Mabar Kriminal
Mabar Kriminal
News

Dokter Residen Unpad Diduga Perkosa Tiga Pasien Rumah Sakit

Avatar of Mais Nurdin
1
×

Dokter Residen Unpad Diduga Perkosa Tiga Pasien Rumah Sakit

Sebarkan artikel ini
Dokter Residen Unpad Diduga Perkosa Tiga Pasien Rumah Sakit

Kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh Priguna Anugerah Pratama, dokter residen anestesi di Universitas Padjajaran, mengguncang dunia kedokteran Indonesia. Tindakan bejatnya terhadap tiga korban di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung telah menimbulkan kemarahan publik dan tuntutan hukuman yang setimpal.

Salah satu korban menceritakan peristiwa traumatis yang dialaminya pada 18 Maret 2025. Ia dibius hingga tak sadarkan diri di Gedung Maternal & Child Health Center (MCHC) lantai 7 RSHS Bandung, saat menunggu ayahnya yang dirawat di ICU. Modus operandi Priguna adalah dengan menawarkan pemeriksaan darah kepada korban.

SCROLL KEBAWAH UNTUK MEMBACA
IKLAN%20PT.%20PENA%20DATA%20MEDIA
Advertisment

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mengunjungi RSHS Bandung dan meninjau lokasi kejadian. Ia mengungkapkan bahwa ruangan tempat kejadian perkara (TKP) masih dalam tahap renovasi dan belum beroperasi. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana pelaku dapat mengakses lokasi tersebut.

Modus Operandi dan Lokasi Kejadian

Priguna diduga memanfaatkan celah keamanan di gedung yang sedang dalam renovasi. Ia masuk melalui tangga darurat, naik dari lantai 6 ke lantai 7, dan melancarkan aksinya di tengah malam. Kondisi ruangan yang masih berantakan dan bocor semakin memperkuat dugaan bahwa korban berada dalam keadaan rentan dan lemah.

Kondisi korban yang sedang menunggu ayahnya yang sakit di ICU, membuat situasi semakin mengkhawatirkan. Kemungkinan besar, korban merasa tertekan dan rentan sehingga mudah dimanipulasi oleh pelaku. Dugaan ini semakin diperkuat oleh pernyataan Veronica Tan yang mempertanyakan kemungkinan korban diiming-imingi bantuan atau janji lain.

Tanggapan Pemerintah dan Tuntutan Hukum

Veronica Tan menekankan pentingnya hukuman maksimal bagi Priguna agar menjadi efek jera. Perbuatannya tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mencoreng profesi kedokteran dan kepercayaan publik terhadap tenaga medis. Pihak berwenang perlu menindak tegas kasus ini agar tidak terulang kembali.

Selain hukuman bagi pelaku, perhatian juga harus diberikan kepada korban. Mereka membutuhkan dukungan psikologis dan bantuan hukum untuk memulihkan trauma yang dialami. Peristiwa ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi rumah sakit untuk meningkatkan keamanan dan pengawasan di seluruh fasilitasnya.

Perlu Perbaikan Sistem Keamanan Rumah Sakit

Kasus ini menyoroti lemahnya sistem keamanan di RSHS Bandung. Kejadian ini menunjukkan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keamanan, pengawasan CCTV, dan akses masuk ke berbagai ruangan, terutama di area yang sedang dalam renovasi. Peningkatan keamanan perlu diprioritaskan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Rumah sakit harus memastikan bahwa pasien dan keluarga mereka merasa aman dan terlindungi selama berada di fasilitas tersebut. Kepercayaan publik terhadap rumah sakit sangat penting, dan kasus ini telah menggoyahkan kepercayaan tersebut. Oleh karena itu, langkah-langkah konkret perlu segera diambil untuk mengembalikan kepercayaan tersebut.

Selain itu, perlu dilakukan investigasi lebih lanjut mengenai kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus ini. Apakah ada pihak yang membantu atau mengetahui tindakan bejat Priguna? Pertanyaan ini perlu dijawab untuk memastikan keadilan ditegakkan sepenuhnya.

Kesimpulannya, kasus ini adalah tragedi yang seharusnya tidak terjadi. Hukuman yang setimpal bagi pelaku, dukungan bagi korban, dan perbaikan sistem keamanan rumah sakit merupakan langkah-langkah penting yang harus segera diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Peristiwa ini juga menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kesadaran dan pencegahan terhadap kekerasan seksual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita Penadata.com dengan cepat di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Va9zUSzF6sn6FmtJPc1m. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *