Optimisme AS-UE Tekan Negosiasi Tarif, Rupiah Tertekan Melemah

Mais Nurdin

28 Mei 2025

3
Min Read
Optimisme AS-UE Tekan Negosiasi Tarif, Rupiah Tertekan Melemah

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu pagi, mengalami penurunan sebesar 8 poin (0,05 persen) menjadi Rp16.295 per dolar AS, dari posisi sebelumnya Rp16.287 per dolar AS. Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengaitkan hal ini dengan optimisme Presiden AS Donald Trump terhadap negosiasi tarif dengan Uni (UE).

Optimisme ini muncul setelah UE mempercepat negosiasi perdagangan dengan AS. Trump menyebutnya sebagai “peristiwa positif” dan berharap UE akan bersedia membuka pasarnya untuk AS, seperti halnya yang diharapkan dari China. Pernyataan ini disampaikan setelah AS sempat mengancam akan mengenakan tarif 50 persen terhadap barang-barang UE mulai 1 Juni, setelah diskusi pada 23 Mei tidak membuahkan hasil.

tarif tersebut sempat ditunda hingga 9 Juli setelah Presiden Komisi Ursula von der Leyen menghubungi Trump. Dalam sebuah pernyataan di platform Truth Social, Trump mengklaim bahwa von der Leyen meminta perpanjangan waktu dan bahwa “pembicaraan akan segera dimulai.” Von der Leyen sendiri menyebut penundaan sebagai suatu “hak istimewa”. Juru Bicara Komisi , Paula Pinho, menegaskan bahwa Trump dan von der Leyen sepakat untuk mempercepat negosiasi perdagangan dan tetap berkomunikasi secara intensif.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelemahan Rupiah

Selain optimisme terhadap negosiasi AS-UE, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh data penjualan barang tahan lama AS yang lebih baik dari perkiraan. Penjualan barang tahan lama AS mengalami penurunan sebesar minus 6,8 persen, lebih baik dari minus 7,8 persen. Data ini memberikan sinyal positif bagi perekonomian AS dan cenderung menguatkan dolar AS.

Lukman Leong memprediksi rupiah akan berkonsolidasi dengan potensi pelemahan terhadap dolar AS, yang sedang mengalami rebound setelah data penjualan barang tahan lama AS yang lebih kuat dari perkiraan. Ia memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp16.200-Rp16.300 per dolar AS.

Lebih Dalam Mengenai Negosiasi AS-UE

Negosiasi perdagangan antara AS dan UE memiliki implikasi yang signifikan. Kedua terbesar dunia ini memiliki hubungan perdagangan yang kompleks dan saling bergantung. Ketegangan perdagangan di antara mereka dapat berdampak pada pertumbuhan dan stabilitas pasar internasional. Hasil dari negosiasi ini akan sangat berpengaruh terhadap arus perdagangan dan nilai tukar mata uang berbagai negara, termasuk .

Perlu diingat bahwa negosiasi perdagangan seringkali bersifat alot dan melibatkan banyak faktor. Selain isu tarif, bisa juga ada isu lain seperti hambatan non-tarif, standar keamanan produk, dan isu-isu regulasi lainnya. Oleh karena itu, situasi negosiasi AS-UE perlu terus dipantau.

Dampak Terhadap

Pelemahan rupiah terhadap dolar AS berdampak pada berbagai sektor ekonomi . Impor menjadi lebih mahal, yang dapat meningkatkan inflasi. Namun, bagi eksportir Indonesia, pelemahan rupiah dapat menjadi karena meningkatkan daya saing produk ekspor di pasar internasional.

Pemerintah Indonesia perlu memperhatikan nilai tukar rupiah dan mengadopsi kebijakan fiskal dan moneter yang tepat untuk meminimalkan dampak negatif dari pelemahan rupiah dan menjaga stabilitas ekonomi makro.

Kesimpulannya, pelemahan rupiah merupakan dampak dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Optimisme terhadap negosiasi AS-UE dan data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan menjadi pemicu utama pelemahan tersebut. Ke depan, negosiasi AS-UE dan situasi ekonomi global perlu dipantau dengan cermat untuk memperkirakan perkembangan nilai tukar rupiah.

Tinggalkan komentar

Related Post