Tragedi Pesawat Tewaskan Marsma Fajar Adriyanto, Jenazah Dipulangkan ke Probolinggo

oleh -53 Dilihat

berduka atas gugurnya Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto, seorang penerbang tempur legendaris yang akrab disapa “Red Wolf”. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, TNI Angkatan Udara, dan seluruh pecinta dunia kedirgantaraan . Marsma Fajar gugur dalam sebuah kecelakaan pesawat latih pada Minggu, 3 Agustus , di Ciampea, Bogor.

Kecelakaan tersebut terjadi saat Marsma Fajar, sebagai pilot, dan co-pilotnya, Roni, tengah melakukan latihan profisiensi penerbangan menggunakan pesawat latih sipil Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 milik Federasi Aero Sport (FASI). Pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB, namun nahas, hanya 11 menit kemudian hilang kontak dan ditemukan jatuh di dekat sebuah pemakaman umum. Upaya penyelamatan dilakukan, namun nyawa Marsma Fajar tak tertolong.

Jenazah Marsma Fajar akan dimakamkan di kampung halamannya di Probolinggo, . Proses pemulangan jenazah dilakukan dengan penghormatan tinggi oleh TNI AU. “Rencana jenazah almarhum Marsma Fajar akan digeser ke Malang lewat Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 06.30 WIB menggunakan pesawat Hercules,” ungkap Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsma TNI I Nyoman Suadnyana. Penggunaan pesawat Hercules menunjukkan penghargaan dan penghormatan yang tinggi atas jasa almarhum.

Setibanya di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, jenazah akan diteruskan ke Probolinggo melalui jalur darat. TNI AU berharap prosesi pemulangan ini berjalan lancar dan jenazah dapat dimakamkan sebelum waktu zuhur. “Harapan kami sebelum zuhur sudah bisa dimakamkan juga di sana,” tambah Marsma TNI I Nyoman Suadnyana. Keinginan untuk memakamkan almarhum sebelum zuhur menunjukkan penghormatan mendalam terhadap ajaran agama dan keinginan keluarga.

Kehilangan Marsma Fajar merupakan kerugian besar bagi TNI AU. Beliau adalah sosok penerbang yang berpengalaman dan dihormati. dan dedikasinya selama berkarir di dunia penerbangan militer patut menjadi teladan bagi generasi penerbang muda. Kisah keberanian dan keahliannya di udara akan selalu dikenang.

Meskipun detail informasi pribadi Marsma Fajar belum banyak dipublikasikan secara luas, jelas bahwa beliau adalah sosok yang sangat dihormati di kalangan TNI AU. Gelar “Red Wolf”, yang diberikan kepadanya, menunjukkan kehebatan dan keberaniannya dalam menjalankan tugas sebagai penerbang tempur. Pengalaman terbangnya yang luas menunjukkan dedikasi dan keahliannya yang luar biasa.

Kehadirannya di dunia penerbangan Indonesia merupakan aset berharga. Riwayat militernya tentu sangat panjang dan penuh dengan membanggakan. Sayang sekali, detail pencapaiannya selama bertugas belum banyak dipublikasikan kepada publik. Semoga di masa mendatang, lebih banyak informasi tentang dan perjalanan almarhum dapat diungkap.

Tentang Penulis: Mais Nurdin

Gambar Gravatar
Mais Nurdin, yang dikenal sebagai Bung Mais, adalah seorang SEO Specialis dan praktisi teknologi pendidikan di Indonesia. Ia aktif menyediakan sumber daya pendidikan melalui platform digital BungMais.com. Selain itu, Bung Mais juga memiliki kanal YouTube yang berfokus pada tutorial seputar Blogspot, WordPress, Google AdSense, YouTube, SEO, HTML, dan bisnis online. Melalui kanal ini, ia berbagi tips dan trik untuk membantu blogger pemula dan pelaku bisnis digital mengembangkan keterampilan mereka. Dengan pengalaman luas di bidang pendidikan dan literasi digital, Bung Mais berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi dan penyediaan materi pembelajaran yang mudah diakses.

No More Posts Available.

No more pages to load.