Munculnya Isu Munaslub Golkar: Bukan Upaya Prabowo Rebut Partai?

News82 Dilihat

Isu Munaslub Partai Golkar: Bantahan Keras dari Idrus Marham dan Istana

Suasana internal Partai Golkar tengah memanas. Desas-desus mengenai Munaslub (Musyawarah Nasional Luar Biasa) kian santer terdengar, bahkan dikaitkan dengan dari pihak-pihak di sekitar Istana Presiden. Namun, bantahan keras telah dilontarkan oleh beberapa pihak kunci.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham, dengan tegas membantah keterlibatan Presiden Prabowo Subianto dalam isu Munaslub ini. Ia menyatakan keyakinannya bahwa Presiden Prabowo tidak terlibat dalam permainan tersebut. Idrus menekankan bahwa Partai Golkar sama sekali tidak mencurigai Presiden.

“Oh enggak. Saya punya keyakinan, sekali lagi saya punya keyakinan, bahkan sebelum Mensesneg memberikan suatu penjelasan, di Golkar tidak pernah curiga sedikit pun kepada Pak Prabowo,” ungkap Idrus saat ditemui di Tangerang Kota, Minggu (10/8). Pernyataan ini disampaikan sebelum Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) memberikan klarifikasinya.

Pengalaman Idrus sebagai Ketua Koalisi Merah Putih pada Pilpres 2014 membuatnya memahami karakter Prabowo. Menurutnya, Prabowo merupakan sosok yang memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi dan telah menunjukkan hal tersebut sejak menjabat sebagai Presiden.

Baca Juga :  Rekor! Obligasi Kanguru RI Diminati, Permintaan Melonjak Dramatis

“Pak Prabowo memulai tugasnya sebagai kepala negara, sebagai Presiden Republik , sudah mulai mengajak kepada seluruh rakyat bersama-sama mengelola ini sebagai rumah besar kita,” tambahnya.

Idrus juga menegaskan hubungan yang erat dan telah terjalin lama antara Partai Golkar dan Partai Gerindra. Ia mengingat masa lalu Prabowo yang pernah berkarir di Partai Golkar. Kerja sama kedua partai telah terjalin sejak jauh sebelum tahun 2014 hingga saat ini.

“Pak Prabowo mengajak Golkar sudah di dalam, bahkan menjadi bersama-sama dengan Gerindra, sejak tahun-tahun sebelumnya 2014 itu sampai sekarang, itu bersama-sama. Itu dan itu tidak mungkin, sedikit pun tidak mungkin,” tegasnya lagi. Keterkaitan ini menurut Idrus menegaskan ketidakmungkinan keterlibatan Presiden dalam isu Munaslub.

Baca Juga :  Bantah Isu Kekecewaan Jabatan, Irjen Karyoto Tegaskan Loyalitas pada Kapolri

Selain membantah isu tersebut, Idrus juga memberikan apresiasi atas Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Ia menilai Bahlil berhasil menyatukan soliditas internal partai. Idrus menyoroti usia Bahlil yang masih muda dan latar belakangnya dari Papua sebagai aset berharga bagi Partai Golkar.

“Justru kita berterima kasih sekarang ini Pak Bahlil jadi ketua umum. Pertama adalah itu masih umurnya 49 tahun barulah tahun kemarin. Kemudian yang kedua dari Papua. Gitu loh,” jelasnya.

Sementara itu, Mensesneg Prasetyo Hadi turut membantah isu keterlibatan Istana dalam isu Munaslub. Ia meminta agar semua pihak tidak mengaitkan isu tersebut dengan Istana Presiden.

“Begini, kalau saya melihatnya, tolong jangan segala sesuatu itu dikaitkan dengan Istana ya,” tegas Prasetyo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/8). Pemerintah, menurutnya, tidak akan mencampuri dinamika internal partai . Golkar merupakan partai koalisi pemerintah, tetapi dinamika internalnya merupakan urusan internal partai.

Baca Juga :  Sinergi Lintas Agama: Strategi Atasi Darurat Kekerasan Perempuan dan Anak

“Bahwa, Partai Golkar adalah salah satu partai koalisi dari pemerintah, iya. Tapi kalaupun terjadi dinamika, dan Ketum Partai Golkar menyampaikan bahwa isu-isu tersebut juga tidak benar,” pungkas Prasetyo. Pernyataan ini menegaskan posisi netral pemerintah terhadap isu Munaslub.

Lebih Lanjut:

Meskipun bantahan telah dilontarkan oleh Idrus Marham dan Mensesneg, penting untuk melihat konteks politik yang lebih luas. Munculnya isu Munaslub bisa jadi merupakan cerminan dinamika internal Partai Golkar sendiri, atau bahkan politik dari pihak-pihak tertentu yang ingin mempengaruhi peta politik nasional.

Kedepannya, penting untuk memantau perkembangan situasi internal Partai Golkar, serta melihat apakah isu Munaslub ini akan terus bergulir atau mereda. Transparansi dan komunikasi yang efektif dari pihak Partai Golkar sangat krusial untuk meredam spekulasi dan menjaga stabilitas internal partai.

Komentar