Menu MBG: Isi Piringku Jamin 35 Persen Kebutuhan Gizi Harian

News92 Dilihat
banner 468x60

Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Upaya Pemerintah Atasi Malnutrisi di

Pemerintah meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai respons terhadap permasalahan malnutrisi yang cukup memprihatinkan. Data tahun 2022 menunjukkan angka yang mengkhawatirkan: 32 persen mengalami anemia, 41 persen tidak sarapan, dan 58 persen memiliki pola makan tidak sehat. Kelompok rentan, terutama di fase pertumbuhan emas, paling terdampak.

banner 336x280

Menteri Koordinator Bidang dan Keamanan, Budi Gunawan, menjelaskan bahwa MBG bertujuan mengatasi kekurangan gizi, kelebihan gizi, dan kekurangan zat gizi mikro. Program ini menargetkan anak sekolah, balita, ibu hamil dan menyusui, serta santri di pesantren dan sekolah keagamaan.

“Data tahun 2022 mencatat bahwa 32 persen anak Indonesia mengalami anemia, 41 persen tidak sarapan, dan 58 persen memiliki pola makan tidak sehat, terutama pada kelompok rentan di fase emas pertumbuhan,” ujar Budi Gunawan pada Selasa, 5 Agustus .

Hingga akhir Juli , MBG telah menjangkau 7.374.135 penerima manfaat melalui 2.375 dapur komunitas gizi (SPPG) yang aktif. Presiden Prabowo menargetkan program ini akan menjangkau 20 juta penerima manfaat sebelum 17 Agustus , dan mencapai 82,9 juta penerima pada akhir tahun. Sasaran yang sangat ambisius ini menunjukan komitmen pemerintah dalam mengatasi masalah gizi di Indonesia.

Selain menyediakan makanan bergizi, MBG juga memberikan dampak positif pada perekonomian. Program ini telah menciptakan lebih dari 100.000 lapangan kerja baru dan melibatkan UMKM, petani, nelayan, dan koperasi lokal. Dengan demikian, MBG tidak hanya mengatasi masalah gizi tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal.

Menu MBG dirancang berdasarkan prinsip ‘Isi Piringku’ dan memenuhi 25–35 persen kebutuhan gizi harian. Setiap dapur SPPG mampu melayani rata-rata 3.000 orang per hari. Transparansi dan akuntabilitas program dijamin melalui pengawasan langsung dari Badan Gizi Nasional, pemerintah daerah, dan sistem digital nasional.

“Program ini adalah menyeluruh untuk membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia sejak dini,” tambah Budi Gunawan.

Beliau juga menekankan pentingnya ketahanan gizi sebagai fondasi ketahanan nasional. Dengan terpenuhinya kebutuhan gizi anak-anak, diharapkan mereka dapat tumbuh sehat dan cerdas, sehingga bangsa lebih terjamin.

“Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal karena kelaparan atau gizi buruk,” tegas Menteri Budi Gunawan.

MBG juga memberikan dampak positif pada ketahanan ekonomi rumah tangga. Program ini mengurangi beban pengeluaran rumah tangga untuk makanan bergizi, menciptakan lapangan kerja, dan menstabilkan harga pangan melalui pembelian langsung dari produsen lokal. Hal ini menunjukkan sinergi yang baik antara program kesejahteraan dan pembangungan ekonomi.

Kesimpulannya, Program Makan Bergizi Gratis merupakan langkah strategis pemerintah untuk mengatasi masalah malnutrisi di Indonesia. Program ini tidak hanya fokus pada aspek dan gizi, tetapi juga berdampak positif pada perekonomian dan pemberdayaan masyarakat. Keberhasilan program ini akan menjadi kunci dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan bangsa yang lebih cerah.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *