Misteri Tiga Nomor Ijazah Fakultas Kehutanan UGM: 1120, 1117, dan 1115

Mais Nurdin

22 Mei 2025

3
Min Read
Misteri Tiga Nomor Ijazah Fakultas Kehutanan UGM: 1120, 1117, dan 1115

Sebuah independen terhadap ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dikeluarkan oleh Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 5 November 1985 telah dilakukan oleh seorang insinyur elektro pada tahun 2021. ini dilakukan sebagai respons terhadap isu yang beredar di masyarakat mengenai dugaan pemalsuan ijazah Jokowi, yang dilontarkan oleh beberapa pihak, termasuk Roy Suryo dan Rismon Sianipar.

Insinyur tersebut, yang identitasnya dirahasiakan, memulai penyelidikan dengan mencari informasi di Twitter. Ia kemudian memperoleh tiga sampel ijazah UGM dari tahun 1985. Sampel-sampel ini memiliki nomor urut yang berbeda: 1115, 1117, dan 1120. Ia menekankan bahwa tujuan penelitiannya adalah mencari kebenaran, bukan untuk mencari kesalahan.

yang dilakukan insinyur tersebut berfokus pada blangko ijazah itu sendiri, bukan pada isi tulisan di dalamnya. Ia menggunakan keahliannya sebagai mantan percetakan untuk membandingkan keaslian blangko ijazah tersebut.

Blangko Ijazah

Berdasarkan pengalamannya di bidang percetakan, ia menjelaskan bahwa jika sebuah dokumen dicetak dalam jumlah besar menggunakan satu master plat, maka seharusnya hasil cetakannya akan konsisten. Namun, ia menemukan perbedaan signifikan antara ketiga sampel ijazah tersebut.

Ijazah dengan nomor 1117 dan 1120 menunjukkan perbedaan yang mencolok dalam hal blangko yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa kedua ijazah tersebut kemungkinan besar dicetak dengan master plat yang berbeda. Ia juga membandingkan ijazah nomor 1115 (hitam putih) dengan dua ijazah lainnya, menemukan ketidaksesuaian pada detail-detail kecil seperti logo UGM dan desain kelopak bunga yang ada pada ijazah tersebut.

Dengan menggunakan teknik komparasi visual dan detail, ia berhasil mengidentifikasi perbedaan signifikan dalam elemen desain blangko ijazah. Perbedaan tersebut, menurutnya, menunjukkan bahwa ijazah-ijazah tersebut dicetak dengan menggunakan blangko yang berbeda. Hal ini memunculkan pertanyaan mengenai kemungkinan penggunaan lebih dari satu master plat dalam proses pencetakan ijazah kelulusan angkatan tersebut.

Kesimpulan

Dari penelitiannya, insinyur tersebut menyimpulkan bahwa ijazah dengan nomor 1120 dicetak menggunakan blangko yang berbeda dari ijazah nomor 1115 dan 1117. Ia menekankan bahwa analisisnya berfokus pada aspek teknis percetakan, bukan pada isi data yang tertera dalam ijazah.

Insinyur tersebut menyatakan kesiapannya untuk memberikan klarifikasi lebih lanjut kepada pihak berwenang jika diperlukan, demi membantu mengungkap kebenaran terkait isu tersebut. Ia juga menyerahkan kesimpulan akhir dari penyelidikan ini kepada pihak Universitas Gadjah Mada untuk memberikan penjelasan lebih lanjut kepada publik.

Perluasan Investigasi

Penelitian ini menimbulkan beberapa pertanyaan penting. Jika memang ada perbedaan dalam blangko ijazah yang digunakan, apakah hal ini menunjukkan adanya kejanggalan dalam proses pencetakan ijazah Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985? Berapa banyak ijazah yang dicetak dengan blangko yang berbeda? Apakah ada penjelasan resmi dari UGM terkait hal ini? Pertanyaan-pertanyaan ini membutuhkan investigasi lebih lanjut untuk mendapatkan jawaban yang komprehensif dan akurat.

Kesimpulannya, penelitian independen ini memberikan sudut pandang baru pada isu kontroversial ini, dengan mengandalkan keahlian teknis dalam percetakan. Namun, temuan ini tetap memerlukan konfirmasi dan penjelasan lebih lanjut dari pihak berwenang dan institusi terkait untuk memastikan kebenarannya secara menyeluruh.

Tinggalkan komentar

Related Post