Indo Defence 2024, yang sebenarnya digelar pada Juni 2025, sukses menjadi ajang pameran pertahanan dan militer terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Acara empat hari ini diikuti oleh 35 paviliun negara dan lebih dari 1.300 perusahaan dari 55 negara di lima benua. Kesuksesan ini menandai posisi Indo Defence sebagai barometer kekuatan pertahanan dan industri pertahanan di kawasan Asia Tenggara dan Indo-Pasifik.
Mengusung tema “Kemitraan Pertahanan untuk Perdamaian dan Stabilitas Global,” Indo Defence 2024 terbagi dalam tiga kegiatan utama. Pertama, pembukaan resmi yang diramaikan oleh sejumlah pertemuan diplomatik militer dan pertahanan. Kedua, sesi perjodohan bisnis (business matching) yang memfasilitasi kolaborasi antar peserta dalam dan luar negeri. Ketiga, eksposisi publik pada hari terakhir yang terbuka untuk umum.
Sejak penyelenggaraan pertamanya pada 2004, Indo Defence telah berkembang pesat. Nilai industri pertahanan di kawasan ini ditaksir mencapai puluhan miliar dolar Amerika Serikat, dan Indo Defence berperan penting dalam perkembangannya. Pergeseran jadwal dari 2024 ke 2025 dikarenakan adanya pergantian kepemimpinan nasional di Indonesia pada Oktober 2024. Indo Defence 2026 telah dijadwalkan untuk tahun depan.
Partisipasi Turki yang Signifikan
Turki menjadi peserta terbesar di Indo Defence 2024, menempati paviliun negara terbesar. Kehadiran perusahaan pertahanan terkemuka Turki, seperti ASELSAN, Havelsan, dan Roketsan, semakin memperkuat peran Turki dalam pameran ini. Mereka berlokasi di Hall B, kompleks Pekan Raya Jakarta (JIEX Expo) di Kemayoran.
Ahmet Akyol, CEO ASELSAN, dalam wawancara khusus dengan ANTARA dan beberapa media lainnya, mengungkapkan kepuasannya atas partisipasi berulang mereka. “Ini adalah kelima kali, sehingga kami sangat senang dan puas sekali. Dari Tahun ke tahun, ekshibisi ini makin besar dan besar. Ini menunjukkan ambisi pemerintah Indonesia tentang industri pertahanan. Sekali lagi, kami senang hadir di sini sebagai bagian dari ekshibisi,” ujar Akyol.
ASELSAN tidak hanya sekadar memamerkan produk, tetapi juga bertujuan untuk menjalin hubungan langsung dengan pengguna akhir dan memenuhi kebutuhan pertahanan Indonesia. Komitmen ASELSAN terhadap pasar Indonesia terlihat jelas melalui pembentukan perusahaan kemitraan tahun lalu dan pembukaan kantor perwakilan di Jakarta tahun ini. Kantor perwakilan tersebut akan berkolaborasi dengan 10 mitra lokal, beberapa di antaranya adalah BUMN pertahanan Indonesia.
Indo Defence dan Minimal Essential Force (MEF) Indonesia
Partisipasi aktif negara-negara dan perusahaan pertahanan internasional di Indo Defence 2024 sejalan dengan program Minimal Essential Force (MEF) Pertahanan Indonesia. MEF merupakan program jangka panjang Kementerian Pertahanan Indonesia yang terbagi dalam tiga tahapan lima tahunan, berakhir pada 2024. Program ini memiliki empat parameter utama untuk pengukuran capaian domestik.
Kehadiran perusahaan-perusahaan besar seperti ASELSAN menunjukkan kepercayaan investor internasional terhadap perkembangan industri pertahanan Indonesia. Kerja sama strategis antara Indonesia dan Turki di sektor pertahanan berpotensi untuk menghasilkan transfer teknologi dan peningkatan kapabilitas pertahanan Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk memperkuat kemandirian pertahanan nasional.
Indo Defence 2024 tidak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga platform untuk memperkuat kerjasama bilateral dan multilateral di bidang pertahanan. Keberhasilan acara ini menandai komitmen Indonesia dalam menjaga stabilitas regional dan global melalui kerja sama pertahanan yang kuat.
Secara keseluruhan, Indo Defence 2024 (2025) menunjukan perkembangan positif bagi industri pertahanan Indonesia dan menunjukkan peningkatan peran Indonesia dalam panggung pertahanan internasional.
Tinggalkan komentar