Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mohamad Ongen Sangaji, mengusulkan agar seluruh bangunan rumah dinas di tingkat kelurahan dan kecamatan wajib menampilkan ornamen khas Betawi secara lengkap. Usulan ini disampaikan dalam rapat pembahasan Rancangan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2025 pada Kamis, 10 Juli 2025.
Ongen menekankan pentingnya integrasi ornamen Betawi, bukan hanya pada atap, tetapi juga pada pagar dan struktur bangunan secara keseluruhan. Menurutnya, ini merupakan langkah konkret untuk melestarikan budaya Betawi di tengah pembangunan modern Jakarta.
“Saya berharap ke depan setiap pembangunan rumah kelurahan atau kecamatan, ornamen Betawi sudah harus nampak. Bukan hanya di atap, tapi juga dari pagar sampai ke bangunannya,” tegas Ongen. Pernyataan ini menunjukkan komitmen kuatnya terhadap pelestarian budaya Betawi melalui rancangan pembangunan fisik.
Pelestarian Budaya Betawi melalui Arsitektur
Ongen, politisi Partai NasDem, melihat elemen arsitektur sebagai media penting untuk melestarikan budaya lokal. Ia menilai bahwa integrasi unsur budaya Betawi dalam desain bangunan pemerintah bukan sekadar mempercantik tampilan, melainkan sebagai simbol nyata komitmen pemerintah terhadap identitas kultural Jakarta.
Lebih jauh, Ongen menjelaskan bahwa konsistensi dalam menampilkan ornamen Betawi akan memperkuat citra Jakarta sebagai kota berbudaya. Hal ini juga selaras dengan visi Gubernur DKI Jakarta, yang bertujuan untuk menjaga kelestarian budaya Betawi.
“Sebagai masukan kepada Bappeda dan wali kota, ini bagian dari visi misi Pak Gubernur yang ingin Jakarta menjaga budaya Betawi,” ujar Ongen. Pernyataan ini menunjukkan dukungan penuh terhadap program Gubernur DKI Jakarta.
Detail Ornamen Khas Betawi yang Direkomendasikan
Meskipun usulan ini fokus pada integrasi ornamen Betawi secara menyeluruh, akan lebih baik jika dijelaskan secara spesifik ornamen apa saja yang dimaksud. Contohnya, penggunaan motif batik Betawi pada dinding, ukiran kayu khas Betawi pada bagian bangunan, atau penggunaan genteng yang mencerminkan arsitektur tradisional Betawi.
Dengan spesifikasi yang lebih detail, pelaksanaan usulan ini akan lebih terarah dan memastikan hasil yang sesuai dengan semangat pelestarian budaya Betawi. Kajian lebih lanjut mengenai jenis dan teknik penerapan ornamen ini perlu dilakukan untuk memastikan keaslian dan kualitasnya.
Dampak Positif Usulan Terhadap Jakarta
Implementasi usulan ini berpotensi besar dalam memperkuat identitas Jakarta sebagai kota yang kaya akan budaya. Bangunan pemerintah yang menampilkan ornamen Betawi akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan sekaligus sebagai media edukasi bagi masyarakat tentang kekayaan budaya Betawi.
Selain itu, usulan ini juga dapat memberikan dampak positif bagi para pengrajin Betawi. Peningkatan permintaan akan ornamen dan perlengkapan bangunan khas Betawi dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan melestarikan keahlian tradisional.
Tantangan Implementasi Usulan
Meskipun usulan ini positif, ada beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah potensi peningkatan biaya pembangunan. Penggunaan material dan pengerjaan yang sesuai dengan ornamen khas Betawi mungkin memerlukan biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan material dan metode konvensional.
Tantangan lainnya adalah memastikan kualitas dan keaslian ornamen Betawi yang digunakan. Penting untuk melibatkan ahli dan pengrajin Betawi berpengalaman untuk memastikan bahwa ornamen yang digunakan benar-benar mencerminkan kekayaan budaya Betawi, bukan sekadar imitasi.
Terakhir, perlu adanya pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa implementasi usulan ini berjalan sesuai dengan rencana dan menghasilkan hasil yang memuaskan. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan memastikan bahwa usulan ini benar-benar efektif dalam melestarikan budaya Betawi.
Kesimpulannya, usulan Ongen Sangaji merupakan langkah yang patut diapresiasi dalam upaya pelestarian budaya Betawi. Namun, perencanaan yang matang dan kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak sangat penting untuk memastikan keberhasilan implementasi usulan ini.