IFG Prioritaskan Ketahanan Pangan: Lindungi Petani dari Risiko Gagal Panen

Mais Nurdin

21 Mei 2025

3
Min Read
IFG Prioritaskan Ketahanan Pangan: Lindungi Petani dari Risiko Gagal Panen

Financial Group (IFG), holding BUMN di sektor asuransi, penjaminan, dan , memainkan peran kunci dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Komitmen ini diwujudkan melalui program perlindungan risiko bagi petani , terutama melalui anak perusahaannya, PT Asuransi Jasa (Jasindo).

Salah satu program unggulan Jasindo adalah Asuransi Padi (AUTP). Program ini dirancang untuk melindungi petani padi dari berbagai risiko, mulai dari gagal panen akibat hingga serangan hama penyakit. Hingga akhir 2024, AUTP telah melindungi hampir 500 ribu petani di lebih dari 278 ribu hektar lahan di seluruh Indonesia.

Sukses AUTP terlihat jelas di Jawa Barat. Sekitar 90 ribu hektar sawah telah diasuransikan, dengan total klaim mencapai Rp10,8 miliar yang telah disalurkan kepada 272 kelompok tani. Kabupaten Karawang menjadi wilayah dengan cakupan perlindungan terbesar, menunjukkan dampak positif program ini di tingkat lokal.

Peran Strategis IFG dalam Ketahanan Pangan

Partisipasi IFG dalam AUTP selaras dengan cita-cita pemerintah untuk mencapai swasembada pangan dan kemandirian nasional. Dengan melindungi petani dari risiko finansial, program ini mendorong produksi pangan dan meningkatkan petani.

Keberhasilan program ini tidak hanya terukur dari luas lahan dan jumlah petani yang terlindungi, tetapi juga dari dampaknya terhadap peningkatan produksi pangan. Dengan adanya jaminan asuransi, petani merasa lebih aman untuk berinvestasi dan mengembangkan usaha mereka.

Tantangan yang Dihadapi Petani dan Solusi IFG

Petani Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk perubahan iklim yang menyebabkan cuaca ekstrem, serangan hama dan penyakit, serta fluktuasi harga komoditas. Kondisi ini membuat menjadi sangat rentan terhadap finansial.

IFG, melalui Jasindo, memberikan solusi konkrit dengan menyediakan perlindungan asuransi komprehensif. AUTP bukan hanya sekadar menanggung , tetapi juga mendorong petani untuk meningkatkan produktivitas dan mereka.

Selain memberikan proteksi, Jasindo juga aktif melakukan edukasi dan literasi asuransi kepada masyarakat. khusus diterjunkan ke lapangan untuk memberikan pemahaman dan bimbingan kepada para petani tentang manfaat dan mekanisme asuransi.

Kontribusi IFG untuk Pembangunan Berkelanjutan

IFG tidak hanya berperan sebagai institusi , tetapi juga sebagai mitra . Komitmen perusahaan untuk mendukung ketahanan pangan sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam hal pengentasan kemiskinan dan peningkatan masyarakat.

Denny S. Adji, Sekretaris Perusahaan IFG, menyatakan bahwa ketahanan pangan merupakan fondasi kemandirian bangsa. IFG berperan aktif mendukung upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan dan ketahanan nasional yang berkelanjutan.

Melalui program-program seperti AUTP, IFG berkontribusi pada pembangunan dan yang inklusif dan berkelanjutan. Perusahaan tidak hanya melindungi petani dari risiko, tetapi juga mendorong pertumbuhan di sektor pertanian.

Pentingnya Literasi Asuransi Pertanian

Salah satu kunci keberhasilan program asuransi pertanian adalah peningkatan literasi di kalangan petani. Banyak petani yang belum memahami manfaat dan mekanisme asuransi, sehingga ragu untuk mengikutinya.

Oleh karena itu, upaya edukasi dan sosialisasi sangat penting untuk meningkatkan partisipasi petani dalam program asuransi. Jasindo berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi asuransi pertanian melalui berbagai program edukasi yang inovatif dan mudah dipahami.

Dengan semakin banyaknya petani yang memahami dan memanfaatkan asuransi pertanian, ketahanan pangan nasional akan semakin terjamin. IFG berharap dapat terus memperluas cakupan program asuransi dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan sektor pertanian di Indonesia.

Tinggalkan komentar

Related Post