Tinamid Selegani, mahasiswi Akuntansi Universitas Cenderawasih, Jayapura, telah membuktikan bahwa semangat dan ketekunan mampu mengatasi segala keterbatasan. Ia berhasil menyelesaikan skripsinya, dari proposal hingga sidang akhir, hanya dengan bermodalkan sebuah ponsel. Kisah inspiratifnya ini telah menginspirasi banyak orang di media sosial.
Awalnya, Tina memiliki laptop untuk mengerjakan skripsi. Namun, laptop tersebut mengalami masalah teknis hingga akhirnya rusak total. Kondisi ini memaksanya untuk beralih ke ponsel sebagai alat bantu utama dalam menyelesaikan tugas akademiknya. Hal ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri, mengingat keterbatasan layar dan fungsi ponsel.
Tantangan tersebut diperparah dengan koneksi internet yang sering tidak stabil di daerah tempat tinggalnya. Proses pengetikan dan pengumpulan data pun menjadi lebih lama dan melelahkan. Keuletan dan kesabarannya dalam menghadapi kendala teknis ini patut diacungi jempol.
Di tengah perjuangannya, Tina juga harus menghadapi beban emosional yang berat. Ia harus menyelesaikan studinya tanpa didampingi kedua orang tuanya yang telah meninggal dunia. Meskipun sempat merasa sedih dan tergoda untuk menyerah, tekad kuatnya untuk menyelesaikan pendidikan membuatnya tetap teguh.
Dukungan dari adiknya, Ferdinan Selegani, menjadi kekuatan besar baginya. Ferdinan selalu memberikan semangat dan doa kepada sang kakak. Dukungan keluarga, terutama dalam situasi sulit seperti ini, sangat penting bagi keberhasilan seseorang.
Setelah melalui berbagai rintangan dan pengorbanan, Tina akhirnya berhasil lulus dan meraih gelar Sarjana Akuntansi. Ia mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan dan kepada adiknya yang senantiasa mendukungnya. Gelar sarjana ini bukan hanya sekadar bukti kelulusan, tetapi juga simbol kegigihannya.
Kisah inspiratif Tina menuai banyak pujian dari warganet. Salah satu komentar yang begitu menyentuh datang dari akun @Darren Laode, yang menggambarkan perjuangan Tina sebagai “sebuah mahakarya perjuangan yang ditulis dengan tinta air mata, kesabaran, dan tekad baja.” Komentar ini menggambarkan betapa luar biasanya perjuangan Tina.
Akun @Darren Laode melanjutkan pujiannya dengan mengatakan bahwa Tina membuktikan bahwa “kemuliaan tidak ditentukan oleh kelengkapan fasilitas, melainkan oleh keberanian untuk terus melangkah”. Ini adalah pesan yang sangat kuat dan menginspirasi.
Komentar lain dari akun @unname juga mengungkapkan kekaguman akan prestasi Tina: “Sarjana Akuntansi itu sulit guys. Hebat banget bisa tuntaskan skripsi akuntansi pake HP.” Komentar singkat ini menunjukkan betapa sulitnya menyelesaikan skripsi Akuntansi, apalagi hanya dengan menggunakan ponsel.
Kisah Tinamid Selegani menjadi bukti nyata bahwa kemauan yang kuat, kerja keras, dan keimanan mampu mengubah keterbatasan menjadi kekuatan. Ia telah menginspirasi banyak orang untuk tidak mudah menyerah dalam mengejar cita-cita. Meskipun dihadapkan pada keterbatasan teknologi, semangat juang Tina mampu membawanya meraih kesuksesan. Kisah ini menjadi inspirasi bagi para mahasiswa dan siapa pun yang sedang berjuang menghadapi tantangan hidup. Kisah Tina juga memberikan pesan penting tentang arti dukungan keluarga dalam menghadapi kesulitan. Di era digital saat ini, kisah Tina menjadi bukti bahwa kemajuan teknologi tidak selalu menjadi penentu utama kesuksesan. Yang terpenting adalah semangat, tekad, dan kerja keras.
Komentar