Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, melontarkan ancaman mengejutkan setelah kemenangan 3-1 atas Bournemouth. Ia siap mengundurkan diri musim panas ini jika klub tidak memangkas jumlah pemain.
Meskipun berhasil membawa City menjadi juara Premier League 2023/24, Guardiola merasa tidak puas dengan kondisi internal tim. Ia menilai skuad yang terlalu besar sulit dikelola secara emosional dan taktis.
Kekhawatiran Guardiola terhadap Skuad yang Terlalu Besar
Guardiola secara terbuka mengeluhkan jumlah pemain yang terlalu banyak dalam konferensi pers pasca-pertandingan. Ia menyatakan tidak ingin melihat lima atau enam pemain hanya duduk di bangku cadangan setiap pekan.
Menurutnya, situasi ini menimbulkan beban emosional, baik bagi dirinya maupun para pemain yang tidak mendapatkan kesempatan bermain. Ketidakpastian kesempatan bermain ini tentu berdampak pada mental para pemain.
Contoh Pemain yang Terpinggirkan
Sebagai contoh, dalam pertandingan melawan Bournemouth, pemain seperti Abdukodir Khusanov, Savinho, James McAtee, Claudio Echeverri, dan Rico Lewis tidak masuk skuad. Meskipun kondisi cedera tim membaik, hal ini justru mempersulit proses seleksi pemain.
Guardiola menekankan bahwa situasi ini tidak boleh terulang musim depan. Ia menyarankan agar skuad dikurangi dan jika perlu, akademi bisa menjadi solusi jika tim menghadapi badai cedera.
Kepergian Kevin De Bruyne dan Tantangan Masa Depan
Pertandingan melawan Bournemouth juga menandai laga terakhir Kevin De Bruyne di Stadion Etihad sebagai pemain Manchester City. Gelandang Belgia ini akan meninggalkan klub musim panas ini.
Kepergian De Bruyne, yang merupakan simbol kesuksesan City di era modern, akan meninggalkan lubang besar yang harus segera diisi. Klub dikabarkan sedang mencari pengganti yang sepadan di bursa transfer.
Manajemen City berencana membangun patung untuk menghormati kontribusi De Bruyne selama membela The Citizens. Ini menunjukkan apresiasi besar klub kepada pemain legendaris tersebut.
Manchester City Mendekati Tiket Liga Champions
Kemenangan atas Bournemouth membawa Manchester City ke peringkat ketiga klasemen Premier League. Mereka hanya membutuhkan satu poin lagi untuk mengamankan tiket ke Liga Champions 2025/26.
Dengan keunggulan dua poin atas Aston Villa, City diprediksi akan dengan mudah mempertahankan posisi lima besar pada akhir pekan ini.
Tekanan Besar pada Manajemen Manchester City
Ancaman mundurnya Guardiola menjadi tekanan besar bagi manajemen City. Meskipun klub akan melakukan perombakan skuad dengan beberapa pemain senior yang akan hengkang, tuntutan Guardiola untuk skuad yang lebih ramping harus segera ditangani.
Kehilangan Guardiola, yang telah membawa banyak kesuksesan selama hampir satu dekade, akan menjadi pukulan telak bagi ambisi Manchester City. Manajemen harus segera mengambil tindakan untuk memenuhi tuntutan sang pelatih dan mempertahankan stabilitas tim.
Selain memangkas jumlah pemain, manajemen juga perlu memikirkan strategi untuk mengelola pemain muda yang berpotensi, sekaligus memberikan kesempatan bermain yang seimbang bagi semua pemain dalam skuad. Hal ini penting untuk menjaga moral dan semangat tim secara keseluruhan.
Keputusan manajemen dalam menghadapi tantangan ini akan sangat menentukan masa depan Manchester City. Apakah mereka akan mampu memenuhi tuntutan Guardiola dan mempertahankan kesuksesan klub? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.