Evakuasi WNI dari Iran Berjalan, Namun Banyak yang Tolak Pulang

Mais Nurdin

24 Juni 2025

3
Min Read
Evakuasi WNI dari Iran Berjalan, Namun Banyak yang Tolak Pulang

Evakuasi Warga Negara (WNI) dari Iran tengah berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel. Wakil Menteri Koordinator Bidang dan Keamanan (Wamenkopolkam), Lodewijk Freidrich Paulus, mengungkapkan bahwa dari sekitar 380 WNI yang berada di Iran, tidak semuanya bersedia dievakuasi.

“Bagaimana menyikapi serangan Israel dan AS ke Iran yang akan memberikan dampak. Yang jelas warga kita di Iran (tengah) dievakuasi. Dari 380 WNI di Iran tidak semuanya mau dievakuasi,” ujar Lodewijk seusai memberikan materi dalam Retret Kepala Daerah Gelombang II di IPDN Jatinangor, Sumedang, Selasa.

Salah satu alasan utama penolakan evakuasi adalah jarak tempuh yang cukup panjang dan melelahkan. Perjalanan dari Teheran ke Baku, Azerbaijan, memakan waktu 16 jam perjalanan darat sebelum akhirnya diterbangkan ke menggunakan pesawat komersial yang difasilitasi pemerintah.

“Karena itu (salah satunya), evakuasi perjalanan dari Teheran ke Azerbaijan ( Baku) selama 16 jam perjalanan darat, lalu diangkut dengan pesawat komersial oleh pemerintah RI,” jelasnya.

Pemerintah telah memberikan imbauan kepada WNI di Iran dan negara-negara tetangga untuk mengantisipasi eskalasi konflik. Imbauan ini bertujuan agar WNI tidak mengambil tindakan sendiri dan tetap mematuhi arahan pemerintah.

“Kami sudah berikan imbauan kepada yang di sana, bukan saja terkait (konflik) Israel dengan Iran, tetapi negara-negara tetangga, jangan sampai jika eskalasi berkembang, jangan sampai mereka mengamankan diri sendiri-sendiri,” tegas Lodewijk.

Gelombang pertama evakuasi telah tiba di Jakarta pada Selasa sore. Sebanyak 96 WNI, termasuk tiga staf kedutaan dan satu WNA pasangan WNI, berhasil dievakuasi. Pemerintah tetap membuka peluang bagi WNI lain yang ingin kembali ke Indonesia.

“Yang jelas warga negara Indonesia yang di Iran sudah dievakuasi, kelompok pertama sudah masuk ke Jakarta sore ini,” kata Wamenkopolkam. “Sudah kami berikan, tawarkan ingin kembali ke Indonesia juga diberikan fasilitas. Prinsip Kemenhan, kita ada atase pertahanan di masing-masing negara, berkoordinasi untuk selalu monitor dan saran-saran, termasuk rencana pengamanan untuk mereka,” tambahnya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Evakuasi

Proses evakuasi ini menghadapi beberapa tantangan. Selain masalah jarak tempuh dan waktu, faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah kondisi keamanan di Iran yang masih fluktuatif. Koordinasi yang baik antara pemerintah Indonesia dengan otoritas Iran dan negara-negara transit sangat krusial untuk memastikan keselamatan WNI.

Keberhasilan evakuasi juga bergantung pada kesigapan dan responsivitas pemerintah Indonesia dalam menyediakan berbagai fasilitas, seperti transportasi dan . Dukungan dari pihak swasta dan internasional juga dapat berperan penting dalam memperlancar proses evakuasi.

Peran Kementerian Luar Negeri

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI telah meningkatkan status siaga dari Siaga 2 menjadi Siaga 1 pada 19 sebagai respon terhadap situasi keamanan di Iran yang semakin memburuk. Kenaikan status siaga ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani situasi darurat ini dan mempersiapkan segala kemungkinan skenario terburuk.

Kemenlu juga berperan penting dalam memberikan informasi dan bantuan kepada WNI yang berada di Iran, termasuk dalam proses evakuasi. Mereka bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk kedutaan besar Indonesia di Teheran dan perwakilan Indonesia di negara-negara transit, untuk memastikan kelancaran proses evakuasi.

Rekomendasi dan Kesimpulan

Kejadian ini menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam melindungi warga negaranya di luar negeri, khususnya di daerah konflik. Sistem peringatan dini dan mekanisme evakuasi yang efektif perlu terus ditingkatkan untuk memastikan keselamatan WNI di masa mendatang. Transparansi informasi kepada masyarakat juga penting agar semua pihak dapat memahami situasi dan mengambil langkah yang tepat.

Pemerintah Indonesia perlu terus memantau situasi di Iran dan negara-negara sekitarnya. Langkah antisipatif dan respon yang cepat sangat penting dalam melindungi keselamatan WNI di luar negeri. Koordinasi antar kementerian dan lembaga terkait juga perlu ditingkatkan untuk memastikan efektivitas penanganan krisis serupa di masa mendatang.

Tinggalkan komentar

Related Post