Kepulauan Riau Ramadan Fair (KURMA) 2025, sebuah pameran ekonomi syariah yang sukses dihelat di Tanjungpinang dan Batam, resmi ditutup oleh Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri, Rony Widijarto P. Acara yang berlangsung selama dua pekan ini, dari 10 hingga 22 Maret, merupakan puncak dari kolaborasi antara Komite Daerah Ekonomi Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Kepri, Pemerintah Provinsi Kepri, dan Bank Indonesia Provinsi Kepri beserta mitra strategisnya.
KURMA 2025 bertujuan memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Kepulauan Riau. Keberhasilan acara ini ditandai dengan capaian transaksi penjualan yang signifikan, mencapai Rp2,33 miliar, dan pencapaian business matching pembiayaan sebesar Rp2,19 miliar. Angka ini menunjukkan tingginya minat dan partisipasi pelaku usaha dalam mengembangkan bisnis syariah.
Rony Widijarto P. menyampaikan apresiasi atas suksesnya KURMA 2025. Menurutnya, ini adalah langkah maju dalam mendorong ekonomi syariah yang inklusif, kompetitif, dan berkontribusi nyata bagi perekonomian daerah dan nasional. Kegiatan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong inklusi keuangan dan pemberdayaan UMKM.
Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat. Ia menekankan pentingnya sinergi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Kepri. KURMA 2025, menurutnya, menjadi bukti nyata kolaborasi yang efektif dalam mendukung pertumbuhan UMKM lokal dan ekonomi syariah di Provinsi Kepulauan Riau.
Program Unggulan KURMA 2025
KURMA 2025 menyuguhkan berbagai program menarik untuk mendukung perkembangan ekonomi syariah. Salah satu program unggulannya adalah UMKM Expo yang memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM untuk memamerkan dan memasarkan produknya. Selain itu, terdapat juga Business Matching yang memfasilitasi pertemuan antara pelaku usaha dengan pemberi pendanaan.
Program lainnya meliputi Seminar Ekonomi Syariah yang memberikan edukasi dan pengetahuan terkait ekonomi syariah, Layanan Sertifikasi Halal untuk membantu pelaku UMKM mendapatkan sertifikasi halal, dan Festival Fashion Show yang menampilkan karya desainer profesional dan muda berbakat dari Kepri. Acara ini juga diisi oleh Talkshow Literasi Keuangan Syariah dan beragam kompetisi Islami.
Inisiatif QRIS 1000 Masjid dan SERAMBI
KURMA 2025 juga menginisiasi program QRIS 1000 Masjid untuk memperluas penggunaan sistem pembayaran digital di masjid-masjid. Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital dan memudahkan transaksi keuangan di lingkungan masjid. Selain itu, program SERAMBI (Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri) memastikan ketersediaan uang layak edar menjelang Idul Fitri.
Kedua inisiatif ini mencerminkan komitmen KURMA 2025 untuk mendorong inklusi keuangan dan memberikan kemudahan akses kepada masyarakat. Dengan adanya program-program tersebut, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan memperkuat perekonomian syariah di Kepulauan Riau.
Prospek Ekonomi Syariah di Kepulauan Riau
Suksesnya KURMA 2025 menunjukkan potensi besar ekonomi syariah di Kepulauan Riau. Ke depan, akan ada beberapa flagship event ekonomi syariah lainnya yang akan diselenggarakan, seperti Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatra pada 23-25 Mei 2025, dan Indonesia Sharia Economy Festival (ISEF) ke-12 pada Oktober 2025. Event-event ini diharapkan dapat semakin memperkuat ekosistem ekonomi syariah di Indonesia, khususnya di Kepulauan Riau.
Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau optimis bahwa sinergi yang terjalin akan terus mendorong kemajuan ekonomi syariah, baik di tingkat daerah maupun nasional. Komitmen bersama ini diharapkan akan berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat unggulan ekonomi syariah dunia. Perlu adanya pengembangan program-program yang lebih inovatif dan berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan.
Sebagai tambahan, perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi kendala dan tantangan yang dihadapi dalam pengembangan ekonomi syariah di Kepulauan Riau, sehingga solusi yang tepat dan efektif dapat diimplementasikan. Peningkatan literasi dan edukasi ekonomi syariah juga sangat penting agar masyarakat lebih memahami dan memanfaatkan produk dan jasa keuangan syariah.
Sumber : Informasi tentang Bank Indonesia Kepulauan Riau
Editor : Dedy Suwadha