KPK Dalami Kesaksian Nadiem Makarim Terkait Kasus Korupsi

News74 Dilihat
banner 468x60

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, terkait dugaan korupsi pengadaan layanan penyimpanan Google Cloud di Kemendikbudristek. Pemeriksaan dijadwalkan pada Kamis, 7 Agustus . KPK tengah mendalami dugaan penyimpangan dan tindak pidana korupsi dalam proyek ini.

Penyelidikan KPK meliputi berbagai aspek, mulai dari proses pengadaan hingga potensi penyimpangan dan pemborosan anggaran. Pihak Google juga akan dipanggil untuk dimintai keterangan. Plt. Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menegaskan hal ini dalam konferensi pers pada 31 Juli .

banner 336x280

“Para pihaknya (Google) tentu nanti itu bagian dari ini kan proses (penyelidikan), di mana ada pengadaan gitu ya, penyewaan-penyewaan cloud seperti itu. Tentu kita akan minta keterangan nanti,” ujar Asep menjelaskan rencana pemanggilan pihak Google. Belum dipastikan apakah yang akan dipanggil adalah perwakilan Google atau petinggi perusahaan.

Selain Google, beberapa pihak telah diperiksa, termasuk mantan Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Isu Strategis, Fiona Handayani. Keterangan Nadiem Makarim dianggap krusial karena keputusan pengadaan berada di bawah kewenangan Menteri.

“Jadi pelan-pelan, ini kan stafsus, kan, ya, stafsus. Kita minta informasinya dari stafsusnya seperti apa. Kemudian nanti akan kita, informasinya, akan kita salah satunya, kita konfirmasi kepada pucuk pimpinannya dalam hal ini Pak NM. Pak NM nanti pada waktunya kami akan minta keterangan, itu terkait dengan pengadaan Google Cloud ini,” jelas Asep terkait urutan pemeriksaan saksi.

Pengadaan Google Cloud di era Nadiem Makarim diduga bernilai kontrak mencapai Rp400 miliar per tahun dan telah berjalan selama tiga tahun. KPK mendalami potensi kemahalan harga sewa dan potensi penyelewengan anggaran.

“Ya itu (sewa Google Cloud) yang sedang kita dalami,” kata Asep, mengakui penyelidikan atas potensi kemahalan. Namun, ia belum bersedia membeberkan detail skema kontrak dan nilai pengadaan. “Ini yang sedang kita dalami. Apakah ini terjadi kemahalan. Ini yang sedang kita dalami,” tambahnya.

KPK juga menelusuri proses pengadaan, alasan pemilihan Google, dan kemungkinan kebocoran data. Dugaan kebocoran data ini muncul karena insiden serupa pernah terjadi di sejumlah institusi lain.

“Makanya ada kebocoran data dan lain-lain waktu itu kan. Nah itu juga sedang kita dalami. Apakah itu memang satu bagian yang sama atau bagian yang berbeda pengadaannya gitu ya. Sedang kita dalami,” ungkap Asep mengenai penyelidikan atas potensi kebocoran data. Penyelidikan membandingkan insiden kebocoran data di institusi lain untuk memastikan keterkaitannya.

Kasus ini dianggap kompleks dan membutuhkan penyelidikan mendalam. KPK tengah mengkaji berbagai aspek, termasuk proses teknis pengadaan, nilai kontrak, dan potensi kerugian negara. Hasil penyelidikan akan menentukan langkah selanjutnya. Proses hukum akan terus berjalan hingga semua fakta terungkap.

Informasi tambahan yang relevan dapat mencakup detail lebih lanjut tentang spesifikasi kontrak Google Cloud, perbandingan harga dengan vendor lain, dan peran pihak-pihak lain yang terlibat dalam proses pengadaan. Investigasi lebih lanjut juga dapat menyingkap adanya potensi konflik kepentingan. Perlu juga diteliti apakah terdapat mekanisme pengawasan yang efektif dalam proses pengadaan tersebut.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *