Pemukim Israel Coba Kuasai Makam Ulama Abad Pertengahan di Yerusalem

Mais Nurdin

24 Mei 2025

3
Min Read
Pemukim Israel Coba Kuasai Makam Ulama Abad Pertengahan di Yerusalem

Sebuah insiden terbaru di Yerusalem Timur kembali menyoroti ketegangan yang terus berlanjut antara penduduk Palestina dan pemukim Israel. Seorang pemukim Israel dilaporkan telah menyita dan mengubah fungsi Makam Sheikh Ahmed al-Dajani, sebuah situs bersejarah yang berusia hampir lima abad, menjadi tempat tinggal pribadi. Tindakan ini menimbulkan kecaman luas dan menambah daftar panjang pelanggaran terhadap situs-situs suci di wilayah yang diduduki.

Makam Sheikh Ahmed al-Dajani, salah satu bangunan tertua di Yerusalem, memiliki signifikansi historis dan kultural yang mendalam bagi umat . Lokasinya yang strategis di Yerusalem Timur membuatnya menjadi titik fokus konflik yang telah berlangsung lama. Penyerobotan ini terjadi pada Kamis, 22 Mei , dan dilaporkan oleh Kantor Media Kegubernuran Yerusalem.

Menurut laporan, pemukim tersebut tidak hanya memasuki bangunan, tetapi juga melakukan tindakan vandalisme. Ia merusak bangunan, mengganti kunci asli, dan memasang berbagai perlengkapan rumah tangga seperti furnitur, meteran listrik, dan sambungan air. Lebih jauh lagi, ia dilaporkan memindahkan makam Sheikh Ahmed al-Dajani dari dalam bangunan dan mencopot plakat peringatan yang menjelaskan nilai historis dan kultural situs tersebut. Ini merupakan tindakan penghilangan identitas yang sangat tidak terpuji.

Kronologi Kejadian dan Respon Pihak Berwenang

Keluarga Dajani, yang selama ini bertanggung jawab menjaga situs tersebut, menemukan insiden ini saat kunjungan rutin mereka. Mereka langsung melaporkan kejadian ini kepada otoritas Yerusalem yang dikuasai Israel. Respon otoritas terbilang lambat. Meskipun pemerintah akhirnya mengevakuasi pemukim dari lokasi pada Rabu, 21 Mei , mereka menolak untuk mengembalikan kunci kepada keluarga Dajani.

Penolakan mengembalikan kunci ini menimbulkan pertanyaan serius tentang komitmen otoritas Israel untuk melindungi situs-situs suci dan menegakkan hukum. Tindakan ini memperlihatkan sikap diskriminatif dan bias yang menguntungkan pemukim Israel. Pemerintah daerah Yerusalem menyebut kejadian ini sebagai “pelanggaran lain terhadap hak keluarga untuk mengawasi dan mengakses tempat suci tersebut,” namun tindakan nyata yang tegas tampaknya masih kurang.

Implikasi dan Konteks yang Lebih Luas

Insiden ini bukanlah kejadian terisolasi. Ia merupakan bagian dari pola yang lebih luas dari tindakan pemukim Israel terhadap situs-situs suci di wilayah pendudukan, khususnya di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Tindakan-tindakan semacam ini seringkali disertai dengan sedikit atau tanpa konsekuensi bagi para pelakunya, yang memperkuat siklus impunitas dan meningkatkan ketegangan.

Peristiwa ini menyoroti pentingnya perlindungan situs-situs dan . Ketidakmampuan atau keengganan otoritas Israel untuk mencegah dan menghukum tindakan-tindakan seperti ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang situs-situs suci di wilayah yang diduduki. Perlindungan situs-situs bersejarah ini penting tidak hanya bagi komunitas lokal tetapi juga bagi secara keseluruhan.

Tindakan yang Diperlukan

Untuk mencegah insiden serupa di , beberapa langkah perlu diambil. Penting untuk meningkatkan pengawasan dan perlindungan di situs-situs suci, meningkatkan yang adil dan konsisten terhadap pelanggaran hukum, serta melibatkan komunitas internasional dalam upaya untuk melindungi dan Palestina.

Selain itu, dialog dan kerja sama antara semua pihak yang berkepentingan, termasuk pemerintah Israel, Palestina, dan komunitas internasional, sangat penting untuk mencari solusi damai dan berkelanjutan untuk konflik ini dan memastikan perlindungan situs-situs suci bagi generasi mendatang. Insiden ini harus menjadi panggilan untuk aksi nyata untuk melindungi warisan dan menjamin keadilan bagi semua pihak yang terlibat.

Tinggalkan komentar

Related Post