Legenda Ajax, Simon Tahamata, Pimpin Pemandu Bakat PSSI

Mais Nurdin

24 Mei 2025

3
Min Read
Legenda Ajax, Simon Tahamata, Pimpin Pemandu Bakat PSSI

PSSI resmi menunjuk Simon Tahamata sebagai Kepala Pemandu Bakat nasional. Langkah ini merupakan bagian dari PSSI untuk memperkuat menuju 2026, khususnya dengan membidik talenta diaspora.

Simon Tahamata, kelahiran Vught, Belanda, 26 Mei 1956, bukanlah nama asing di kancah . Mantan Ajax Amsterdam dan Timnas Belanda ini memiliki darah Maluku dan dikenal sebagai winger lincah dan kreatif di masanya. Kiprahnya di dunia sepak bola internasional menjadikannya sosok yang tepat untuk memimpin pencarian bakat muda.

Cemerlang Simon Tahamata

profesional Tahamata dimulai di Ajax Amsterdam pada 1976. Selama empat musim, ia mencatatkan 149 penampilan, mencetak 17 gol dan 33 assist. Bersama Ajax, ia meraih tiga gelar Liga Belanda, satu Piala KNVB, dan membawa tim mencapai semifinal Piala (sekarang ).

Pada 1980, ia bergabung dengan Standard Liege di Belgia. Di sana, ia mencetak 40 gol dari 129 dan meraih dua gelar Liga Belgia, satu Piala Belgia, dan menjadi finalis Piala Winners. Prestasi gemilang ini bahkan membuatnya dianugerahi Man of the Season dan Belgian Fair Play Award.

Setelah Standard Liege, Tahamata melanjutkan kariernya di Feyenoord dan beberapa klub Belgia lainnya sebelum pensiun pada 1996. Dedikasi dan pengalamannya yang luas di sepak bola menjadikannya aset berharga bagi PSSI.

Pasca Pensiun dan Pengalaman di Pembinaan

Setelah pensiun sebagai , Tahamata tidak meninggalkan dunia sepak bola. Ia meniti sebagai pelatih di akademi-akademi ternama seperti Ajax Amsterdam, Standard Liege, Germinal Beerschot, dan Al Ahli Arab Saudi. Pengalamannya membina muda menjadikannya sosok yang tepat untuk memimpin program pencarian bakat.

Sejak 2015, ia mendirikan Simon Tahamata Soccer Academy, sebuah akademi yang fokus pada pembinaan talenta muda. Komitmennya yang konsisten dalam pembinaan inilah yang membuat PSSI yakin akan kemampuannya untuk memimpin program pemandu bakat nasional.

Harapan PSSI terhadap Simon Tahamata

PSSI berharap Tahamata dapat mendeteksi dan merekrut talenta muda potensial, baik dari dalam negeri maupun diaspora di Eropa, khususnya Belanda. Kerjasama dengan Patrick Kluivert dan staf teknis lainnya di diharapkan dapat menghasilkan sinergi yang positif.

Tahamata sendiri telah mengkonfirmasi keterlibatannya dan menyatakan antusiasmenya untuk bekerja sama dengan tim pelatih . Ia berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaiknya bagi kemajuan .

Pengakuan dan Penghormatan di Ajax Amsterdam

Simon Tahamata masih dihormati dan dikenang di Ajax Amsterdam. Pada 3 Maret 2025, klub memberikan penghormatan khusus kepadanya di Johan Cruyff Stadium. Momen emosional ini menunjukkan betapa besar kontribusi dan pengaruhnya terhadap klub tersebut.

Kedatangan Tahamata ke di akhir Mei 2025 ditunggu-tunggu. Pengalaman dan reputasinya yang mumpuni diyakini akan memberikan dampak positif bagi dalam pencarian dan pengembangan talenta muda.

Profil Singkat Simon Melkianus Tahamata

Data Pribadi

Nama Lengkap: Simon Melkianus Tahamata

Tempat/Tanggal Lahir: Vught, Belanda / 26 Mei 1956

Tinggi Badan: 1,64 meter

Keturunan: Maluku, Indonesia

Karier Bermain

  • Ajax Amsterdam (1976–1980)
  • Standard Liege (1980–1984)
  • Feyenoord (1984–1987)
  • Beerschot (1987–1990)
  • Germinal Ekeren (1990–1996)
  • Timnas Belanda (1979–1986), 22 penampilan, 2 gol

Karier Kepelatihan

  • Ajax Amsterdam (akademi)
  • Standard Liege (akademi)
  • Beerschot (akademi)
  • Al Ahli (akademi dan junior)

Dengan pengalaman dan rekam jejaknya yang luar biasa, Simon Tahamata diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam pembinaan dan membantu Timnas Indonesia mencapai targetnya di 2026.

Tinggalkan komentar

Related Post