Jaksa Kejari Deli Serdang, John Wesly Sinaga, menjadi korban pembacokan di Sumatera Utara. Peristiwa ini diduga terkait penanganan kasus kepemilikan senjata api ilegal yang melibatkan terdakwa Edy Suranta Gurusinga alias Godol (55).
Motif pembacokan tersebut menimbulkan kekhawatiran akan ancaman terhadap institusi hukum dan keselamatan aparat penegak hukum. Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mengecam keras aksi kekerasan ini dan meminta pelaku dihukum maksimal.
Sahroni menekankan bahwa serangan terhadap jaksa merupakan serangan terhadap sistem peradilan itu sendiri. Hukuman berat bagi pelaku, menurutnya, akan menjadi peringatan bagi pihak-pihak lain yang berniat melakukan hal serupa.
Ancaman Terhadap Keadilan dan Keamanan Aparat
Peristiwa ini bukan sekadar kriminalitas biasa, tetapi merupakan serangan sistematis yang mengancam integritas dan independensi lembaga penegak hukum. Kejadian ini menggarisbawahi pentingnya perlindungan bagi jaksa dan aparat penegak hukum lainnya agar mereka dapat menjalankan tugasnya dengan aman dan tanpa rasa takut.
Ketakutan yang dialami aparat penegak hukum dapat berdampak negatif terhadap proses penegakan hukum itu sendiri. Jaksa yang merasa terancam mungkin akan ragu untuk menuntut secara maksimal, sehingga keadilan bagi korban bisa terganggu. Kondisi ini tentu saja merugikan masyarakat secara keseluruhan.
Perlindungan Maksimal Bagi Aparat Penegak Hukum
Sahroni mendesak agar pemerintah memaksimalkan Perpres Nomor 66 Tahun 2025 tentang perlindungan negara terhadap Jaksa dalam melaksanakan tugas. Peraturan ini perlu diimplementasikan secara efektif dan menyeluruh untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa.
Perlindungan ini tak hanya sebatas pada perlindungan fisik, tetapi juga mencakup aspek psikis dan sosial. Aparat penegak hukum perlu diberikan dukungan penuh, baik dari segi hukum, fasilitas, maupun kesejahteraan, agar mereka dapat menjalankan tugasnya dengan profesional dan tanpa beban.
Selain itu, penting untuk meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap kejahatan yang mengancam aparat penegak hukum. Langkah tegas diperlukan untuk memberikan efek jera dan menciptakan rasa aman bagi mereka yang bertugas menegakkan hukum.
Meningkatkan Keamanan dan Integritas Sistem Peradilan
Untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang, beberapa langkah strategis perlu segera diambil. Peningkatan keamanan di lingkungan kerja jaksa dan keluarga mereka menjadi prioritas utama.
Penting juga untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses penegakan hukum. Dengan demikian, diharapkan dapat meminimalisir potensi konflik dan ancaman terhadap aparat penegak hukum.
Terakhir, perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mendukung dan melindungi aparat penegak hukum dalam menjalankan tugasnya. Dukungan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penegakan hukum yang adil dan efektif.
Insiden pembacokan ini seharusnya menjadi momentum untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem perlindungan aparat penegak hukum di Indonesia. Perlindungan yang komprehensif dan efektif merupakan kunci keberhasilan dalam penegakan hukum yang berkeadilan dan bermartabat. Kejadian ini tidak boleh dibiarkan berlalu begitu saja tanpa ada perbaikan sistemik yang nyata.
