Kelangkaan BBM Bengkulu: Wapres Tekan Pertamina Cari Solusi Segera

Mais Nurdin

28 Mei 2025

3
Min Read
Kelangkaan BBM Bengkulu: Wapres Tekan Pertamina Cari Solusi Segera

Kelangkaan Bahan Bakar (BBM) yang terjadi di Provinsi Bengkulu beberapa waktu terakhir telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Antrean panjang di sejumlah SPBU menjadi pemandangan umum, mengganggu aktivitas warga dan perekonomian daerah. Kondisi ini menjadi sorotan, bahkan sampai ke tingkat Wakil Presiden.

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, mengungkapkan bahwa Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah secara langsung meminta Pertamina untuk segera mengatasi permasalahan ini. “Pertamina sudah diminta oleh Pak Wapres (ketika berkunjung ke Bengkulu) apa pun lakukan sehingga tidak ada lagi yang namanya antrean BBM,” ujar Gubernur Helmi.

Akar masalah kelangkaan BBM ini terletak pada pendangkalan alur pelayaran menuju dermaga. Kondisi ini telah berlangsung selama dua bulan, menghambat kedatangan kapal pengangkut BBM Pertamina. Akibatnya, distribusi BBM harus dilakukan melalui jalur darat, yang memiliki kapasitas dan kecepatan pengiriman jauh lebih terbatas.

Permasalahan Distribusi dan Solusi Sementara

Awalnya, Pertamina menggunakan 13 truk tangki untuk mendistribusikan BBM. Namun, jumlah ini berkurang drastis menjadi hanya 3 truk karena 10 truk lainnya dialihkan untuk memenuhi kebutuhan . Hal ini semakin memperparah krisis BBM di Bengkulu.

Beberapa wilayah di Bengkulu, termasuk Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Seluma, Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Bengkulu Selatan, merasakan dampak signifikan dari kelangkaan ini. Situasi ini memaksa masyarakat untuk mengantre berjam-jam demi mendapatkan BBM.

Sebagai respons, Pertamina berjanji akan kembali mengoperasikan 13 truk tangki untuk meningkatkan distribusi BBM. “Pertamina akan mendobelkan kendaraan dan mereka minta waktu kurang lebih 4 hari akan normal kembali, paling lama 1 minggu, itu janji Pertamina kepada bapak wapres dan saya,” jelas Gubernur Helmi.

Peran Masyarakat dan Langkah Pertamina

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, mengajak masyarakat untuk tidak melakukan pembelian BBM secara panik atau *panic buying*. Konsumsi harian Pertalite di Bengkulu mencapai 600 kiloliter, sementara Pertamina telah mendistribusikan lebih dari 700 kiloliter. Namun, antrean tetap terjadi, mengindikasikan adanya pembelian panik.

Pertamina sendiri menargetkan normalisasi distribusi BBM dalam waktu 4 hingga 7 hari ke depan. Mereka berharap masyarakat untuk menghindari *panic buying* dapat mempercepat proses pemulihan pasokan BBM di Bengkulu.

“Tapi kami butuh bantuan dari masyarakat dalam menyelesaikan ini, yakni dengan tidak panic buying,” tegas Tjahyo Nikho Indrawan.

Lebih Dalam dan Saran

Kejadian ini menyoroti pentingnya pengelolaan pelabuhan dan antisipasi terhadap potensi gangguan distribusi. Pendangkalan alur pelayaran seharusnya menjadi perhatian serius, dan perlu ada rencana darurat yang lebih efektif untuk mengatasi hambatan distribusi BBM di masa mendatang. Sistem peringatan dini dan diversifikasi jalur distribusi (misalnya, pengembangan jalur pipa) juga perlu dipertimbangkan untuk mencegah terulangnya krisis serupa.

Selain itu, edukasi publik tentang pentingnya menghindari *panic buying* sangat krusial. Kampanye publik yang efektif dapat membantu meringankan beban distribusi dan memastikan BBM terdistribusi secara merata kepada seluruh masyarakat.

Perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap sistem distribusi BBM di Bengkulu, termasuk peningkatan kapasitas jalur alternatif dan koordinasi yang lebih baik antara pemerintah daerah, Pertamina, dan pihak terkait lainnya. Transparansi informasi kepada masyarakat juga sangat penting untuk membangun kepercayaan dan mengurangi kecemasan.

Kesimpulannya, kelangkaan BBM di Bengkulu merupakan permasalahan kompleks yang membutuhkan solusi jangka pendek dan jangka panjang. antara pemerintah, Pertamina, dan masyarakat sangat penting untuk mengatasi masalah ini dan mencegah terulangnya di masa depan. Perbaikan , peningkatan efisiensi distribusi, dan edukasi publik merupakan kunci keberhasilan dalam menjamin ketersediaan BBM bagi masyarakat Bengkulu.

Tinggalkan komentar

Related Post