Kapal Cepat Dolphin II Terbalik di Perairan Bali, Dua WNA China Tewas
Kecelakaan laut kembali terjadi di perairan Bali pada Selasa (5/8). Sebuah kapal cepat bernama Dolphin II mengalami kecelakaan dan terbalik saat berlayar dari Pelabuhan Nusa Penida menuju Pelabuhan Sanur. Insiden nahas ini mengakibatkan dua korban meninggal dunia, keduanya warga negara asing (WNA) asal Tiongkok.
Berdasarkan informasi dari Kantor SAR Denpasar, kecelakaan terjadi ketika Dolphin II hendak merapat di dermaga Pelabuhan Sanur. Kapal tersebut kandas dan tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi. Pihak SAR menerima laporan kejadian sekitar pukul 15.00 WITA.
“Info awal kami terima dari Bapak Putu, Pusdalops PB Provinsi Bali, pada pukul 16.25 WITA,” ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Denpasar, I Nyoman Sidakarya.
Kapal cepat Dolphin II diketahui mengangkut 80 orang. Rinciannya, 73 penumpang WNA, 2 penumpang WNI, dan 5 anak buah kapal (ABK). Sebanyak 77 orang berhasil diselamatkan, sementara dua penumpang WNA asal Tiongkok meninggal dunia dan satu orang masih dalam pencarian.
“2 korban meninggal dunia WNA asal China (Tiongkok),” tambah Sidakarya.
Tim SAR Denpasar langsung mengerahkan lima personel menuju lokasi kejadian. Selain itu, tim penyelamat laut juga menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) yang didukung oleh tiga personel. Upaya pencarian dan evakuasi korban terus dilakukan.
“Kami berupaya terus menggali informasi terkait jumlah penumpang dan kondisi terkini,” jelas Sidakarya.
Untuk mendukung operasi pencarian dan penyelamatan, tim SAR gabungan juga membawa peralatan pendukung seperti drone thermal. Peralatan ini disiapkan sebagai antisipasi jika dibutuhkan dalam proses pencarian korban dari udara. Lokasi kecelakaan yang tidak terlalu jauh dari daratan memudahkan operasi penyelamatan.
“Video yang sempat kami terima dari masyarakat sekitar, terlihat sudah ada bantuan dari perahu ataupun boat yang berada dekat di seputaran lokasi,” ungkap Sidakarya.
Investigasi penyebab kecelakaan masih berlangsung. Pihak berwenang akan menyelidiki berbagai faktor, termasuk kondisi cuaca, kondisi kapal, dan prosedur keselamatan yang diterapkan oleh operator kapal cepat Dolphin II. Hasil investigasi diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang dan meningkatkan standar keselamatan pelayaran di perairan Bali.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan pelayaran. Penting bagi operator kapal untuk memastikan kapal dalam kondisi prima, mematuhi prosedur keselamatan, dan mempertimbangkan kondisi cuaca sebelum melakukan pelayaran. Keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama.
Selain itu, perlu ditekankan pula pentingnya peran pemerintah dan instansi terkait untuk meningkatkan pengawasan dan penegakan aturan keselamatan pelayaran. Hal ini meliputi pemeriksaan berkala terhadap kelaikan kapal, pelatihan bagi awak kapal, dan sosialisasi kepada masyarakat tentang keselamatan di laut. Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan kecelakaan laut seperti ini dapat diminimalisir di masa mendatang.