Bupati Koltim Bungkam, KPK Periksa Kasus Dugaan Korupsi

News108 Dilihat

Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis, ditangkap KPK

Bupati Kolaka Timur (Koltim), Abdul Azis, tiba di Gedung Merah Putih KPK pada Jumat (8/8) setelah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK sehari sebelumnya. Ia terlihat mengenakan kemeja krem, topi putih, dan masker hitam saat tiba sekitar pukul 16.23 WIB. Azis langsung masuk gedung tanpa memberikan komentar.

Penangkapan dilakukan setelah Azis menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem di Makassar, Sulawesi Selatan. Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, membenarkan penangkapan tersebut, menyatakan Azis diamankan di Makassar dan tengah menjalani pemeriksaan. Partai Nasdem sendiri sempat membantah kabar penangkapan tersebut sebelumnya.

“Sudah semalam dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Polda Sulsel,” ujar Fitroh. Ia menambahkan bahwa penangkapan terjadi setelah Rakernas selesai.

Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menjelaskan bahwa total tujuh orang diamankan dalam OTT tersebut. Empat orang diamankan di Sulawesi Tenggara, sementara tiga lainnya diamankan di Jakarta. Mereka terdiri dari pihak swasta dan pegawai negeri sipil (PNS).

“Ada 3 lokasi ya. Tapi yang sudah sampai di sini yaitu tim yang di Jakarta dengan kita membawa atau mengamankan 3 orang, kemudian tim dari Kendari atau Sulawesi Tenggara, kita mengamankan 4 orang. Jadi yang sudah ada berarti 7 orang sampai saat ini,” jelas Asep. Para pihak yang diamankan terdiri dari unsur swasta dan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

“Dari swastanya ada, kemudian dari pegawai negeri sipilnya juga ada,” tambahnya. Dugaan suap terkait Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan rumah sakit menjadi fokus penyelidikan KPK. Meskipun demikian, detail bukti-bukti yang ditemukan belum diungkap ke publik.

KPK menduga adanya praktik suap terkait DAK pembangunan rumah sakit. Asep Guntur Rahayu menyatakan hal ini secara singkat tanpa memberikan rincian lebih lanjut. KPK masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengumpulkan dan menganalisis semua bukti yang ada sebelum memberikan keterangan lebih detail kepada publik.

“Kemudian terkait dengan perkaranya, terkait dengan DAK pembangunan rumah sakit, dana DAK pembangunan rumah sakit. Peningkatan kualitas atau status rumah sakit,” pungkas Asep. Proses hukum akan terus berlanjut, dan KPK akan transparan dalam menyampaikan perkembangan kasus ini sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

Kasus ini menjadi sorotan publik, mengingat Abdul Azis adalah seorang kepala daerah. Penangkapan ini juga menunjukkan komitmen KPK dalam memberantas korupsi di , termasuk di daerah-daerah. Publik berharap KPK dapat mengungkap seluruh fakta dan menindak tegas semua pihak yang terlibat.

Proses hukum terhadap Bupati Azis dan para pihak yang diamankan masih terus berlanjut. KPK akan melakukan proses penyelidikan, penyidikan dan penuntutan sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku. Transparansi dan akuntabilitas dalam proses hukum ini sangat diharapkan oleh masyarakat luas. Publik menanti langkah selanjutnya dari KPK dalam mengungkap kasus ini secara tuntas dan memberikan keadilan bagi semua pihak.

Investigasi lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan tidak ada pihak lain yang terlibat dalam kasus ini. KPK berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan. Semoga kasus ini menjadi pembelajaran bagi para pejabat publik agar senantiasa menjunjung tinggi integritas dan menghindari praktik korupsi.

Komentar