Kota Batu, Jawa Timur, terkenal dengan keindahan alamnya. Namun, di balik panorama pegunungan yang menawan, terdapat sektor ekonomi yang berkembang pesat: industri tanaman hias.
Banyak warga lokal menjadikan usaha tanaman hias sebagai mata pencaharian utama. Salah satunya adalah Tono (54), seorang warga yang telah lama berkecimpung di dunia pertamanan dan tanaman hias. Ia bercerita tentang usahanya di Pasar Wisata Tani Sekar Mulyo.
Pasar Wisata Tani Sekar Mulyo, sebuah klaster usaha binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI), menjadi pusat perdagangan tanaman hias yang ramai. Di sini, Tono dan 98 keluarga lainnya menyewa kios dan menjajakan berbagai jenis tanaman.
Pasar Wisata Sekar Mulyo: Pusat Tanaman Hias di Kota Batu
Lebih dari 100 kios tersebar di kawasan ini, menawarkan berbagai jenis tanaman hias dengan harga yang beragam, mulai dari Rp3.000 hingga ratusan juta rupiah. Tidak hanya tanaman, pengunjung juga dapat menemukan berbagai perlengkapan berkebun seperti pot, media tanam, dan aksesoris lainnya.
Keberadaan Pasar Wisata Sekar Mulyo telah meningkatkan perekonomian warga sekitar. Bahkan, warga yang tidak memiliki kios pun dapat turut serta dalam bisnis ini dengan membudidayakan bibit tanaman dan menitipkannya kepada pedagang.
Keberhasilan Pasar Wisata Sekar Mulyo dalam memasarkan produknya tidak terlepas dari peran teknologi dan dukungan logistik. Pengiriman produk hingga ke luar negeri dimungkinkan berkat pemanfaatan media sosial dan sistem pembayaran digital seperti QRIS.
Peran BRI dalam Mendukung UMKM Tanaman Hias
Sejak tahun 2021, Pasar Wisata Sekar Mulyo telah menjadi bagian dari program “Klasterkuhidupku” BRI. Program ini memberikan berbagai dukungan kepada para pelaku usaha, termasuk akses permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), layanan perbankan, dan pelatihan pemasaran.
Tono menjelaskan, “Kalau Selasa itu biasanya ngumpul, teman BRI (mantri) pasti ke sini mengambil setoran, dari anggota setor tabungan atau bayar cicilan.” Pertemuan rutin ini juga dimanfaatkan untuk berbagi informasi dan melakukan kerja bakti.
Dukungan BRI terbukti sangat penting, terutama selama pandemi COVID-19. Ketika sektor lain terdampak, para pelaku usaha tanaman hias di Sekar Mulyo masih dapat bertahan berkat akses KUR dari BRI. Hal ini menunjukkan pentingnya program pemberdayaan ekonomi berbasis klaster.
Harapan dan Kesimpulan
Tono berharap dukungan BRI akan terus berlanjut dan ditingkatkan. Ia optimistis, dengan membaiknya kondisi ekonomi dan sektor pariwisata, Pasar Wisata Sekar Mulyo akan semakin berkembang.
Direktur Mikro BRI, Akhmad Purwakajaya, menekankan bahwa BRI tidak hanya memberikan akses pembiayaan, tetapi juga edukasi dan pemberdayaan. “Pendekatan ini bertujuan menciptakan ekosistem usaha yang sehat dan berkelanjutan, sehingga para pelaku usaha dapat naik kelas dan memperluas jangkauan pasar mereka. Program pemberdayaan terintegrasi ini diharapkan juga dapat meningkatkan pendapatan serta membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat sekitar,” ujar Akhmad.
Kisah sukses Pasar Wisata Sekar Mulyo membuktikan bahwa dengan kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat, potensi ekonomi lokal dapat digali dan dikembangkan. Model klaster usaha ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan.