Kartu Nusuk: Wajib Bawa Calon Haji Indonesia, Ketahui Pentingnya

Mais Nurdin

24 Mei 2025

3
Min Read
Kartu Nusuk: Wajib Bawa Calon Haji Indonesia, Ketahui Pentingnya

Kementerian (Kemenag) mengumumkan bahwa hingga saat ini, sebanyak 131.200 jemaah calon haji telah menerima Kartu Nusuk. Petugas Penyelenggara Haji (PPIH) mengimbau jemaah yang belum menerimanya untuk segera melapor kepada ketua kloter masing-masing. Data tersebut akan diteruskan ke Daerah Kerja (Daker) Makkah dan dikoordinasikan dengan Syarikah.

Kartu Nusuk merupakan dokumen penting bagi setiap jemaah haji selama berada di . Keberadaannya sangat krusial untuk kelancaran dan akses ke berbagai layanan. Tanpa Kartu Nusuk, jemaah akan menghadapi kendala dalam berbagai hal, termasuk akses ke Masjidil Haram dan Nabawi.

Apa Itu Kartu Nusuk dan Pentingnya?

Kartu Nusuk adalah identitas resmi jemaah haji di , berlaku baik di Madinah maupun Makkah. Kartu ini berisi informasi penting seperti foto, nama jemaah, nomor visa dan paspor, serta lokasi hotel yang tertera dalam barcode. Barcode tersebut dapat dipindai oleh petugas untuk verifikasi identitas.

Fungsi utama Kartu Nusuk adalah untuk membedakan jemaah haji resmi dan ilegal. Dengan Kartu Nusuk, jemaah mendapatkan jaminan keamanan dan pelayanan yang terjamin dari Syarikah. Sistem ini juga memperketat akses masuk ke Makkah, menciptakan yang lebih tertib dan aman.

Proses Penerbitan dan Distribusi

Kartu Nusuk diterbitkan oleh Syarikah, perusahaan swasta yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi untuk memberikan layanan pendukung ibadah haji. Penyerahan Kartu Nusuk dilakukan langsung kepada jemaah saat tiba di hotel, dan tidak dapat diwakilkan. Sebelum penyerahan, verifikasi data jemaah akan dilakukan.

Proses verifikasi data ini bertujuan untuk memastikan keaslian dan keakuratan informasi jemaah. Proses yang ketat ini menjamin keamanan dan kenyamanan seluruh jemaah selama menjalankan ibadah haji.

Syarikah dan Layanannya

Layanan yang diberikan Syarikah meliputi , transportasi, dan berbagai fasilitas pendukung lainnya selama pelaksanaan ibadah haji. yang baik antara Kemenag dan Syarikah sangat penting untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan ibadah jemaah haji .

Perubahan Sistem dan Pengamanan

Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, menjelaskan bahwa sistem Kartu Nusuk tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Kerajaan Saudi memberlakukan aturan yang lebih ketat untuk akses masuk ke Makkah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan ibadah haji.

Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan jemaah haji, mencegah berbagai potensi masalah, dan memberikan pengalaman ibadah yang lebih khusyuk dan tertib bagi para jemaah.

Kemenag terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia. Koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak, termasuk PPIH dan Syarikah, terus dilakukan untuk memastikan kelancaran dan kesuksesan ibadah haji tahun .

Tinggalkan komentar

Related Post