Dinding Laut Tanjung Emas Semarang Jebol Lagi, 33 Keluarga Terdampak Banjir

Mais Nurdin

24 Mei 2025

3
Min Read
Dinding Laut Tanjung Emas Semarang Jebol Lagi, 33 Keluarga Terdampak Banjir

Banjir rob kembali menerjang kawasan pesisir utara Semarang pada Jumat, 23 Mei . Kejadian ini dipicu robohnya dinding pembatas laut di sekitar Pos I Pelabuhan Tanjung Emas. Akibatnya, air laut meluap dan merendam permukiman warga.

Sebanyak 33 kepala keluarga (KK) atau 70 jiwa terdampak langsung oleh banjir rob ini. Genangan air cukup tinggi sehingga menyebabkan kepanikan warga, yang awalnya mengira tanggul utama jebol. Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Semarang memastikan bahwa yang rusak adalah dinding lama yang sudah tidak layak fungsi, bukan tanggul utama.

Kerusakan dan Dampak Banjir Rob

Kepala Pelaksana BPBD Semarang, Endro P Martanto, menjelaskan bahwa air melimpas di dinding lama tersebut, dengan ketinggian sekitar lima meter dan lebar kurang lebih 20 meter. Wilayah terdampak meliputi Jalan Ambarawa, Jalan Kapten Wiratno, dan Jalan Usman Janatin di Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara.

Tidak hanya rumah warga, banjir rob juga merendam fasilitas umum dan . Nurul Bahari serta sekolah TK, SD, dan SMP Barunawati turut terdampak. Sebagian warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat, sementara yang lain bertahan di rumah. Di antara 70 jiwa yang terdampak, terdapat enam lansia, lima balita, dan satu penyandang disabilitas yang membutuhkan perhatian khusus.

Respon Pemerintah dan Upaya Penanganan

BPBD Kota Semarang dan BPBD Provinsi Jawa Tengah langsung melakukan asesmen dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi. Pelindo dan Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang (DPU KS) juga bergerak cepat dengan memasang geobag di titik kerusakan dan melakukan pompanisasi untuk menyedot air.

Upaya perbaikan darurat sedang dilakukan, sambil merencanakan solusi jangka panjang. Pemerintah daerah menghimbau masyarakat untuk tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan petugas. Pemantauan di lapangan terus dilakukan secara intensif untuk mencegah meluasnya genangan air dan melakukan evakuasi jika diperlukan.

dan Pencegahan Banjir Rob di Masa Mendatang

Kejadian ini menyoroti pentingnya perawatan dan penggantian yang sudah tua dan rapuh di wilayah pesisir. Sistem peringatan dini yang lebih efektif juga diperlukan untuk memberikan waktu bagi warga untuk mempersiapkan diri dan melakukan evakuasi. Studi lebih lanjut mengenai perubahan iklim dan dampaknya terhadap peningkatan rob di wilayah tersebut sangat penting dilakukan.

Selain itu, perlu dilakukan kajian komprehensif mengenai tata ruang dan pembangunan di wilayah pesisir untuk meminimalisir risiko banjir rob di masa mendatang. Partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana juga sangat krusial. antar instansi pemerintah, Pelindo, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.

Pemerintah perlu mempertimbangkan dalam pengendalian banjir rob yang lebih canggih dan berkelanjutan. Hal ini termasuk membangun sistem drainase yang lebih baik, memperkuat tanggul, dan membangun pantai yang lebih tahan terhadap gelombang pasang.

Kejadian banjir rob ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Dengan dan komitmen dari semua pihak, diharapkan kejadian serupa dapat dicegah dan dampaknya dapat diminimalisir di masa mendatang.

Tinggalkan komentar

Related Post