Maraknya minyak goreng palsu yang beredar di pasaran menimbulkan kekhawatiran bagi konsumen. Minyak goreng bersubsidi menjadi sasaran utama pemalsuan, karena tingginya permintaan dan potensi keuntungan yang besar bagi pelaku kejahatan pangan ini.
Pemalsuan minyak goreng ini merugikan konsumen secara ekonomi dan kesehatan. Konsumen membayar harga minyak goreng bersubsidi, tetapi mendapatkan produk dengan kualitas jauh di bawah standar, bahkan mungkin berbahaya bagi kesehatan.
Membedakan Minyak Goreng Asli dan Palsu
Dr. Nur Wulandari, Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University, menjelaskan bahwa pemalsuan minyak goreng termasuk dalam kategori kecurangan pangan (food fraud). Ini meliputi penggantian bahan baku dengan bahan yang lebih murah, penambahan bahan lain, atau manipulasi informasi pada kemasan.
Menurut definisi Global Food Safety Initiative (GFSI 2014), food fraud bertujuan untuk keuntungan ekonomi dan berpotensi membahayakan kesehatan konsumen. Dalam kasus minyak goreng, pemalsuan seringkali melibatkan pencampuran dengan minyak goreng bekas pakai atau minyak dengan kualitas rendah.
Ciri-ciri Minyak Goreng Asli
Minyak goreng asli memenuhi standar mutu dan syarat SNI, misalnya SNI 7709:2019 untuk minyak goreng sawit. Secara praktis, minyak goreng asli memiliki bau dan rasa yang normal, cenderung netral, tanpa aroma tengik atau menyengat. Warnanya kuning keemasan, jernih, tanpa endapan gelap atau partikel.
Ciri-ciri Minyak Goreng Palsu
Sebaliknya, minyak goreng palsu menunjukkan karakteristik yang berbeda. Bau dan rasa mungkin menyimpang, seperti tengik atau berbau aneh. Warnanya bisa keruh, terdapat endapan, atau bahkan partikel-partikel yang terlihat. Hal ini mengindikasikan adanya pencampuran bahan lain yang tidak seharusnya ada.
Uji Kinerja Minyak Goreng
Selain pengamatan visual dan sensorik, kinerja minyak goreng saat digunakan juga menjadi indikator penting. Minyak goreng berkualitas rendah akan cepat berasap saat dipanaskan, berubah warna menjadi gelap kecoklatan, lebih kental, lebih banyak berbusa, dan menghasilkan gorengan yang lebih berminyak.
Bahaya Konsumsi Minyak Goreng Palsu
Konsumsi minyak goreng berkualitas rendah membawa risiko terhadap kesehatan. Selama proses penggorengan, minyak mengalami perubahan kimiawi, meningkatkan kadar asam lemak bebas, bilangan peroksida, dan komponen hasil degradasi yang bersifat radikal bebas. Radikal bebas ini sangat berbahaya bagi tubuh kita.
Konsumsi minyak goreng yang mengandung banyak radikal bebas dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif dan kronis seperti penyakit jantung, stroke, dan berbagai jenis kanker. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih dan menggunakan minyak goreng yang berkualitas baik.
Tips Memilih dan Menggunakan Minyak Goreng
Pilihlah minyak goreng yang memiliki label yang jelas, tertera informasi produsen yang terpercaya, serta memiliki sertifikasi SNI. Perhatikan tanggal kadaluarsa dan selalu simpan minyak goreng di tempat yang sejuk dan gelap, terhindar dari sinar matahari langsung.
Gunakan minyak goreng secukupnya saat memasak dan hindari menggunakan kembali minyak goreng yang sudah digunakan berulang kali. Pastikan suhu penggorengan terkontrol dengan baik agar tidak terjadi pemanasan berlebih yang dapat menghasilkan senyawa berbahaya.
Selain itu, perbanyak konsumsi makanan yang kaya serat, vitamin, dan antioksidan seperti buah dan sayur untuk membantu mengurangi dampak negatif dari konsumsi senyawa berbahaya yang mungkin terpapar dari minyak goreng yang tidak berkualitas. Konsumsilah makanan bergizi seimbang agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.