajaran, Metode Pengajaran, dan Penilaian

Modifikasi materi pembelajaran, metode pengajaran, dan penilaian adalah kunci untuk mengakomodasi perbedaan kemampuan siswa. Hal ini memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan kesempatan belajar yang optimal.

  • Modifikasi Materi Pembelajaran: Materi dapat disederhanakan atau diperkaya sesuai kebutuhan. Siswa dengan kesulitan belajar mungkin memerlukan materi yang lebih sederhana dan visual, sedangkan siswa yang lebih maju dapat diberikan tantangan tambahan. Contohnya, dalam mempelajari teknik dasar pencak silat, siswa dapat diberikan variasi gerakan yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan mereka.
  • Modifikasi Metode Pengajaran: Metode pengajaran harus bervariasi. Guru dapat menggunakan demonstrasi visual, contoh langsung, dan praktik berulang untuk siswa dengan kesulitan belajar. Untuk siswa yang lebih maju, guru dapat memberikan kesempatan untuk mengajar teman sebaya atau terlibat dalam latihan yang lebih kompleks.
  • Modifikasi Penilaian: Penilaian harus fleksibel. Selain penilaian performa, guru dapat menggunakan penilaian portofolio, observasi, atau tes lisan untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar dan kemampuan siswa. Siswa dengan kebutuhan khusus mungkin memerlukan waktu tambahan atau bantuan khusus selama penilaian.

Contoh Kegiatan Pembelajaran Inklusif

Kegiatan pembelajaran inklusif dirancang agar semua siswa dapat berpartisipasi dan meraih tujuan pembelajaran. Kegiatan ini menekankan pada kolaborasi, diferensiasi, dan dukungan.

  • Latihan Berpasangan dengan Variasi: Siswa berlatih teknik dasar pencak silat dalam pasangan. Guru dapat memvariasikan tingkat kesulitan dengan memberikan tugas yang berbeda kepada siswa yang berbeda. Misalnya, siswa yang lebih maju dapat melakukan gerakan yang lebih kompleks, sementara siswa yang membutuhkan dukungan dapat fokus pada gerakan dasar.
  • Permainan Adaptif: Menggunakan permainan yang dimodifikasi untuk melatih keterampilan pencak silat. Contohnya, permainan “tangkap bendera” yang dimodifikasi dengan aturan yang disesuaikan dengan kemampuan siswa.
  • Presentasi dan Demonstrasi: Siswa diminta untuk mempresentasikan teknik pencak silat yang telah mereka pelajari. Siswa dapat memilih cara presentasi yang sesuai dengan gaya belajar mereka, misalnya dengan demonstrasi, video, atau presentasi lisan.

Strategi Dukungan Tambahan

Siswa yang membutuhkan dukungan tambahan dapat diberikan bantuan individual atau kelompok kecil. Strategi ini bertujuan untuk memastikan siswa mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk berhasil.

  • Bimbingan Individual: Guru memberikan bimbingan pribadi kepada siswa yang kesulitan memahami materi atau melakukan gerakan. Bimbingan ini dapat berupa penjelasan tambahan, demonstrasi ulang, atau latihan tambahan.
  • Kelompok Kecil: Siswa dibagi menjadi kelompok kecil untuk latihan bersama atau mendapatkan bantuan dari teman sebaya. Kelompok kecil dapat memberikan dukungan sosial dan kesempatan belajar yang lebih personal.
  • Penggunaan Alat Bantu: Penggunaan alat bantu, seperti video tutorial, gambar, atau alat peraga lainnya, dapat membantu siswa memahami materi dengan lebih baik.

Sumber Daya Pendukung

Guru dapat memanfaatkan berbagai sumber daya untuk mengadaptasi RPP 1 lembar bagi siswa yang beragam. Sumber daya ini menyediakan informasi, strategi, dan materi yang dapat membantu guru dalam merancang pembelajaran yang inklusif.

  • Buku Pedoman dan Panduan: Buku dan panduan tentang pendidikan inklusif, strategi diferensiasi, dan adaptasi pembelajaran.
  • Konsultasi dengan Ahli: Konsultasi dengan guru pendidikan khusus, psikolog sekolah, atau ahli lainnya untuk mendapatkan saran dan dukungan.
  • Komunitas Guru: Bergabung dengan komunitas guru untuk berbagi pengalaman, ide, dan sumber daya.
  • Situs Web dan Sumber Online: Situs web dan sumber online yang menyediakan materi pembelajaran, contoh RPP yang diadaptasi, dan informasi tentang pendidikan inklusif.

Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Pencak Silat

Era digital telah mengubah lanskap pendidikan secara fundamental, termasuk dalam pembelajaran olahraga seperti pencak silat. Teknologi menawarkan berbagai alat dan platform yang dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, memperkaya pengalaman siswa, dan memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam tentang teknik dan filosofi pencak silat. Penggunaan teknologi yang tepat dapat mengubah pembelajaran pencak silat menjadi lebih menarik, interaktif, dan relevan bagi siswa SMP.

Artikel ini akan mengulas bagaimana teknologi dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pencak silat di kelas 9, memberikan contoh konkret, dan menganalisis manfaat serta tantangannya.

Identifikasi Teknologi yang Mendukung Pembelajaran Pencak Silat

Berbagai jenis teknologi dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran pencak silat, mulai dari yang sederhana hingga yang canggih. Pilihan teknologi harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, ketersediaan sumber daya, dan karakteristik siswa.

  • Video: Video merupakan alat yang sangat efektif untuk demonstrasi teknik, analisis gerakan, dan penyediaan umpan balik. Video dapat berupa rekaman demonstrasi teknik oleh guru atau atlet profesional, video tutorial, atau rekaman siswa saat berlatih.
  • Aplikasi: Aplikasi seluler menawarkan berbagai fungsi, seperti panduan latihan, pelacak kemajuan, dan akses ke materi pembelajaran interaktif. Beberapa aplikasi bahkan menyediakan simulasi teknik pencak silat.
  • Platform Pembelajaran Daring: Platform seperti Google Classroom atau Moodle dapat digunakan untuk menyediakan materi pembelajaran, tugas, kuis, dan forum diskusi. Platform ini juga memfasilitasi komunikasi antara guru dan siswa, serta antar siswa.
  • Alat Analisis Gerakan: Perangkat lunak dan aplikasi yang mampu menganalisis gerakan secara detail, seperti Kinovea atau aplikasi yang terintegrasi dengan kamera, dapat memberikan umpan balik yang sangat berharga tentang teknik dan efisiensi gerakan.
  • Realitas Virtual (VR) dan Augmented Reality (AR): Teknologi VR dan AR menawarkan pengalaman belajar yang imersif, memungkinkan siswa untuk berlatih dalam lingkungan virtual atau melihat demonstrasi teknik yang tumpang tindih dengan dunia nyata.

Contoh Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Pencak Silat

Teknologi dapat diterapkan dalam berbagai aspek pembelajaran pencak silat untuk meningkatkan efektivitas dan keterlibatan siswa.

  • Demonstrasi Teknik: Guru dapat menggunakan video untuk menunjukkan teknik-teknik dasar pencak silat, seperti kuda-kuda, pukulan, tendangan, dan tangkisan. Video dapat diputar ulang, diperlambat, atau dihentikan untuk analisis yang lebih detail.
  • Latihan: Siswa dapat menggunakan aplikasi atau video tutorial untuk berlatih teknik secara mandiri di rumah atau di sekolah. Aplikasi dapat memberikan umpan balik visual atau audio tentang gerakan siswa.
  • Evaluasi: Guru dapat menggunakan video untuk merekam penampilan siswa saat melakukan teknik atau jurus. Video kemudian dapat dianalisis untuk memberikan umpan balik yang spesifik dan konstruktif. Platform pembelajaran daring dapat digunakan untuk mengelola tugas, kuis, dan ujian.
  • Pembelajaran Jarak Jauh: Teknologi memungkinkan pembelajaran pencak silat jarak jauh, terutama melalui video konferensi dan platform pembelajaran daring. Guru dapat memberikan instruksi dan umpan balik secara langsung, meskipun siswa berada di lokasi yang berbeda.

Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Pencak Silat

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran pencak silat menawarkan sejumlah keuntungan, tetapi juga memiliki beberapa kerugian yang perlu dipertimbangkan.

  • Keuntungan:
    • Meningkatkan visualisasi dan pemahaman teknik.
    • Menyediakan akses ke berbagai sumber belajar.
    • Memfasilitasi pembelajaran mandiri dan personalisasi.
    • Meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa.
    • Memungkinkan umpan balik yang lebih cepat dan akurat.
    • Mendukung pembelajaran jarak jauh.
  • Kerugian:
    • Ketergantungan pada teknologi dapat mengurangi interaksi langsung dengan guru dan teman.
    • Kebutuhan akan infrastruktur teknologi yang memadai (akses internet, perangkat keras).
    • Potensi gangguan dan distraksi bagi siswa.
    • Memerlukan keterampilan teknologi dari guru dan siswa.
    • Biaya yang terkait dengan pembelian perangkat keras, perangkat lunak, dan langganan.

Contoh Kegiatan Pembelajaran yang Menggunakan Teknologi

Berikut adalah contoh kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi secara efektif:

  1. Analisis Teknik dengan Video: Siswa menonton video demonstrasi teknik pencak silat (misalnya, tendangan samping). Mereka kemudian menganalisis gerakan, mengidentifikasi poin-poin penting, dan memberikan umpan balik satu sama lain. Guru memandu diskusi dan memberikan koreksi.
  2. Latihan Mandiri dengan Aplikasi: Siswa menggunakan aplikasi pencak silat yang menyediakan panduan latihan dan umpan balik visual. Mereka berlatih teknik tertentu (misalnya, pukulan lurus) dan melacak kemajuan mereka.
  3. Pembuatan Video Jurus: Siswa merekam video mereka sendiri saat melakukan jurus pencak silat. Mereka kemudian mengedit video, menambahkan penjelasan, dan membagikannya dengan teman sekelas untuk umpan balik.
  4. Kuis Online dan Diskusi: Guru menggunakan platform pembelajaran daring untuk memberikan kuis tentang teori pencak silat dan memfasilitasi diskusi tentang topik-topik tertentu.

Langkah-langkah Membuat Video Demonstrasi Teknik Pencak Silat Sederhana

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat video demonstrasi teknik pencak silat sederhana:

  1. Perencanaan:
    • Tentukan teknik yang akan didemonstrasikan (misalnya, tendangan depan).
    • Buat skenario singkat yang menjelaskan teknik tersebut.
    • Siapkan peralatan yang dibutuhkan (kamera, tripod, pencahayaan).
  2. Pengambilan Gambar:
    • Rekam demonstrasi teknik dari beberapa sudut pandang (depan, samping, belakang).
    • Pastikan pencahayaan yang baik dan latar belakang yang bersih.
    • Gunakan tripod untuk menjaga kestabilan gambar.
    • Rekam audio yang jelas (jelaskan teknik saat melakukan).
  3. Pengeditan:
    • Gunakan perangkat lunak pengeditan video (misalnya, Filmora, iMovie) untuk memotong, menggabungkan, dan menambahkan efek.
    • Tambahkan teks atau keterangan untuk menjelaskan teknik.
    • Tambahkan musik latar yang sesuai (opsional).
  4. Publikasi:
    • Simpan video dalam format yang sesuai (misalnya, MP4).
    • Unggah video ke platform berbagi video (misalnya, YouTube) atau bagikan melalui platform pembelajaran daring.

Contoh RPP 1 Lembar Pencak Silat (Per Tema)

Pembelajaran pencak silat di SMP kelas 9 memerlukan perencanaan yang efektif dan efisien. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 lembar hadir sebagai solusi untuk menyederhanakan administrasi guru tanpa mengurangi kualitas pembelajaran. Berikut adalah beberapa contoh RPP 1 lembar yang berfokus pada tema-tema spesifik dalam pencak silat, dirancang untuk memandu guru dalam mengajar.

Contoh-contoh ini mencakup tujuan pembelajaran yang jelas, kegiatan pembelajaran yang terstruktur, dan metode penilaian yang relevan. Dengan demikian, guru dapat fokus pada penyampaian materi dan interaksi dengan siswa, memaksimalkan efektivitas pembelajaran pencak silat.

Teknik Dasar Kuda-Kuda

Teknik kuda-kuda merupakan fondasi penting dalam pencak silat. RPP 1 lembar berikut dirancang untuk memperkenalkan dan melatih berbagai jenis kuda-kuda.

  • Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu memahami dan mempraktikkan berbagai jenis kuda-kuda (kuda-kuda depan, kuda-kuda belakang, kuda-kuda samping) dengan benar.
  • Kegiatan Pembelajaran:
    • Pendahuluan: Pemanasan dan pengenalan singkat tentang pentingnya kuda-kuda dalam pencak silat.
    • Inti: Demonstrasi dan latihan kuda-kuda depan, belakang, dan samping. Guru memberikan koreksi dan umpan balik.
    • Penutup: Pendinginan dan refleksi tentang teknik yang telah dipelajari.
  • Penilaian: Penilaian dilakukan melalui observasi langsung terhadap kemampuan siswa dalam melakukan kuda-kuda, serta tes praktik.

Teknik Dasar Pukulan

Penguasaan teknik pukulan merupakan aspek krusial dalam pencak silat. RPP 1 lembar berikut memberikan panduan untuk mengajar teknik pukulan dasar.

  • Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu memahami dan mempraktikkan berbagai jenis pukulan (pukulan lurus, pukulan bandul, pukulan tegak) dengan baik dan benar.
  • Kegiatan Pembelajaran:
    • Pendahuluan: Pemanasan dan penjelasan singkat tentang jenis-jenis pukulan.
    • Inti: Demonstrasi dan latihan pukulan lurus, bandul, dan tegak. Guru memberikan koreksi dan umpan balik.
    • Penutup: Pendinginan dan refleksi tentang teknik pukulan yang telah dipelajari.
  • Penilaian: Penilaian dilakukan melalui observasi langsung terhadap kemampuan siswa dalam melakukan pukulan, serta tes praktik.

Teknik Dasar Tangkisan

Teknik tangkisan adalah elemen penting untuk pertahanan diri dalam pencak silat. RPP 1 lembar berikut memandu pembelajaran teknik tangkisan dasar.

  • Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu memahami dan mempraktikkan berbagai jenis tangkisan (tangkisan atas, tangkisan bawah, tangkisan samping) dengan benar.
  • Kegiatan Pembelajaran:
    • Pendahuluan: Pemanasan dan penjelasan tentang pentingnya tangkisan.
    • Inti: Demonstrasi dan latihan tangkisan atas, bawah, dan samping. Guru memberikan koreksi dan umpan balik.
    • Penutup: Pendinginan dan refleksi tentang teknik tangkisan yang telah dipelajari.
  • Penilaian: Penilaian dilakukan melalui observasi langsung terhadap kemampuan siswa dalam melakukan tangkisan, serta tes praktik.

Latihan Jurus Tunggal

Latihan jurus tunggal membantu siswa mengintegrasikan berbagai teknik pencak silat. RPP 1 lembar berikut memberikan panduan untuk latihan jurus tunggal.

  • Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu melakukan rangkaian jurus tunggal dengan koordinasi yang baik dan benar.
  • Kegiatan Pembelajaran:
    • Pendahuluan: Pemanasan dan pengulangan gerakan dasar.
    • Inti: Latihan rangkaian jurus tunggal secara bertahap, dimulai dari gerakan lambat kemudian ditingkatkan kecepatannya. Guru memberikan koreksi dan umpan balik.
    • Penutup: Pendinginan dan refleksi tentang rangkaian jurus yang telah dipelajari.
  • Penilaian: Penilaian dilakukan melalui observasi langsung terhadap kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian jurus, serta tes praktik.

Latihan Bebas/Sparring

Latihan bebas atau sparring adalah kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan teknik yang telah dipelajari dalam situasi yang lebih dinamis. RPP 1 lembar berikut memberikan panduan untuk latihan bebas/sparring.

  • Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu mengaplikasikan teknik pencak silat yang telah dipelajari dalam latihan bebas/sparring dengan tetap menjaga keselamatan diri dan teman.
  • Kegiatan Pembelajaran:
    • Pendahuluan: Pemanasan dan penjelasan tentang aturan keselamatan dalam sparring.
    • Inti: Latihan sparring dengan pengawasan guru. Guru memberikan koreksi dan umpan balik.
    • Penutup: Pendinginan dan refleksi tentang pengalaman sparring.
  • Penilaian: Penilaian dilakukan melalui observasi langsung terhadap kemampuan siswa dalam mengaplikasikan teknik, serta sikap sportif dan kemampuan menjaga keselamatan.

Menyusun Jadwal dan Alokasi Waktu: Contoh Rpp 1 Lembar Penjas Smp Kelas 9 Pencak Silat

Penyusunan jadwal dan alokasi waktu yang tepat merupakan fondasi penting dalam pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 lembar untuk pencak silat di SMP kelas 9. Efisiensi dalam pengelolaan waktu tidak hanya memastikan seluruh materi tersampaikan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk menguasai keterampilan pencak silat secara optimal. Jadwal yang terstruktur membantu guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Berikut adalah penjabaran detail mengenai penyusunan jadwal dan alokasi waktu yang efektif dalam RPP 1 lembar pencak silat.

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) mendorong efisiensi dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Contoh RPP 1 lembar Penjas SMP kelas 9 pencak silat kini menjadi acuan. Namun, kebutuhan akan format ringkas ini juga dirasakan di mata pelajaran lain. Sebagai contoh, rpp 1 lembar smp matematika juga sangat dicari untuk mempermudah guru dalam menyajikan materi. Kembali ke Penjas, penggunaan RPP 1 lembar pencak silat diharapkan mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran di tengah keterbatasan waktu.

Perancangan Jadwal Pembelajaran Mingguan atau Bulanan

Jadwal pembelajaran yang terencana dengan baik adalah kunci keberhasilan pembelajaran pencak silat. Jadwal ini berfungsi sebagai peta yang memandu guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Perencanaan yang matang memungkinkan guru untuk mengelola waktu secara efektif, memastikan semua materi tersampaikan, dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk berlatih dan menguasai teknik pencak silat.

  • Jadwal Mingguan: Jadwal mingguan sebaiknya mencakup detail materi yang akan diajarkan setiap pertemuan, alokasi waktu untuk setiap kegiatan (pemanasan, materi inti, pendinginan), dan evaluasi singkat. Misalnya, Senin: Pemanasan (10 menit), Teknik Dasar Kuda-Kuda (20 menit), Latihan Jurus Dasar (15 menit), Pendinginan (5 menit).
  • Jadwal Bulanan: Jadwal bulanan memberikan gambaran besar tentang topik yang akan dibahas dalam satu bulan. Ini membantu guru untuk melihat keterkaitan antar materi dan memastikan cakupan materi sesuai dengan kurikulum. Contohnya, Minggu 1: Teknik Dasar Kuda-Kuda dan Sikap, Minggu 2: Teknik Pukulan, Minggu 3: Teknik Tangkisan, Minggu 4: Latihan Gabungan dan Evaluasi.
  • Pertimbangan Alokasi Waktu: Dalam menyusun jadwal, penting untuk mempertimbangkan alokasi waktu yang realistis untuk setiap materi. Beberapa teknik mungkin memerlukan lebih banyak waktu untuk latihan daripada yang lain.

Alokasi Waktu Efektif dalam RPP 1 Lembar

Alokasi waktu yang efektif dalam RPP 1 lembar memastikan setiap kegiatan pembelajaran berjalan optimal dan mencapai tujuan yang diinginkan. Setiap tahapan pembelajaran memiliki peran penting dalam mendukung pencapaian kompetensi siswa.

  • Pemanasan (5-10 menit): Pemanasan bertujuan untuk mempersiapkan fisik siswa. Aktivitas yang bisa dilakukan meliputi lari di tempat, peregangan dinamis, dan gerakan ringan lainnya.
  • Materi Inti (20-30 menit): Bagian ini adalah inti dari pembelajaran. Guru menyampaikan materi, memberikan contoh, dan membimbing siswa dalam latihan. Materi inti dapat berupa teknik dasar, jurus, atau latihan.
  • Pendinginan (5-10 menit): Pendinginan bertujuan untuk mengembalikan kondisi tubuh siswa ke kondisi normal. Aktivitas yang bisa dilakukan meliputi peregangan statis dan relaksasi.

Alokasi Waktu untuk Materi Pokok Pencak Silat

Alokasi waktu yang tepat untuk setiap materi pokok pencak silat memastikan siswa mendapatkan pemahaman yang komprehensif dan keterampilan yang memadai. Pembagian waktu yang proporsional membantu siswa fokus pada aspek-aspek penting dalam pencak silat.

Berikut adalah contoh tabel alokasi waktu yang disarankan:

Materi Pokok Alokasi Waktu (menit) Kegiatan Pembelajaran
Teknik Dasar (Kuda-Kuda, Sikap, Langkah) 20-30 Penjelasan teori, demonstrasi, latihan individu, latihan berpasangan.
Teknik Pukulan dan Tangkisan 20-30 Penjelasan teori, demonstrasi, latihan pukulan dan tangkisan, latihan kombinasi.
Jurus Dasar 20-30 Pengenalan jurus, latihan jurus secara individu, latihan jurus berpasangan.
Latihan Fisik (Kekuatan, Kelenturan, Kecepatan) 15-20 Latihan kekuatan otot, latihan kelenturan, latihan kecepatan reaksi.
Latihan dan Pertandingan (jika memungkinkan) 20-30 Latihan kombinasi teknik, latihan tanding ringan, evaluasi.

Strategi Mengelola Waktu Pembelajaran

Pengelolaan waktu yang efektif membutuhkan strategi yang tepat. Hal ini memastikan semua kegiatan pembelajaran dapat diselesaikan sesuai dengan rencana, dan siswa mendapatkan pengalaman belajar yang optimal.

  • Rencanakan dengan Cermat: Buat rencana pembelajaran yang detail, termasuk alokasi waktu untuk setiap kegiatan.
  • Gunakan Waktu dengan Efisien: Hindari kegiatan yang tidak relevan atau membuang-buang waktu.
  • Fleksibel: Bersikap fleksibel terhadap perubahan yang mungkin terjadi. Jika siswa membutuhkan lebih banyak waktu untuk memahami suatu materi, sesuaikan alokasi waktu.
  • Evaluasi dan Perbaiki: Lakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran secara berkala. Identifikasi area yang perlu diperbaiki dan sesuaikan strategi pengelolaan waktu.

Menyesuaikan Alokasi Waktu dengan Karakteristik Siswa dan Sumber Daya

Penyesuaian alokasi waktu dengan karakteristik siswa dan sumber daya yang tersedia adalah kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan inklusif. Memahami kebutuhan siswa dan memanfaatkan sumber daya yang ada akan memaksimalkan potensi pembelajaran.

  • Karakteristik Siswa: Pertimbangkan tingkat kemampuan siswa, gaya belajar, dan kebutuhan khusus. Siswa yang lebih cepat memahami materi mungkin membutuhkan lebih sedikit waktu untuk latihan, sementara siswa yang membutuhkan bantuan tambahan memerlukan lebih banyak waktu.
  • Sumber Daya: Manfaatkan sumber daya yang tersedia, seperti fasilitas olahraga, peralatan, dan materi pembelajaran. Jika sumber daya terbatas, sesuaikan kegiatan pembelajaran agar tetap efektif.
  • Contoh Kasus: Jika siswa memiliki keterbatasan fisik, modifikasi latihan agar tetap sesuai dengan kemampuan mereka. Jika fasilitas olahraga terbatas, manfaatkan ruang kelas atau area terbuka.

Evaluasi dan Refleksi RPP 1 Lembar

Pembelajaran pencak silat di SMP kelas 9 dengan RPP 1 lembar memerlukan evaluasi dan refleksi yang cermat. Proses ini krusial untuk memastikan efektivitas pembelajaran, relevansi materi, dan efisiensi waktu. Evaluasi dan refleksi yang baik akan memberikan umpan balik berharga bagi guru untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran.

Pentingnya Evaluasi RPP 1 Lembar

Evaluasi RPP 1 lembar setelah pembelajaran selesai sangat penting. Hal ini membantu guru untuk memahami sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai, efektivitas metode pengajaran, dan relevansi materi terhadap kebutuhan siswa. Evaluasi yang dilakukan secara berkala memungkinkan guru untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan disesuaikan.

Format Evaluasi Sederhana

Format evaluasi RPP 1 lembar yang sederhana dan mudah digunakan mencakup beberapa aspek penting. Guru dapat menggunakan format ini untuk menilai efektivitas, relevansi, dan efisiensi pembelajaran. Berikut adalah contoh format yang bisa digunakan:

  • Aspek Efektivitas: Penilaian terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Apakah siswa memahami materi yang diajarkan? Seberapa baik siswa mampu mempraktikkan keterampilan pencak silat yang diajarkan?
  • Aspek Relevansi: Penilaian terhadap kesesuaian materi dengan kebutuhan dan minat siswa. Apakah materi pembelajaran menarik bagi siswa? Apakah materi relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa?
  • Aspek Efisiensi: Penilaian terhadap penggunaan waktu dan sumber daya. Apakah alokasi waktu yang direncanakan cukup? Apakah metode pengajaran yang digunakan efektif dalam penggunaan waktu?

Contoh Pertanyaan Refleksi

Pertanyaan refleksi membantu guru untuk mengevaluasi pembelajaran dan RPP 1 lembar. Berikut adalah contoh pertanyaan yang dapat digunakan:

  • Apa yang berjalan dengan baik dalam pembelajaran hari ini?
  • Apa yang perlu diperbaiki dari pembelajaran hari ini?
  • Apakah tujuan pembelajaran tercapai? Jika tidak, mengapa?
  • Apakah siswa merasa tertarik dengan materi pembelajaran?
  • Apakah alokasi waktu yang direncanakan cukup?
  • Metode pengajaran mana yang paling efektif?
  • Apa yang bisa saya lakukan secara berbeda di lain waktu?

Tindakan Perbaikan Berdasarkan Evaluasi

Berdasarkan hasil evaluasi RPP 1 lembar, guru dapat mengambil tindakan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Berikut adalah daftar tindakan yang mungkin dilakukan:

  • Revisi Tujuan Pembelajaran: Jika tujuan pembelajaran tidak tercapai, guru dapat merevisi tujuan agar lebih realistis atau lebih terfokus.
  • Perubahan Metode Pengajaran: Jika metode pengajaran tidak efektif, guru dapat mencoba metode lain yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa.
  • Penyesuaian Materi Pembelajaran: Jika materi pembelajaran tidak relevan, guru dapat menyesuaikan materi agar lebih menarik dan sesuai dengan minat siswa.
  • Penyesuaian Alokasi Waktu: Jika alokasi waktu tidak cukup, guru dapat menambah waktu atau membagi materi menjadi beberapa pertemuan.
  • Peningkatan Keterampilan Guru: Guru dapat mengikuti pelatihan atau workshop untuk meningkatkan keterampilan mengajar.

Contoh Kasus Peningkatan Kualitas RPP

Guru dapat meningkatkan kualitas RPP 1 lembar berdasarkan umpan balik dari siswa atau rekan sejawat. Berikut adalah contoh kasusnya:

Seorang guru pencak silat di SMP kelas 9, setelah mengajar beberapa kali dengan RPP 1 lembar, melakukan evaluasi terhadap pembelajaran. Guru tersebut meminta umpan balik dari siswa mengenai materi dan metode pengajaran. Siswa memberikan masukan bahwa beberapa gerakan pencak silat terlalu sulit untuk dipahami dan dipraktikkan dalam waktu yang terbatas. Guru kemudian berdiskusi dengan rekan sejawatnya yang juga mengajar pencak silat.

Berdasarkan umpan balik siswa dan diskusi dengan rekan sejawat, guru merevisi RPP 1 lembar. Guru menyederhanakan beberapa gerakan pencak silat, membagi materi menjadi beberapa pertemuan, dan menggunakan metode demonstrasi yang lebih jelas. Hasilnya, siswa lebih mudah memahami materi, lebih termotivasi, dan mampu mempraktikkan gerakan pencak silat dengan lebih baik.

Sumber Belajar Tambahan dan Referensi

Pembelajaran pencak silat di SMP kelas 9 memerlukan akses ke berbagai sumber belajar untuk memperkaya pemahaman siswa. Penyediaan referensi yang komprehensif, baik cetak maupun digital, serta informasi dari organisasi pencak silat, sangat penting. Hal ini bertujuan untuk mendukung pembelajaran yang efektif dan memberikan wawasan mendalam tentang seni bela diri tradisional ini.

Pemerintah terus berupaya menyederhanakan administrasi pendidikan, salah satunya melalui penerapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 lembar. Contohnya, untuk mata pelajaran Penjas SMP kelas 9 dengan materi pencak silat. Kebijakan ini juga berlaku untuk mata pelajaran lain, termasuk Pendidikan Agama Islam (PAI), di mana guru dapat mengakses contoh rpp 1 lembar pai smp sebagai referensi. Tujuannya, agar guru lebih fokus pada proses belajar mengajar dan implementasi kurikulum, tak terkecuali dalam penyusunan RPP 1 lembar untuk mata pelajaran Penjas, khususnya materi pencak silat di tingkat SMP.

Buku Referensi Pencak Silat

Pemahaman mendalam tentang pencak silat dapat diperoleh melalui buku-buku referensi yang membahas teknik dasar, sejarah, dan filosofi. Berikut adalah daftar buku yang direkomendasikan:

  • Pencak Silat: Teknik Dasar dan Latihan, oleh Bambang Sujatmiko. Buku ini menyediakan panduan langkah demi langkah tentang teknik dasar pencak silat, dilengkapi dengan ilustrasi yang jelas.
  • Sejarah dan Perkembangan Pencak Silat di Indonesia, oleh Agus Widjaja. Buku ini menguraikan sejarah panjang pencak silat, dari akar budaya hingga perkembangannya di era modern.
  • Filosofi Pencak Silat: Nilai-nilai Luhur dalam Gerakan, oleh R. M. Soedarsono. Buku ini menggali nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam pencak silat, seperti disiplin, keberanian, dan kehormatan.
  • Kumpulan Jurus Pencak Silat Tradisional, oleh Tim Pelatih IPSI. Buku ini menyajikan berbagai jurus pencak silat dari berbagai aliran, sebagai referensi tambahan bagi siswa.

Sumber Daya Daring Pencak Silat

Sumber daya daring menyediakan akses cepat ke informasi dan demonstrasi visual. Berikut adalah daftar tautan ke sumber daya daring yang bermanfaat:

  • Video Tutorial Teknik Dasar Pencak Silat (YouTube): Saluran YouTube yang menampilkan video tutorial tentang teknik dasar, gerakan, dan latihan pencak silat.
  • Artikel Sejarah dan Perkembangan Pencak Silat (Wikipedia): Halaman Wikipedia yang menyediakan informasi lengkap tentang sejarah, perkembangan, dan variasi pencak silat.
  • Situs Web Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI): Situs web resmi IPSI yang berisi berita, artikel, dan informasi tentang kegiatan pencak silat di Indonesia.
  • Blog Pencak Silat: Blog-blog yang dikelola oleh praktisi pencak silat, menawarkan artikel, tips latihan, dan ulasan tentang berbagai aspek pencak silat.

Organisasi Pencak Silat

Organisasi pencak silat memainkan peran penting dalam pengembangan dan pelestarian seni bela diri ini. Berikut adalah daftar organisasi yang dapat menjadi sumber informasi dan dukungan:

  • Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI): Organisasi induk pencak silat di Indonesia, bertanggung jawab atas pengembangan, pembinaan, dan standarisasi pencak silat.
  • Perguruan Pencak Silat: Berbagai perguruan pencak silat di seluruh Indonesia, seperti Merpati Putih, PSHT, Tapak Suci, dan lainnya, yang menawarkan pelatihan dan informasi tentang aliran masing-masing.

Ilustrasi Visual Gerakan Pencak Silat

Ilustrasi visual sangat membantu dalam memahami gerakan pencak silat. Berikut adalah contoh deskripsi ilustrasi gerakan pencak silat:

  • Kuda-kuda: Posisi kaki yang stabil dan kuat, seperti kuda-kuda depan (satu kaki di depan, lutut ditekuk) dan kuda-kuda belakang (satu kaki di belakang, lutut ditekuk).
  • Pukulan: Ilustrasi pukulan lurus (kepalan tangan mengepal, lengan lurus ke depan), pukulan bandul (kepalan tangan mengarah ke atas), dan pukulan samping (kepalan tangan menyamping).
  • Tendangan: Ilustrasi tendangan depan (kaki diangkat lurus ke depan), tendangan samping (kaki diangkat menyamping), dan tendangan belakang (kaki diangkat ke belakang).
  • Tangkisan: Ilustrasi tangkisan atas (tangan menangkis dari atas), tangkisan bawah (tangan menangkis dari bawah), dan tangkisan samping (tangan menangkis dari samping).
  • Jurus: Ilustrasi rangkaian gerakan yang terstruktur, menggabungkan pukulan, tendangan, dan tangkisan dalam satu kesatuan gerakan.

Kutipan Tokoh Pencak Silat

Kutipan dari tokoh-tokoh pencak silat terkenal dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi siswa.

“Pencak silat bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang kekuatan mental dan spiritual.”

(Kutipan dari seorang tokoh pencak silat terkenal, misalnya pendekar atau pelatih yang diakui)

Contoh RPP 1 lembar Penjas SMP kelas 9 untuk pencak silat kini semakin diminati guru untuk efisiensi. Kemudahan dalam menyusun rencana pembelajaran menjadi fokus utama, dan tak hanya pencak silat, materi pelajaran PJOK lainnya juga dipermudah. Banyak guru yang kini beralih menggunakan format rpp 1 lembar pjok smp untuk menghemat waktu dan memaksimalkan efektivitas pembelajaran. Penerapan format ini juga membantu guru fokus pada tujuan pembelajaran.

Dengan demikian, penyusunan contoh RPP 1 lembar Penjas SMP kelas 9 pencak silat diharapkan dapat mempermudah guru dalam mengajar.

“Latihan yang keras akan menghasilkan prestasi yang gemilang.”

(Kutipan dari seorang tokoh pencak silat terkenal)

Ringkasan Penutup

Dengan pemahaman mendalam tentang contoh RPP 1 lembar pencak silat, guru Penjas dapat menciptakan pembelajaran yang lebih terstruktur, efektif, dan menyenangkan. Penerapan RPP ini tidak hanya meningkatkan efisiensi waktu, tetapi juga mendorong siswa untuk lebih aktif terlibat dalam proses belajar. Melalui perencanaan yang matang dan adaptasi yang tepat, pencak silat sebagai bagian dari kurikulum Penjas dapat terus dilestarikan dan memberikan manfaat optimal bagi siswa.

FAQ dan Panduan

Apa saja komponen utama dalam RPP 1 lembar?

Komponen utama meliputi identitas, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan alokasi waktu.

Bagaimana cara mengadaptasi RPP 1 lembar untuk siswa berkebutuhan khusus?

Adaptasi dapat dilakukan melalui modifikasi materi, metode pengajaran, dan penilaian yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Apa saja sumber belajar tambahan yang bisa digunakan?

Sumber belajar tambahan meliputi buku referensi, video tutorial, dan website terkait pencak silat.

Mais Nurdin

Mais Nurdin, yang dikenal sebagai Bung Mais, adalah seorang SEO Specialis dan praktisi teknologi pendidikan di Indonesia. Ia aktif menyediakan sumber daya pendidikan melalui platform digital BungMais.com. Selain itu, Bung Mais juga memiliki kanal YouTube yang berfokus pada tutorial seputar Blogspot, WordPress, Google AdSense, YouTube, SEO, HTML, dan bisnis online. Melalui kanal ini, ia berbagi tips dan trik untuk membantu blogger pemula dan pelaku bisnis digital mengembangkan keterampilan mereka. Dengan pengalaman luas di bidang pendidikan dan literasi digital, Bung Mais berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi dan penyediaan materi pembelajaran yang mudah diakses.

Related Post

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN ANDA DISINI