Di era digital yang serba cepat ini, menjaga kualitas waktu bersama anak menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua. Gawai seolah menjadi kebutuhan primer, tak hanya untuk pekerjaan dan hiburan, tetapi juga dalam pengasuhan anak. Namun, Hari Anak Nasional seharusnya menjadi pengingat penting untuk menempatkan gadget sejenak dan fokus membangun koneksi yang lebih dalam dengan anak-anak kita.
Bukan sekadar kehadiran fisik, tetapi hadir sepenuhnya dengan hati. Inilah semangat utama di balik acara Family’s Days Out yang diselenggarakan oleh Teman Bumil dan Teman Parenting di SCBD Habitat Park, Jakarta. Acara yang mengangkat tema “Hari Anak Tanpa Gadget” ini mengajak keluarga untuk kembali ke hal-hal sederhana dan esensial dalam tumbuh kembang anak: bermain bersama.
Bermain: Lebih dari Sekadar Mengisi Waktu
Bermain bukanlah sekadar aktivitas pengisi waktu luang. Menurut Arfilla Ahad Dori, M.Psi., Psikolog, bermain berperan krusial dalam membangun ikatan emosional atau bonding antara orang tua dan anak. Namun, penting untuk diingat bahwa kehadiran fisik saja tidak cukup. “Orang tua harus bermain dengan mindful, artinya hadir dengan kesadaran penuh, dengan interaksi aktif dan hangat,” jelas Dori.
Ia menganalogikan hubungan tanpa interaksi layaknya dua tali yang sejajar – berdekatan, namun tak pernah terikat. “Bonding yang kuat terbentuk melalui kedekatan yang konsisten dan penuh komunikasi. Bukan hanya sekadar menemani anak bermain sambil memandangi layar ponsel,” tambahnya. Interaksi yang berkualitas, penuh perhatian, dan tanpa gangguan gawai adalah kunci utama dalam membangun ikatan yang kuat.
Data Mengejutkan: Anak Usia Dini dan Gawai
Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 menyajikan fakta yang mengkhawatirkan: 39,71% anak usia dini di Indonesia telah menggunakan telepon seluler, dan 35,57% sudah mengakses internet. Lebih mengejutkan lagi, 5,88% anak di bawah usia 1 tahun sudah terpapar gawai. Angka-angka ini menunjukkan betapa cepatnya gawai telah merasuk ke dalam kehidupan anak-anak, bahkan sebelum mereka benar-benar memahami dunia di sekitar mereka.
Tanpa pengawasan dan panduan yang tepat, penggunaan gawai yang berlebihan dapat mengganggu perkembangan anak dan melemahkan hubungan emosional antara anak dan orang tua. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk bijak dalam mengatur penggunaan gawai oleh anak dan memprioritaskan interaksi langsung dan berkualitas.
Family’s Days Out: Oase di Tengah Dunia Digital
Family’s Days Out hadir sebagai alternatif di tengah hiruk pikuk dunia digital. Di taman yang asri, anak-anak dapat berlari bebas, berinteraksi dengan hewan-hewan seperti rusa, kura-kura, capibara, dan burung unta. Lingkungan yang mendukung aktivitas fisik dan sosial ini mendorong perkembangan anak secara holistik.
Acara ini tak hanya memberikan kesempatan bagi anak untuk bermain dan mengeksplorasi lingkungan, tetapi juga menciptakan ruang bagi orang tua untuk berinteraksi secara langsung dengan anak-anak mereka, tanpa gangguan gawai. Ini merupakan kesempatan berharga untuk membangun memori indah dan memperkuat ikatan keluarga.
Kesimpulannya, menjaga kualitas waktu bersama anak-anak merupakan investasi berharga yang tak ternilai. Dengan mengurangi ketergantungan pada gawai dan meluangkan waktu untuk bermain dan berinteraksi secara berkualitas, kita dapat membangun hubungan yang lebih erat dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Inisiatif seperti Family’s Days Out patut diapresiasi dan perlu lebih banyak lagi program serupa yang dapat memberikan kesempatan bagi keluarga untuk terhubung kembali secara alami.