Sebuah video viral di TikTok mengklaim Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menawarkan program motor murah seharga Rp500.000 bagi masyarakat Jawa Timur. Klaim ini telah dipastikan tidak benar atau hoaks oleh pihak berwenang.
Pada Selasa, 15 April 2025, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui akun Instagram resmi Humas @humasprovjatim mengeluarkan klarifikasi. Klarifikasi tersebut menegaskan bahwa video tersebut menyesatkan dan bukan berasal dari sumber resmi pemerintah. Video tersebut merupakan konten palsu yang sengaja disebarluaskan.
Analisis Video Hoaks Motor Murah
Analisis terhadap video menunjukkan bahwa video tersebut merupakan hasil editan yang memanfaatkan kecanggihan teknologi Artificial Intelligence (AI). Teknik deepfake kemungkinan besar digunakan untuk menciptakan video yang tampak nyata, namun sebenarnya palsu.
Beberapa kejanggalan terlihat jelas pada video tersebut. Suara Gubernur Khofifah terdengar berbeda dari biasanya, dan gerakan mulutnya tampak tidak natural atau sinkron dengan ucapan. Hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa video tersebut merupakan hasil rekayasa AI.
Ciri-ciri Video Hoaks yang Perlu Diwaspadai
Kasus ini menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap penyebaran informasi palsu di media sosial. Berikut beberapa ciri video hoaks yang perlu diwaspadai:
Menyebarkan informasi hoaks memiliki konsekuensi hukum yang serius. UU ITE mengatur sanksi bagi penyebar berita bohong yang dapat merugikan orang lain. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum membagikannya kepada orang lain.
Dampak Negatif Hoaks
Penyebaran hoaks dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Selain menimbulkan keresahan di masyarakat, hoaks juga dapat merusak reputasi individu atau lembaga yang menjadi target. Dalam kasus ini, misalnya, hoaks tersebut dapat mencoreng nama baik Gubernur Khofifah dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Lebih jauh lagi, hoaks dapat memicu perpecahan dan konflik sosial. Informasi palsu yang disebarluaskan dapat memanipulasi opini publik dan menyebabkan ketidakpercayaan terhadap lembaga pemerintah.
Tips Melawan Hoaks
Untuk mencegah penyebaran hoaks, penting untuk selalu melakukan verifikasi terhadap informasi yang diterima. Sumber informasi yang terpercaya harus diutamakan. Jangan mudah terpengaruh oleh judul yang sensasional atau emosional.
Laporkan konten hoaks yang ditemukan di media sosial. Dengan demikian, platform media sosial dapat mengambil tindakan untuk menghapus konten yang merugikan tersebut. Penting juga untuk meningkatkan literasi digital agar masyarakat lebih mampu mengenali dan menangkal informasi palsu.
Kasus ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya literasi digital dan bijak dalam menggunakan media sosial. Kita harus selalu kritis dan teliti dalam menerima informasi, serta bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi agar tidak menyebarkan hoaks yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.